Sukses

Bek Chelsea Puji Liga Inggris yang Peduli dengan Pemain Muslim

Seperti diketahui, beberapa pertandingan Liga Inggris telah dihentikan sementara di pertengahan babak pertama, tepat setelah matahari terbenam.

Liputan6.com, Jakarta - Bek tengah Chelsea, Kalidou Koulibaly melihat keputusan Liga Inggris untuk menghentikan sementara pertandingan agar pemain Muslim dapat berbuka puasa selama bulan Ramadan sebagai sesuatu yang luar biasa.

“Ketika Anda datang ke sini dan melihat bahwa mereka menghentikan pertandingan agar pemain Muslim bisa berbuka puasa, itu luar biasa. Itu tidak pernah terjadi pada saya jadi itu sebabnya perasaan ini luar biasa,” ujar pemain berkebangsaan Senegal itu.

Seperti diketahui, beberapa pertandingan Liga Inggris telah dihentikan sementara di pertengahan babak pertama, tepat setelah matahari terbenam. Sehingga para pemain yang menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadan dapat berbuka puasa terlebih dahulu untuk mengisi tenaga.

Salah satu laga yang baru-baru ini dihentikan untuk mengizinkan pemain Muslim berbuka puasa adalah laga imbang antara Chelsea dengan Liverpool pekan lalu. Kalidou Koulibaly, Wesley Fofana dan N’Golo Kante merupakan pemain yang berkesempatan untuk berbuka puasa di tengah jalannya pertandingan.

Tidak hanya itu, klub-klub di Liga Inggris juga mulai menunjukkan keterbukaannya dengan Islam dan Ramadan. Seperti Chelsea yang bulan lalu mengadakan buka bersama di markas mereka, Stamford Bridge dan menjadi tim pertama di Inggris yang melakukannya.

Dengan acara tersebut, The Blues membuka pintu mereka kepada ratusan orang yang ada di sekitar untuk berbuka puasa bersama di pinggir lapangan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Lebih Dari Sekadar Menahan Lapar dan Haus

Lebih lanjut, Kalidou Koulibaly menjelaskan jika ia melihat puasa di bulan Ramadan lebih dari sekadar menahan lapar dan haus. Menurutnya puasa adalah tentang mendapat pemahaman yang lebih baik terhadap agama Islam dan ia ingin orang lain juga melihatnya seperti itu.

“Selama Ramadan, rekan setim sering melihat kami beribadah (puasa) dan mereka kerap bertanya apa yang sedang kami lakukan. Seringkali mereka berpikir bahwa Ramadan hanya tentang menahan lapar dan haus, tetapi sebenarnya lebih dari itu. Ini adalah tentang memahami apa yang kita baca di dalam Al-Quran, agama, perilaku kita dan Nabi Muhammad juga. Kita harus menjelaskan pada mereka, jadi ketika seseorang bertanya, kita bisa memberi mereka jawaban yang tepat,” jelas eks pemain Napoli itu.

3 dari 3 halaman

Pelopor

Sebelumnya, sudah ada laga Liga Inggris yang dihentikan sementara untuk mengizinkan para pemain Muslim berbuka puasa terlebih dahulu. Pertandingan antara Everton dengan Tottenham Hotspur menjadi yang pertama yang melakukannya secara resmi.

Trio gelandang Muslim Everton Abdoulaye Doucoure, Amadou Onana dan Idrissa Gueye menggunakan kesempatan ini dan berbuka puasa di menit ke-26 dalam laga yang berakhir dengan skor 1-1 tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.