Ramadan 2023: Uni Emirat Arab Berlakukan Kerja dan Belajar Jarak Jauh khusus Hari Jumat

Jokowi dan MBZ resmikan Masjid Raya Sheikh Zayed di Solo — Presiden RI Jokowi dan Presiden UEA Mohammed bin Zayed Al Nahyan (MBZ) meresmikan Masjid Raya Sheikh Zayed di Solo, Jawa Tengah. (Dok. Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Abu Dhabi - Uni Emirat Arab telah mengumumkan sistem kerja jarak jauh untuk pegawai pemerintah federal selama bulan suci Ramadan 2023.

"Presiden Uni Emirat Arab Yang Mulia Sheikh Mohamed bin Zayed telah mengarahkan bahwa 70 persen pegawai pemerintah federal akan bekerja dari jarak jauh setiap hari Jumat selama Ramadan," demikian pengumuman pemerintah Uni Emirat Arab seperti dilansir Emirates 24/7, Sabtu (18/3/2023).

Adapun 30 persen sisanya akan tetap work from office pada hari Jumat.

"Universitas dan sekolah umum juga dapat mengizinkan siswa untuk menghadiri kelas dari jarak jauh pada hari Jumat selama Ramadan 2023, dengan mempertimbangkan tanggal ujian fisik yang telah ditentukan sebelumnya," ujar pemerintah Uni Emirat Arab.

Pemerintah melalui Menko PMK Muhadjir Effendy menyampaikan mengizinkan salat Tarawih dan Idulfitri di bulan Ramadan mendatang di masjid. Namun ada beberapa syarat yang harus dipenuhi warga.

2 dari 2 halaman

Perubahan Jam Kerja di Dubai

Sorak-sorai Uni Emirat Arab Akhirnya Berhasil ke Mars — Menara tertinggi di dunia, Burj Khalifa diterangi dengan pertunjukan laser untuk merayakan wahana tak berawaknya memasuki orbIt Planet Mars, di Dubai, Selasa (9/2/2021). Suksesnya misi Hope ke orbit Mars itu menjadikan UEA negara Arab pertama yang mencapai planet tersebut. (AP Photo/Kamran Jebreili)

Putra Mahkota Dubai Sheikh Hamdan bin Mohammed bin Rashid Al Maktoum juga telah mengarahkan entitas pemerintah Dubai untuk menerapkan sistem kerja jarak jauh.

Selain itu, Departemen Sumber Daya Manusia Pemerintah Dubai mengumumkan bahwa jam kerja resmi selama Ramadan 2023 adalah dari Senin hingga Kamis dari pukul 09.00 hingga 14.30, sementara pada hari Jumat dari pukul 09.00 hingga 12.00. Demikian dilansir Khaleej Times.

Langkah ini dilakukan dalam kerangka keinginan untuk memberikan fleksibilitas lebih pada jam kerja resmi, dengan mempertimbangkan dimensi sosial selama bulan suci Ramadan. Penyesuaian ini disebut memungkinkan lembaga pemerintah federal untuk terus memberikan layanan secara cara optimal.