Sukses

10 Kasus Pembunuhan Mengerikan yang Pernah Terjadi di Dunia, Beberapa Masih Jadi Misteri

Kasus pembunuhan bisa saja terjadi karena ketidaksengajaan, namun beberapa kasus terjadi karena adalah sebuah kesengajaan atau direncanakan.

Liputan6.com, Jakarta Pembunuhan adalah salah satu kejahatan yang paling mengerikan dalam masyarakat. Tindakan ini bukan hanya tentang mengambil nyawa seseorang, tetapi juga tentang menghancurkan kehidupan, keluarga, dan komunitas secara keseluruhan. Kasus pembunuhan bisa saja terjadi karena ketidaksengajaan, namun beberapa kasus terjadi karena adalah sebuah kesengajaan atau direncanakan. 

Kasus pembunuhan yang disengaja inilah yang biasanya menjadi kasus brutal dan mengerikan. Pembunuhan berantai, penyiksaan, mutilasi, atau bahkan kanibalisme merupakan bentuk kasus pembunuhan berencana. Apa yang mendorong seseorang untuk melakukan tindakan keji seperti itu? Bagaimana mungkin seseorang dapat kehilangan empati dan nurani sehingga bisa melakukan hal-hal sedemikian sadisnya terhadap sesama manusia?

Kasus pembunuhan kejam yang pernah terjadi menjadi gambaran bagaimana  batas-batas moralitas dan keadilan bisa diterobos oleh kegilaan dan kekejaman.  Berikut 10 kasus pembunuhan terkejam yang pernah terjadi di dunia yang Liputan6.com lansir dari laman firstpost.com, Kamis (16/5/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

1. Pembunuhan Papin Sisters

Dua bersaudara Perancis, Léa dan Christine Papin, bekerja sebagai pembantu rumah tangga untuk keluarga Lancelin di Perancis pada tahun 1926. Mereka adalah orang yang pendiam dan tertutup. Mereka melakukan pekerjaan mereka dengan baik dan tinggal bersama keluarga tersebut selama hampir tujuh tahun. Namun, suatu malam pada bulan Februari 1933, mereka tiba-tiba mmembunuh majikan mereka secara brutal. 

Mr. Lancelin, yang sedang menunggu istrinya di rumah teman, pulang ke rumah dan menemukan istrinya serta putrinya yang sudah dewasa tewas tergeletak di lantai dalam genangan darah. Mata mereka telah dicungkil dan wajah mereka hancur.  Dua bersaudara Papin terkunci di kamar mereka dan setelah seorang tukang kunci membuka pintu, polisi menemukan mereka berbaring di tempat tidur bersama palu berlumuran darah di dekatnya. 

Dua bersaudara Papin segera mengaku melakukan kejahatan tersebut. Ketika di penjara, Christine menjadi sangat tertekan karena terpisah dari saudaranya dan akhirnya mengalami gangguan mental. Ia mencoba untuk mencungkil matanya sendiri dan meninggal di sebuah rumah sakit jiwa pada tahun 1937. Léa akhirnya dibebaskan dari penjara pada tahun 1943 dan berhasil mendapatkan pekerjaan di sebuah hotel di Perancis dengan identitas baru. Ia meninggal pada tahun 1982.

2. Kasus Taman Shud

Kasus Taman Shud merupakan salah satu pembunuhan misterius yang paling membingungkan dan belum terpecahkan di dunia. Kasus ini melibatkan kematian seorang pria tak dikenal yang ditemukan di pantai Adelaide, Australia, pada tahun 1948. Identitasnya tidak teridentifikasi, tidak ada tanda kekerasan, dan tidak ada penyebab kematian yang jelas. 

Satu-satunya petunjuk tentang identitasnya adalah selembar kertas dengan kata-kata "Taman Shud" (yang berarti "selesai" dalam bahasa Persia) yang ditemukan di saku tersembunyi celananya. Kertas tersebut sama dengan bagian dari edisi langka sebuah buku puisi yang disebut The Rubaiyat of Omar Khayyam, yang kemudian ditemukan di dalam mobil di dekat pantai.

Buku tersebut memiliki nomor telepon dan kode yang tertulis di sampul belakang, namun tidak ditemukan petunjuk yang jelas. Identitas pria tersebut, penyebab kematiannya, dan hubungannya dengan buku tersebut tetap tidak diketahui hingga hari ini. Beberapa berspekulasi bahwa ia adalah seorang mata-mata, seorang pecinta, korban racun, atau bunuh diri.

