Sukses

MUI: Ramadhan Jadi Momentum Menyelesaikan Kemerosotan Nilai Kejujuran dan Keadilan

Jelang Ramadan 2024, MUI menyampaikan sejumlah pesan kepada Umat Islam di Indonesia. Isi pesan tersebut diharapkan dapat diterapkan dalam menjalani ibadah Ramadhan.

Liputan6.com, Jakarta - Jelang Ramadan 2024, Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyampaikan sejumlah pesan kepada Umat Islam di Indonesia. Isi pesan tersebut diharapkan dapat diterapkan dalam menjalani ibadah Ramadhan. 

"Pertama, menyambut Ramadhan dengan saling memaafkan dengan permohonan kepada Allah SWT," kata Sekjen MUI Amirsyah Tambunan dikutip dari Antara, Senin (4/3/2024).

Kedua, kata Amirsyah, agar membaca doa saat melihat hilal Ramadhan, yang merupakan momen penanda dimulainya bulan suci Ramadan. Karena pada momen tersebut, dianjurkan untuk membaca doa khusus yang berisi rasa syukur dan doa untuk kelancaran ibadah puasa.

Ketiga, menyucikan niat menjelang Ramadhan untuk menyucikan niat dalam beribadah. "Hal ini agar ibadah puasa di Bulan Ramadhan dijalankan dengan ikhlas dan semata-mata karena Allah SWT," ujarnya.

Keempat, Amirsyah melanjutkan, mempersiapkan kesehatan fisik dan mental, sebagai modal penting untuk menjalankan ibadah puasa dengan menjaga pola makan yang halal dan thayyib (baik), olahraga, dan istirahat yang cukup sehingga dapat menjalankan ibadah puasa dengan penuh makna.

Kelima, sambungnya, memperdalam Ilmu di Bulan Ramadhan sebagai bulan tarbiyah (pendidikan), agar dapat meningkatkan kualitas keilmuan melalui kurikulum kehidupan selama Ramadan.

"Sehingga, dapat mewujudkan kesalehan pribadi menuju kesalehan sosial, di tengah banyaknya masalah sosial seperti kemiskinan dan ketertinggalan dalam bidang ilmu pengetahuan," ucapnya.

Perihal keimanan dan ketakwaan, Amirsyah menilai hablum minan naas (hubungan sesama manusia) merupakan upaya dalam mewujudkan kesalehan sosial yang bisa dilatih saat melakukan ibadah di bulan Ramadhan.

Menurutnya, bulan Ramadhan hadir untuk menambah wawasan dan pengetahuan dalam menghadapi persoalan bangsa. "Oleh sebab itu, momentum Ramadhan harus mampu menyelesaikan salah satu problem bangsa, yakni merosotnya nilai-nilai kejujuran dan keadilan," tuturnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

PBNU Minta Jaga Stabilitas Harga Beras

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Bidang Keagamaan Achmad Fahrur Rozi alias Gus Fahrur mengapresiasi pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang berhasil menurunkan harga beras di sejumlah daerah dalam beberapa hari terakhir.

Gus Fahrur meminta agar Satuan Tugas atau Satgas Pangan Polri terus bergerak menjaga stabilitas harga beras di pasar, terutama menjelang Ramadan dan Idul Fitri.

"Ini tugas penting dan mulia yang wajib dilaksanakan untuk menjaga stabilitas pangan, menjamin kesejahteraan masyarakat," ujar Gus Fahrur melalui keterangan tertulis, Jumat (1/3/2024).

Gus Fahrur juga mendorong Satgas Pangan Polri menindak para pelaku penimbun beras.

"Kita dukung penuh , jangan ada yang menimbun beras memanfaatkan situasi ini, jangan menari di atas penderitaan masyarakat. Tindak tegas pelakunya," ucap dia.

3 dari 3 halaman

Makanan Pokok Kunci Stabilitas Ketahanan Negara

Menurut Gus Fahrur, kebutuhan makanan pokok adalah salah satu kunci stabilitas ketahanan negara. Oleh karena itu, menurutnya, perlu diperhitungkan secara cermat pengadaan hulu sampai hilir.

Gus Fahrur berharap pemerintah mengembalikan lagi swasembada pangan, terutama beras. Ia mengatakan pemerintah harus mengerahkan semua daya upaya untuk memakmurkan dunia pertanian.

"Semoga di bulan Ramadan problem ini sudah bisa diatasi pemerintah," tandas Gus Fahrur.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi membantah harga beras di pasar dan ritel masih melonjak. Berdasarkan laporan yang diterimanya, Jokowi mengklaim harga beras di sejumlah pasar saat ini sudah turun.

"Cek di pasar Johar naik atau tidak, turun atau tidak, cek, sudah turun. Karena harian itu saya cek. Dan saya itu selalu mendapatkan angka-angka," kata Jokowi di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu 28 Februari 2024.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.