Sukses

Ustadz Adi Hidayat Ungkap Kunci Melapangkan Hati dalam Menghadapi Ujian Hidup

Menurut UAH, langkah pertama untuk melapangkan hati adalah menanamkan keyakinan dalam diri bahwa Allah SWT tidak akan pernah meninggalkan hamba-Nya, baik dalam keadaan suka maupun duka.

Liputan6.com, Jakarta - Ujian sering datang kepada manusia, dan yang terpenting adalah bagaimana kita melapangkan dada. Melapangkan dada berarti melepaskan beban emosional dan menghadapinya dengan sikap yang tenang dan positif.

Ini dapat dilakukan dengan menerima kenyataan, berserah kepada Tuhan, dan melakukan doa serta dzikir. Dengan melapangkan hati, kita dapat mengurangi rasa cemas, menghadapi masalah dengan lebih baik, dan menemukan solusi yang lebih jelas.

Lebih lengkapnya, Ustadz Adi Hidayat (UAH), memberikan panduan tentang cara melapangkan hati saat menghadapi berbagai masalah atau ujian hidup.

Menurut UAH, langkah pertama untuk melapangkan hati adalah menanamkan keyakinan dalam diri bahwa Allah SWT tidak akan pernah meninggalkan hamba-Nya, baik dalam keadaan suka maupun duka.

UAH menyarankan agar setiap orang yang sedang menghadapi persoalan besar tetap berpegang teguh pada keyakinan tersebut.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Begini Cara Praktiknya

“Praktiknya begini, ada persoalan besar apapun itu yang mengguncang jiwa kita, katakan, ‘Allah tak akan meninggalkan saya, pasti Allah tolong saya,’” ujar UAH, dikutip dari kanal YouTube @MotivasiIslami91.

Menurut UAH, mereka yang memiliki semangat dan hasrat kuat untuk berserah diri kepada Allah akan mendapatkan kemudahan dalam mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi.

“Orang-orang yang demikian, yang punya hasrat dan semangat seperti itu, Allah akan angkat derajatnya, sehingga solusi mudah didapatkan,” tambahnya.

Cara berpikir positif yang dianjurkan UAH ini dianggap sebagai salah satu kunci untuk menghadapi ujian hidup. Dengan keyakinan yang kuat bahwa Allah selalu ada di sisi kita, UAH percaya bahwa beban yang terasa berat akan menjadi lebih ringan.

“Katakan pada diri kita sendiri: ini mudah, pasti ada solusinya,” tegasnya.

UAH juga menjelaskan bahwa keyakinan semacam ini tidak hanya menenangkan hati, tetapi juga membantu seseorang untuk terus bergerak maju dan tidak terjebak dalam keputusasaan.

Semangat untuk selalu yakin kepada Allah disebutnya sebagai salah satu bentuk iman yang kuat.

3 dari 3 halaman

Jika Ada Ujian, Ini yang akan Terjadi

Dalam ceramah tersebut, UAH menekankan bahwa Allah tidak hanya akan memberikan pertolongan, tetapi juga akan mengangkat derajat hamba-Nya yang bersabar dan terus berusaha.

“Orang yang tetap yakin bahwa Allah tidak akan meninggalkannya, akan diangkat derajatnya lebih tinggi dari sebelumnya,” jelas UAH.

UAH menganjurkan agar setiap kali menghadapi masalah, kita tidak hanya pasrah, tetapi juga menguatkan diri dengan mengatakan bahwa masalah tersebut pasti memiliki solusi. Menurutnya, keyakinan ini akan membangkitkan semangat dan membantu kita menemukan jalan keluar.

Selain itu, UAH juga mengingatkan agar tidak merasa sendiri ketika menghadapi ujian hidup. Menurutnya, Allah selalu dekat dan akan selalu memberikan petunjuk serta jalan keluar bagi hamba-Nya yang berserah diri kepada-Nya.

“Allah pasti akan memberikan jalan keluar bagi yang bertawakal,” tegas UAH.

Dalam situasi sulit, UAH juga menyarankan untuk tetap bersyukur dan percaya bahwa ujian yang datang adalah bagian dari rencana Allah untuk mengangkat derajat kita.

“Ujian itu bisa jadi cara Allah untuk mengangkat kita ke tingkat yang lebih tinggi,” tambahnya.

Di akhir ceramahnya, UAH menegaskan kembali pentingnya memiliki keyakinan yang kuat kepada Allah dalam setiap situasi.

“Tidak ada ujian yang datang tanpa solusi, dan Allah selalu bersama kita dalam setiap langkah,” tutupnya.

Ceramah ini menjadi pengingat bagi banyak umat Islam untuk tetap yakin dan berserah diri kepada Allah, meski sedang berada dalam situasi sulit.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul