Sukses

Pesan Khalifah Ali ke Gubernur: Jangan Ikut Sertakan Orang Tamak di Lingkaranmu

Khalifah Ali bin Thalib mengatakan, sesungguhnya gubernur yang membatasi dirinya dari rakyat menunjukkan kekerdilan diri dan kebodohan.

Liputan6.com, Jakarta - Khalifah Ali bin Abi Thalib memerintahkan para gubernurnya untuk berlaku baik terhadap rakyatnya. Di antara wasiat yang selalu diulangnya adalah, dahulukan rakyat dari pada diri kalian, sabarlah atas tuntutan mereka.

Dalam buku 10 Shahabat yang dijamin masuk surga, karya Abdus Sattar Asy-Syaikh disebutkan, Khalifah Ali bin Abi Thalib menulis surat kepada beberapa Gubernurnya sebagai berikut, "amma ba'du, janganlah kalian tinggikan tembok kalian sehingga menghalangi rakyat kalian, sesungguhnya gubernur yang membatasi dirinya dari rakyat menunjukkan kekerdilan diri dan kebodohan."

Jika mendengar adanya pengkhianatan dari salah seorang mereka, Ali akan mengirimnya surat kepadanya. Surat itu berisi, "jika sampai suratku ini padamu, jagalah tanggung jawab yang ada padamu hingga kami mengutus orang yang akan menggantikanmumu." Kemudian Ali mengangkat tangan sambil berdoa, "ya Allah engkau maha mengetahui bahwa saya tidak mengangkat mereka sebagai pemimpin dengan niat ini makhluk mu dan tidak juga meninggalkan hakmu."

Khalifah Ali bin Abi Thalib juga melarang para gubernurnya untuk membangun kedekatan dengan mereka yang berperangai buruk. Di antara wasiatnya kepada Muhammad bin Abu Bakar, jangan ikut sertakan ke majelis permusyawaratanmu orang yang bakhil, karena dia akan memalingkanmu dari keutamaan dan menakut-nakutimu dengan kemiskinan. Juga jangan ikutsertakan orang penakut, karena dia akan melemahkan dalam berbagai urusan. Dan jangan ikut sertakan orang yang tamak, karena kerakusannya akan menyebabkan kelaliman.

Disamping itu, Khalifah Ali bin Abi Thalib juga berupaya untuk memantau para gubernur dan mengikuti kabar mereka.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Surat kepada Gubernur Basrah

Di antara yang menunjukkan waktu itu adalah suratnya kepada Gubernur Bashrah, Utsman bin Hunaif Al Anshor. Ia berkata, "wahai Ibnu Hunaif, sampai pada saya berita bahwa salah seorang pemuda dari penduduk Basrah mengundangmu pada suatu jamuan. Lalu engkau tergesa-gesa menghadirinya.

'Saya tidak mengira bahwa engkau memenuhi undangan jamuan yang hanya mengundang orang kaya dan menghalangi fakir miskin. Maka perhatikanlah apa yang kau gigit, jika ada yang engkau ragukan, muntahkanlah. Namun jika engkau yakin akan kebaikannya, maka telanlah."