Sukses

Karya Seni Tattoo Kini Digemari di Palu

Saat ini tattoo menjadi tren dan cukup digandrungi masyarakat di Palu.

Liputan6.com, Palu - Mungkin bagi sebagian masyarakat masih memandang seni tattoo identik dengan pelaku kejahatan. Bahkan, pandangan sinis selalu ditujukan kepada seseorang jika memiliki tattoo. Namun, tahukah kalau saat ini tattoo malah menjadi tren dan cukup digandrungi masyarakat di Palu, Sulawsi Tengah.

Seperti yang diungkapkan Rony Thomas Kamoera pemilik salah satu usaha tattoo yang terletak di Jalan Palupi, Kelurahan Palupi, Kecamatan Palu Selatan kepada Liputan6.com ditemui di tempat usahanya, Minggu (11/5/2014).

Ia mengaku, kurun dua tahun terakhir usaha tattoo yang telah digelutinya sejak tahun 2005, kini sangat ramai didatangi beberapa kalangan masyarakat, terkhusus kalangan anak-anak muda yang ingin ditattoo.

"Cukup jadi tren tersendirilah tattoo saat ini di Palu dengan banyaknya konsumen yang ingin ditattoo. Bagi saya tattoo adalah sebuah hasil karya seni yang sangat indah bahkan bisa menguntungkan, seperti apa yang saya dapat dari usaha tattoo ini," kata Rony.

"Pertama buka usaha tattoo memang masyarakat masih kaget, tapi seiring waktu berjalan. Sebagian masyarakat bisa menerima dan banyak yang datang kesini untuk ditattoo," sambungnya.

Menurut Rony, usaha tattoo yang digelutinya tentunya tidak sembarang dan asal-asalan, karena ia harus belajar selama tiga tahun ke luar negeri lalu melanjutkannya belajar ke dalam negeri khusus hanya untuk bisa menggambar tattoo dengan cara aman, rapi, dan indah dipandang mata pengguna dan yang melihatnya.

Selain itu, tinta serta alat yang digunakannya dalam usaha tattoo miliknya juga dijamin steril dan menggunakan standar international, karena alat akan langsung dibuang setelah satu kali pemakaian.

"Karena memang biaya satu kali tattoo ini tidak murah, makanya banyak konsumen kami itu adalah masyarakat menengah keatas yang bisa dikatakan mempunyai penghasilan cukup," ungkapnya.

Rony menyebutkan, kalau untuk sekali tattoo konsumen yang datang di galerynya ditawarkan dengan harga yang cukup bervariasi mulai dari Rp 350 ribu hingga Rp 500 ribu per tattoo, bahkan hingga puluhan juta rupiah.

"Namun itu tergantung dari model dan ukuran tattoo yang diinginkan konsumen," tandas dia.

Dedy salah satu konsumen yang ditattoo di galery Rony menuturkan alasan ia bertatto karena memang hobi. Baginya tattoo bukan hanya sekadar gaya, tapi sebuah seni gambar yang kulit di badan sebagai objeknya.

Bahkan, untuk melampiaskan hobinya itu, Dedy mengaku, rela menghabiskan uang jutaan rupiah agar dapat sebuah tattoo yang diinginkannya.

"Saya tertarik dan suka bertatto, karena saya anggap ini adalah sebuah seni dan kepuasan tersendiri jika saya melihat ada seni tattoo di beberapa bagian tubuh saya," imbuhnya.

Sedangkan Ical, konsumen tattoo lainnya, mengaku tattoo yang ada di beberapa bagian tubuhnya adalah motivitasi untuk percaya diri dalam bergaul dan menggeluti hobi bermusiknya.

"Saya rasa berbeda sekali setelah punya tattoo. Berbedanya itu apa lagi kalau ingin manggung tampil dengan tattoo itu, saya seperti percaya diri sekali di hadapan orang banyak. Makanya salah satu alasan saya untuk memutuskan ditattoo selain ingin terlihat menarik dan keren juga untuk kepercayaan diri saya," tandasnya. (Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini