Liputan6.com, Jakarta Ponsel dan media sosial sudah menjadi hal lazim yang menjadi keseharian banyak orang. Padahal banyak dampak negatif dari kecanduan bermain ponsel atau bermain media sosial, dari kesulitan tidur hingga gangguan mental.
Jika bermain ponsel dilakukan pada malam hari, orang lebih mungkin untuk mengalami gangguan tidur. Dikutip dari Metro, Selasa (12/4/2016), psikolog Alan Redman membeberkan alasannya.
Baca Juga
Ponsel Anda memiliki dampak besar pada kemampuan dan kualitas tidur Anda. Padahal tidur merupakan salah satu syarat untuk tetap bahagia dan waras. Mengapa ponsel mengganggu tidur?
Advertisement
Baca Juga
Ini karena sinar biru yang dipancarkan oleh sinar ponsel yang mengganggu produksi melatonin di otak. Melatonin merupakan senyawa yang menimbulkan rasa kantuk. Semakin terpapar sinar biru, semakin sulit otak untuk menciptakan rasa kantuk.
"Manusia sensitif dengan sinar biru yang sebenarnya baik untuk siang hari. Sebab, sinar biru menjaga Anda tetap bangun dan waspada," kata dia.
Membaca ponsel, tablet, atau perangkat elektronik lain dapat menunda tidur lebih lama selama satu jam. Alhasil, Anda akan lebih mudah grogi saat beraktivitas.
Kurang tidur juga berdampak pada kesehatan mental karena akan meningkatkan risiko perasaan kesal pada pagi hari. Sebuah studi dari University of Gothenburg, penggunaan komputer atau perangkat berlayar lainnya pada malam hari berkaitan dengan gangguan tidur, stres, dan gejala depresi.
Tempat Anda menaruh ponsel selama tidur pun berpengaruh terhadap kesehatan mental. Bagaimana mungkin? Banyak orang tak bisa jauh dari ponselnya menjelang tidur. Padahal menurut Alan, idealnya untuk mendapatkan kesehatan mental yang baik maka Anda perlu menyimpan ponsel di ruangan berbeda saat Anda tidur.
"Jangan kontaminasi lingkungan tidur Anda dengan barang lain (ponsel atau gawai lainnya). Miliki lah lingkungan tidur yang bersih dan bebas gadget. Saat tidur, teknologi seharusnya tidak ada satu kamar dengan Anda," ujar Alan.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.