Sukses

30 Tanda Kiamat Menurut KH Hasyim Asy’ari dan Penjelasannya (Bagian I)

Pendiri Nahdlatul Ulama (NU), Hadratus Syekh KH Hasyim Asy’ari dalam kitabnya Risalah Ahlussunnah wal Jamaah menyebut 30 tanda-tanda kiamat.

Liputan6.com, Jakarta - Hari kiamat adalah suatu keniscayaan. Hari akhir itu akan tiba pada waktunya sesuai yang dikehendaki Allah SWT.

Tak ada yang mengetahui pasti secara rinci kapan terjadinya kiamat. Bahkan, Rasulullah SAW pun tak diberitahu ihwal waktu tepatnya kiamat.

Kiamat akan terjadi jika tanda-tandanya sudah mulai tampak. Tanda-tanda kiamat banyak disebut dalam hadis dan Al-Qur’an. Sebagian ulama juga mengungkapkan tanda-tanda kiamat.

Salah satunya adalah pendiri Nahdlatul Ulama (NU), Hadratus Syekh KH Hasyim Asy’ari. Ulama kelahiran Jombang ini dalam kitabnya Risalah Ahlussunnah wal Jamaah menyebut 30 tanda-tanda kiamat. 

Mengutip Tebuireng.online, tanda-tanda kiamat menurut Mbah Hasyim ini berdasarkan hadis-hadis nabi. Pada Bagian I, Liputan6.com menguraikan 10 dari 30 tanda-tanda kiamat menurut Mbah Hasyim lengkap dengan penjelasannya.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tanda-tanda Kiamat Menurut KH Hasyim Asy'ari

1. Tidak adanya orang yang membantu dan menolong (urusan) agama

Tanda kiamat ini merupakan (makna) sabda Nabi Muhammad SAW:

يَأْتِى عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ الصَّابِرُ فِيهِمْ عَلَى دِينِهِ كَالْقَابِضِ عَلَى الْجَمْرِ 

Artinya: “Akan datang kepada manusia suatu masa di mana orang yang sabar di antara mereka terhadap agamanya bagaikan orang yang menggenggam bara api.” (HR. At-Tirmidzi dari Anas bin Malik ra).

2. Ada banyak ahli ibadah yang bodoh dan ahli baca Al Quran yang fasik

Tanda tersebut terdapat dalam hadis:

يَكُوْنُ فِيْ آخِرِ الزَّمَانِ عِبَادٌ جُهَّالٌ وَقُرَّاءٌ فسقة

Artinya: “Pada akhir zaman kelak akan ada banyak ahli ibadah yang bodoh dan ahli qiroat (pembaca Al-Qur’an) yang fasik.” (diriwayatkan dari Anas ra oleh Abu Nuaim dalam Hilyatul Auliyaa dan juga Al-Hakim dalam Al-Mustadrak)

3. Saling Berbangga dalam urusan masjid

لاَ تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَتَبَاهَى النَّاسُ فِى الْمَسَاجِدِ

Artinya: “Hari kiamat tidak akan terjadi sampai manusia saling berbangga dalam urusan masjid.” (diriwayatkan oleh Ahmad dalam Musnad-nya dan Abu Daud dalam Sunan-nya dari Anas ra)

4. Terputusnya silaturahmi

Tanda kiamat berikutnya adalah terputusnya tali persaudaraan. Orang yang amanah dianggap khianat dan orang yang khianat dianggap amanah. Ini diriwayatkan oleh ath Thabrani dari Anas bin Malik ra juga.

3 dari 4 halaman

Tanda-Tanda Kiamat Menurut KH Hasyim Asy'ari

5. Bertambah besarnya hilal

Tanda lainnya, bertambah besarnya hilal dan bisa dilihat sejak awal, yakni pada saat kemunculannya, sehingga dikatakan bahwa hilal itu untuk malam kedua. Ini diriwayatkan oleh Ath-Thabrani dari Ibnu Mas’ud ra.

6. Wafatnya para orang salih satu-persatu

Orang-orang yang salih wafat satu demi satu dan tinggallah orang-orang jelata laksana ampas gandum atau kurma. Ini diriwayatkan oleh Ahmad dan Al-Bukhari.

7. Tidak adanya orang yang zuhud dan wirai

لا تقوم الساعة حتى يكون الزهد رواية والورع تصنعا

Artinya: “Hari kiamat tidak akan terjadi sampai zuhud menjadi cerita dan wira’i menjadi sesuatu yang dibuat-buat”. (diriwayatkan oleh Abu Nu’aim dalam Hilyatul Auliyaa)

 
4 dari 4 halaman

Tanda-Tanda Kiamat Menurut KH Hasyim Asy'ari

8. Anak menjadi pemicu kemarahan

Tanda lainnya adalah anak menjadi pemicu kemarahan, hujan terasa panas, dan hari berlimpah ruah. Ini diriwayatkan oleh Ath-Thabrani dari Ibnu Mas’ud ra.

9. Pemimpin yang munafik dan fasik

Tanda selanjutnya adalah hari kiamat tidak akan terjadi sampai tiap-tiap kabilah dipimpin oleh orang-orang munafiknya, orang yang paling rendah menjadi pemimpin kaum, dan kabilah dipimpin oleh orang-orang fasiknya. Ini diriwayatkan oleh Ath-Thabrani dari Ibnu Mas’ud ra dan At-Tirmidzi dari Abu Hurairah ra.

10. Penuh perhiasan tapi hati kosong

Mihrab-mihrab dihiasi dengan ornamen-ornamen yang indah dan hati dibiarkan kosong. Ini diriwayatkan oleh Ath-Thabrani dari Ibnu Mas’ud ra. Wallahu a'lam.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.