Sukses

Kemenpar Terus Tingkatkan "Branding" Morotai

Perkuat 10 Bali Baru, Kemenpar Gelar Penguatan Jejaring Wisata Morotai

Liputan6.com, Ternate Kementerian Pariwisata (Kemenpar) terus berupaya meningkatkan branding 10 destinasi prioritas yang telah ditetapkan Presiden Joko Widodo. Salah satu upaya yang dilakukan adalah menggelar Penguatan Jejaring Wisata Morotai yang di Hotel Grand Dafam Bela, Ternate, dari 6 hingga 8 November 2017.

Seperti diketahui, 10 destinasi prioritas yang telah ditetapkan Kemenpar adalah Danau Toba, Morotai, Tanjung Lesung, Kepulauan Seribu dan Kota Tua, Tanjung Kelayang, Borobudur, Bromo Tengger Semeru, Mandalika, Labuan Bajo, dan Wakatobi.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar, Esthy Reko Astuti, didampingi Kepala Bidang Penguatan Jejaring Kemenpar, Hidayat, mengatakan bahwa perhelatan tersebut digelar sebagai wujud sinkronisasi dengan semua pihak untuk meningkatkan promosi Morotai dan memperkuat jaringan para industri terkait di bidang pariwisata.

”Sehingga kita satu tujuan, untuk menaikan level pariwisata di Morotai ke kelas dunia,” ujar Esthy.

Hidayat menambahkan, pihaknya mengundang semua unsur pariwisata di Ternate dan Morotai. Menurutnya, Pentahelix berperan penting untuk penguatan jejaring di destinasi wisata. Pentathelix merupakan jurus lima unsur yang oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya disebut sebagai penentu kesuksesan pariwisata.

”Rumusnya ABCGM, yakni Academician, Business, Community, Government, dan Media. Lima unsur itu harus kompak, saling support, membangun iklim pariwisata yang kondusif dan profesional, termasuk di Ternate maupun di Morotai ini,” ucapnya.

Hal itu pun dilaksanakan dengan baik oleh Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara. Kemenpar menterjemahkan konsep penthahelix itu dari menyamakan dan memperkuat jejaring di seluruh daerah terutama 10 destinasi prioritas.

Dalam acara tersebut, hadir pembicara-pembicara andal yang kompeten. Mereka adalah PIC Morotai Pokja 10 Destinasi Prioritas Kemenpar Ari Surhendro, Anggota DPR RI Irine Yusiana Roba Putri, Praktisi MICE Wisnu Budi Sulaiman, dan Praktisi Pariwisata dari Kanada Paul Hammel.

Dalam paparannya, Ari mengatakan kepada seluruh peserta untuk sama-sama menggolkan target wisatawan mancanegara (wisman) yang telah ditetapkan pemerintah, yakni 20 juta wisman pada 2019. Ia juga menjelaskan bahwa Morotai memiliki target mendatangkan 500 ribu wisman ke Morotai pada 2019.

”Sebagai satu dari sepuluh destinasi pariwisata prioritas, paling lambat tahun 2019 Morotai sudah mempunyai atraksi kelas dunia. Atraksi meliputi daya tarik wisata alam, budaya, dan buatan. Dalam rangka menyiapkan atraksi kelas dunia tahun 2019, dilakukan peningkatan di beberapa obyek wisata unggulan,” kata Ari.

Dia juga mengatakan, progress aksesbilitas juga berjalan dengan baik dan lancar. Rencananya, paling lambat pada 2019 Morotai sudah mempunyai bandara internasional. Dalam rangka mempersiapkan bandara Morotai menjadi bandara Internasional, dilakukan upaya peningkatan bandara sisi udara dan sisi darat.

Pada 2017, lanjutnya, pemerintah melalui Kementerian Perhubungan mendukung Morotai dengan tiga program, yaitu jalan masuk bandara, pagar pengaman bandara, dan gedung terminal penumpang bandara. Tiga kontrak pun sudah ditanda tangani dan pekerjaan lapangan sedang berjalan, ditargetkan akhir tahun 2017 sudah selesai.

”Setelah itu, menyusul program Pengerasan Landasan Bandara di tahun 2017 atau 2018. Kontrak juga sudah ditanda tangani. Diharapkan tahun depan ada program fisik pelebaran Landasan Bandara dan pekerjaan terkait lainnya, sehingga paling lambat tahun 2019 bandara di Morotai sudah berkelas internasional,” ujar Ari.

Ia melanjutkan, pada 2019 Morotai sudah mempunyai international Chain Hotel, homestay, dan amenitas lainnya. Dalam rangka menyiapkan kesemuanya, telah dilakukan kerja sama oleh beberapa pihak terkait. 

”Salah satunya dengan menguatkan jejaring yang telah digelar oleh Kemenpar ini. Mari kita bersatu untuk Pariwisata Indonesia dan Morotai,” ucap Ari.

 

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.