Sukses

Penjelasan Soal Wali dan Karomah Menurut Mbah Sholeh Darat Guru Pendiri NU dan Muhammadiyah

Wali yang sejati, kata Kiai Sholeh Darat, adalah mereka yang selalu bertaubat kepada Allah. Meskipun wali tidak sama dengan nabi yang maksum, mereka tetap berusaha untuk menjauhkan diri dari segala macam kemaksiatan.

Liputan6.com, Jakarta - Pemahaman tentang wali dalam Islam merupakan topik yang selalu menarik untuk dibahas. Wali, sebagai sosok yang dekat dengan Allah, memiliki peran penting dalam masyarakat Muslim. Pemikiran dan ajaran dari para ulama mengenai wali memberikan pencerahan tentang bagaimana kita seharusnya memahami dan meneladani mereka.

Mbah Sholeh Darat merupakan salah satu ulama besar yang berkontribusi dalam pengembangan pemikiran Islam di Indonesia.

Lahir di Jepara pada tahun 1820, Kiai Sholeh Darat dikenal sebagai guru dari dua tokoh besar, yaitu KH Hasyim Asy'ari, pendiri Nahdlatul Ulama (NU), dan KH Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah.

Dalam tayangan video di kanal YouTube @karomahislam, Kiai Sholeh Darat menjelaskan pandangannya tentang wali. Menurutnya, seorang wali adalah individu yang mengetahui Allah dengan sungguh-sungguh, taat kepada-Nya, dan menjauhi segala bentuk maksiat.

Wali yang sejati, kata Mbah Sholeh Darat, adalah mereka yang selalu bertaubat kepada Allah. Meskipun wali tidak sama dengan nabi yang maksum, mereka tetap berusaha untuk menjauhkan diri dari segala macam kemaksiatan. "Makanya, mereka disebut waliullah," ujarnya, menjelaskan makna dari istilah tersebut.

Mbah Sholeh Darat menekankan bahwa keberadaan wali memiliki keistimewaan dalam hidupnya. "Mereka selalu mengingat dan menggantungkan diri kepada Allah," ucapnya.

Hati mereka senantiasa menghadap dan pasrah kepada takdir Allah, menjadikan mereka sebagai contoh bagi umat Muslim dalam beribadah dan bersikap.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Penjelasan Karomah

Lebih lanjut, Kiai Sholeh Darat mendefinisikan karamah sebagai sesuatu yang berbeda dari kondisi biasa. "Karomah adalah hal-hal luar biasa yang diberikan oleh Allah kepada para wali," jelasnya. Hal ini mencakup kemampuan atau pengalaman yang tidak bisa dijelaskan secara logis.

Sosok-sosok yang mendapat karamah, menurut Kiai Sholeh Darat, umumnya menunjukkan kepribadian yang baik dan meneladani jejak Rasulullah. Mereka menjalani hidup dengan berbekal syariat yang kuat dan perilaku yang baik, mencerminkan nilai-nilai Islam yang sesungguhnya.

Karomah yang dimiliki wali tidak hanya terlihat ketika mereka masih hidup. Bahkan setelah wafat, waliullah masih diberi karamah. Ini menjadi bagian dari kepercayaan masyarakat terhadap eksistensi wali dan dampak positif yang mereka tinggalkan.

Bagi pengikut Ahlusunah Wal Jamaah, keyakinan terhadap waliyullah dan karomah merupakan hal yang perlu diyakini. "Empat imam mazhab pun telah sepakat mengenai keberadaan karamah para wali, baik ketika mereka hidup maupun setelah wafat," tambahnya.

Penting untuk dipahami bahwa wali bukan hanya sekadar gelar atau status, tetapi lebih kepada pengabdian dan ketulusan hati dalam mendekatkan diri kepada Allah. Seorang wali adalah contoh hidup yang menginspirasi banyak orang untuk terus berusaha menjadi lebih baik.

3 dari 3 halaman

Penjelasan Mengenai Wali

Kiai Sholeh Darat juga mengingatkan bahwa para wali tidak terlepas dari tantangan dan ujian. Kesabaran dan keteguhan mereka dalam menghadapi segala ujian menjadi bagian dari proses untuk mencapai kedekatan dengan Allah.

Dalam konteks modern, pemahaman tentang wali dan karamah menjadi relevan dalam menjawab tantangan spiritual yang dihadapi umat. Dengan memahami sifat dan karakter wali, umat Muslim diharapkan dapat lebih mendekatkan diri kepada Allah dan menjalani hidup dengan lebih bermakna.

Kesimpulannya, wali menurut Kiai Sholeh Darat adalah sosok yang memiliki kedekatan khusus dengan Allah melalui amal ibadah dan perilaku yang baik. Pemahaman tentang wali dan karamah ini penting untuk diteruskan kepada generasi berikutnya agar nilai-nilai luhur dalam Islam tetap hidup dan berkembang.

Melalui ajaran-ajaran dari para ulama seperti Kiai Sholeh Darat, diharapkan umat Muslim dapat menemukan inspirasi dan motivasi untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Dengan demikian, mereka dapat menjalani hidup dengan penuh keyakinan dan harapan dalam setiap langkah yang diambil.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Â