Sukses

Di Bandung, Jokowi Kenalkan Kartu Indonesia Pintar dan Sehat

Pada saat berkampanye di Bandung, Jokowi menceritakan awal mula munculnya program Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar.

Liputan6.com, Jakarta - Capres nomor urut 2 Joko Widodo melakukan kampanye nasional di wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah hingga 14 Juni 2014 mendatang. Agenda kunjungan di sejumlah tempat pun telah disiapkan.

Saat berkampanye, Jokowi kembali memperkenalkan 2 program andalannya, yakni Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS). Ia menceritakan awal dibentuknya KIP, yang bermula saat menemui banyak anak putus sekolah ketika blusukan di kampung-kampung.

"Saya tanya SPP kan sudah gratis? Ternyata belum. Kemudian, harus beli seragam, buku, sepatu. Kalau tidak mampu gimana belinya? Jadi ke depan akan ada Kartu Indonesia Pintar," ujar Jokowi, Bandung, Jawa Barat, Rabu (11/6/2014).

"Anak-anak harus pegang ini. Sehingga jaminan untuk bersekolah ada. Anak-anak keluarga tidak mampu harus dipastikan pegang kartu ini," tegas Jokowi.

Selain itu, Jokowi juga memperkanalkan KIS yang diperuntukkan bagi keluarga tidak mampu, untuk mendapatkan fasilitas pengobatan di rumah sakit. "Ke kampung lagi, banyak yang masuk rumah sakit. Ibunya, bapaknya, kemudian sakit di rumah 1 tahun, 2 tahun tak bisa bawa ke rumah sakit karena kurang biaya."

"Nah sekarang Kartu Indonesia Sehat. Kalau sakit, pergi ke rumah sakit dan tunjukkan kartu ini. Dibayar pemerintah," tandasnya.

Capres nomor urut 2 ini, sebelumnya juga telah berkampanye di Medan, Sumatera Utara. Pria yang akrab disapa Jokowi ini menyambangi perkampungan nelayan di wilayah Medan Labuhan, Sumatera Utara.

Dalam kunjungannya tersebut, Jokowi memperkenalkan program yang akan ia jalankan jika nanti terpilih menjadi presiden RI. Yaitu program KIS dan KIP.

Mantan Walikota Solo ini mengaku, kedua program tersebut mirip dengan progran yang ia jalankan di DKI Jakarta, yaitu Kartu Jakarta Sehat (KJS) dan Kartu Jakarta Pintar (KJP).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini