Sukses

Kartini Moderen dalam Fashion Show Didiet Maulana

Jiwa yang mendasari koleksi ini adalah busana tradisional Indonesia yang kemudian `disentuh` oleh kreativitas sang desainer.

Liputan6.com, Jakarta Acara pemberian penghargaan Kartini Award 2014 dari Wanita Indonesia Tanpa Tembakau (WITT) cukup meriah. Selain penyanyi Harvey Malaihollo, ada pula tampilan peragaan busana karya Didiet Maulana yang memukau.

Sebelum acara fashion show, Harvey membawakan sebuah nada panjang dalam satu tarikan napas yang berhasil memukau para tamu atas kehebatan teknik vokalnya. Lagu-lagu daerah yang dibawakan oleh paduan suara anak serta tarian kreasi tradisional turut menghibur tamu-tamu acara yang berlangsung di Hotel Mulia Jakarta, Rabu (30/4/2014).

Kartini Award adalah kegiatan tahunan organisasi yang dibentuk pada tahun 1995 ini. Pada tahun ini, acara pemberian penghargaan itu dilselenggarakan di Hotel Mulia pada 30 April 2014. Tahun ini ada 7 perempuan yang mendapat penghargaan WITT-Kartini Award 2014 yaitu Linda Amalia Sari Gumelar-Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Treisnawati Wacik-Ketua Yayasan Sulam Indonesia, Titik Puspa-seniman lintas generasi yang telah menghasilkan karya-karya legendaris, Sumarjati Arjoso-anggota DPR yang kritis terhdap RUU Pertembakauan, Nina Kirana Sukarwo-Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Timur, Indar Wamindari-ibu pemberi ASI Untuk 100 bayi, Suhaeti-pengemudi TransJakarta.  

Menutup acara ini adalah pagelaran busana oleh desainer muda yang bersinar Didiet Maulana. Mengenakan selendang tenun berukuran lebar nan cantik, Didiet yang diwawancara liputan6.com sebelum acara dimulai menjelaskan bahwa keikutsertaanya di acara ini merupakan bentuk dukungan IKAT Indonesia (label yang didirikannya) pada usaha mewujudkan wanita Indonesia yang sehat tanpa tembakau.

Pesona model cantik di atas catwalk yang mengenakan kebaya brukat putih di fashion show Didiet Maulana (Liputan6.com/Faisal R Syam)

Ada 7 karya dari Svarna by IKAT Indonesia yang ditampilkan pada pagelaran busana. Jiwa yang mendasari koleksi ini adalah busana tradisional Indonesia yang kemudian `disentuh` oleh kreativitas sang desainer.

Seorang wanita terlihat mengenakan baju bodo berwarna merah yang Didiet sentuh dalam balutan bahan transparan penuh payet (Liputan6.com/Faisal R Syam)

“Koleksi ini dibuat untuk menampilkan kecantikan tradisional Indonesia. Kami berharap agar wanita-wanita Indonesia dapat menjadi sosok Kartini moderen yang memiliki sisi lembut namun dengan power yang hebat,” ucapnya menutup wawancara dan bergegas untuk mempersiapkan show-nya.

Seorang model mengenakan sebuah kebaya gaun warna hitam (Liputan6.com/Faisal R Syam)

Rancangan-rancangan yang ditampilkan Didiet di acara ini kental dengan jiwa tradisional. Hal ini menjadi menarik karena sesungguhnya desain-desain busana tersebut tak setradisional inspirasi dasarnya. Misalnya baju bodo yang Didiet sentuh dalam balutan bahan transparan penuh payet. Bagian depan baju warna merah ini jauh lebih pendek dari bagian belakangnya.

Sejumlah wanita cantik berjalan di atas catwalk menampilkan busana tradisional Indonesia oleh desainer muda yang bersinar Didiet Maulana, di Hotel Mulia Jakarta, (Liputan6.com/Faisal R Syam)

Pada karya lainnya dapat dilihat bagaimana insiprasi baju bodo dikreasi menjadi busana yang tampak bersentuhan Eropa. Atasan warna emas dan berlayer membuat baju ini terlihat bervolume. Payet-payet juga dominan digunakan dalam karya ini. Kreatifitas lainnya tampak pada kebaya lace putih dan kebaya gaun warna hitam. (Bio/Igw)

Sang desainer, Didiet Maulana dan para model berfoto bersama di atas catwalk, Hotel Mulia Jakarta (Liputan6.com/Faisal R Syam)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.