 

3 dari 5 halaman

3. Kasus Tara Calico

Tara Calico adalah seorang mahasiswa berusia 19 tahun yang menghilang saat mengendarai sepedanya di dekat rumahnya di Belen, New Mexico, pada tanggal 20 September 1988. Ia tidak pernah kembali ke rumah dan sepeda serta pemutar kasetnya tidak pernah ditemukan. 

Setahun kemudian, sebuah foto Polaroid seorang wanita muda dan seorang anak laki-laki yang diborgol dan disumbat mulutnya, ditemukan di sebuah tempat parkir di Florida. Wanita tersebut mirip dengan Tara dan ibunya percaya itu adalah putrinya. Anak laki-laki tersebut diduga Michael Henley, seorang anak hilang lainnya dari New Mexico, namun kemudian ia ditemukan tewas di pegunungan. 

Asal usul dan keaslian foto tersebut tidak pernah terverifikasi. Beberapa foto lain dengan ciri serupa telah dikirim kepada keluarga Tara selama bertahun-tahun, namun tidak satupun yang terbukti sebagai Tara. Nasibnya tetap tidak diketahui.

4. Misteri Kaki-Kaki Terputus

Sejak tahun 2007, setidaknya 20 kaki manusia telah terdampar di pantai-pantai British Columbia, Kanada, dan Washington, AS. Sebagian besar kaki masih memakai sepatu, kebanyakan sepatu olahraga atau sepatu bot hiking. Pihak berwenang telah mengidentifikasi beberapa kaki sebagai milik orang-orang yang meninggal karena bunuh diri, kecelakaan, atau meninggal secara alami.  Akan tetapi, beberapa kaki tetap tidak teridentifikasi siapa pemiliknya. 

Alasan mengapa hanya kaki yang ditemukan dan bukan bagian tubuh lainnya juga tidak jelas. Beberapa teori mengatakan bahwa kaki-kaki tersebut adalah hasil dari kecelakaan pesawat atau kapal, pembunuh berantai, perdagangan manusia, atau dekomposisi alami. Beberapa pihak lain percaya bahwa kaki-kaki tersebut adalah bagian dari lelucon atau tipuan.

5. Kasus Wanita Tewas yang Menyebut Nama Pembunuhnya

Pada tahun 1977, Teresita Basa adalah seorang terapis pernapasan berusia 47 tahun yang bekerja di sebuah rumah sakit di Chicago, Illinois. Ia ditemukan tewas ditusuk dan dibakar di apartemennya pada tanggal 21 Februari. Polisi tidak memiliki tersangka atau petunjuk sampai mereka menerima tip yang tidak biasa dari seorang karyawan rumah sakit tempat Basa bekerja bernama Remy Chua.

Chua mengaku bahwa ia telah dirasuki oleh roh Basa, yang memberitahunya bahwa pembunuhnya adalah seorang pria bernama Allan Showery, yang juga bekerja di rumah sakit tersebut. Basa mengatakan bahwa Showery datang ke apartemennya untuk memperbaiki TV-nya dan kemudian merampok dan membunuhnya.

Polisi awalnya skeptis namun memutuskan untuk menyelidiki Showery. Mereka menemukan bahwa ia memiliki beberapa perhiasan Basa dan memberikannya kepada pacarnya sebagai hadiah. Ia juga cocok dengan deskripsi seorang pria yang terlihat meninggalkan apartemen Basa pada hari pembunuhan. Showery mengaku melakukan kejahatan tersebut dan dihukum pada tahun 1979. Kasus ini tetap menjadi salah satu dari sedikit contoh di mana bukti paranormal digunakan di pengadilan.

4 dari 5 halaman

6. Kasus Jeanette DePalma

Jeanette DePalma adalah seorang gadis berusia 16 tahun yang menghilang pada 7 Agustus 1972. Jeanette mengatakan kepada ibunya bahwa ia akan mengunjungi seorang teman di Springfield Township, New Jersey. Akan tetapi, ia tidak pernah sampai ke tujuannya.

Hingga enam minggu kemudian, seorang pengelana anjing di area berhutan yang dikenal sebagai "Gigi Iblis" menemukan tubuhnya dalam kondisi sudah sangat membusuk dan dikelilingi oleh benda-benda aneh seperti salib kayu, tulang-tulang hewan, lilin, dan pentagram. Beberapa saksi mengklaim bahwa mereka melihat tanda-tanda ilmu hitam atau ritual keagamaan di tempat kejadian. 

Polisi menyimpulkan bahwa kematian Jeanette adalah pembunuhan tetapi tidak pernah mengidentifikasi tersangka atau motifnya. Mereka juga menolak rumor keterlibatan okultisme sebagai tidak berdasar. Namun, beberapa penduduk setempat percaya bahwa Jeanette dibunuh oleh sekte atau oleh seseorang yang berlatih sihir hitam.

7. Kasus Bayi Lindbergh

Kasus bayi Lindbergh adalah penculikan dan pembunuhan anak dari penerbang terkenal Charles Lindbergh pada tahun 1932. Sebuah surat tebusan ditinggalkan di tempat kejadian dan serangkaian negosiasi pun terjadi, namun bayi tersebut tidak pernah dikembalikan. 

Tubuhnya ditemukan dua bulan kemudian. Polisi melacak uang tebusan tersebut ke seorang imigran Jerman bernama Bruno Richard Hauptmann, yang kemudian ditangkap dan diadili atas kejahatan tersebut. Ia membantah keterlibatan dan mengatakan bahwa uang itu berasal dari seorang teman yang sudah meninggal. Ia dinyatakan bersalah dan dieksekusi pada tahun 1936.

8. Kasus Pembunuhan Berantai John George Haigh

John George Haigh adalah seorang pembunuh berantai Inggris yang aktif pada akhir 1940-an. Ia biasa membuang tubuh korban-korbannya dengan cara melarutkannya dalam asam sulfat, yang membuatnya dijuluki "pembunuh bak mandi asam". Ia salah mengira bahwa tanpa tubuh, tidak ada kejahatan dan bahwa ia bisa lolos dari pembunuhan. 

Kesombongannya membuatnya jatuh ketika ia membawa polisi ke sisa-sisa korban keenam dan terakhirnya, Olive Durand-Deacon yang berusia 69 tahun. Ia membunuhnya untuk uang dan perhiasan , kemudian melarutkan tubuhnya dalam drum asam. Namun, ia gagal menghancurkan gigi palsu korban, yang ditemukan oleh polisi bersama dengan bukti lainnya. Saat diadili, Haigh mengaku tidak waras dan bersikeras bahwa ia minum darah korban-korbannya. Ia dinyatakan bersalah pada tahun 1949 dan digantung beberapa bulan kemudian.

5 dari 5 halaman

9. Kasus Pembunuhan Berantai Robert Berdella

Robert Berdella adalah seorang pembunuh berantai Amerika yang menyiksa dan membunuh enam pria antara tahun 1984 dan 1987 di Kansas City, Missouri. Ia dikenal sebagai "Tukang Potong Kansas" atau "Pembunuh Kansas City" karena metode pembunuhan yang mengerikan. 

Berdella ditangkap ketika salah satu korban berhasil melarikan diri dan memberitahu polisi. Polisi melakukan penyelidikan di rumahnya dan menemukan foto-foto Polaroid korban-korbannya, bersama dengan tengkorak, tulang, gigi, dan bukti lainnya. Berdella mengaku melakukan kejahatan tersebut dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup tanpa pembebasan bersyarat. Ia meninggal karena serangan jantung di dalam penjara pada tahun 1992.

10. Pembunuh Zodiac

Pembunuh Zodiac adalah salah satu pembunuh berantai yang paling terkenal dan sulit ditemui dalam sejarah. Ia beroperasi di California Utara dari akhir 1960-an hingga awal 1970-an dan mengklaim telah membunuh setidaknya 37 orang, meskipun hanya tujuh yang terkonfirmasi. 

Pembunuh Zodiac menantang polisi dan masyarakat dengan mengirimkan surat-surat dan sandi-sandi yang misterius kepada surat kabar, beberapa di antaranya tidak pernah terpecahkan. Ia juga menyebut dirinya sebagai "Zodiac" dan menggunakan simbol lingkaran dengan salib sebagai tanda tangannya. 

Identitas Pembunuh Zodiac tetap tidak diketahui meskipun banyak tersangka dan teori selama bertahun-tahun. Ia telah menginspirasi banyak buku, film, dokumenter, podcast, dan acara TV yang mencoba mengungkap misterinya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.