Sukses

Hukum Sholat Nisfu Sya’ban, Niat, Tata Cara, dan Doanya bagi Muslim

Sholat Nisfu Sya’ban merupakan salah satu ibadah yang dilakukan oleh umat Muslim pada malam pertengahan bulan Sya’ban.

Liputan6.com, Jakarta Sholat Nisfu Sya’ban merupakan salah satu ibadah yang dilakukan oleh umat Muslim pada malam pertengahan bulan Sya’ban. Ibadah ini memiliki keistimewaan karena diyakini sebagai malam penuh berkah. Pada malam Nisfu Sya’ban, Allah SWT mengampuni dosa-dosa hamba-Nya serta menetapkan takdir dan rezeki selama tahun yang akan datang.

Hukum melaksanakan Sholat Nisfu Sya’ban sunnah, umat Islam diperbolehkan untuk mengikutinya atau tidak sesuai dengan kehendak dan kemampuan masing-masing. Bagi yang memilih melaksanakan shalat ini, diharapkan dapat mendapatkan manfaat dan keberkahan yang terkandung di dalamnya.

Adapun tata cara pelaksanaan Sholat Nisfu Sya’ban tidak berbeda jauh dengan sholat pada umumnya. Pembacaan niat, takbiratul ihram, rukun, dan gerakan lainnya tetap dilakukan seperti biasa. Namun, terdapat doa yang dibaca khusus untuk malam Nisfu Sya’ban. Doa ini berkaitan dengan permohonan ampunan dosa, keselamatan, rezeki, dan berbagai kebutuhan lainnya.

Dalam menjalankan Sholat Nisfu Sya’ban, penting bagi umat Islam untuk melakukannya dengan niat yang tulus dan penuh keikhlasan. Sebab, ibadah ini adalah kesempatan bagi muslim untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, memperbaiki diri, serta memperoleh ampunan dan berkah-Nya. Oleh karena itu, bagi yang berencana melaksanakan Sholat Nisfu Sya’ban, mari persiapkan diri dengan baik dan ikuti tata cara serta doa yang telah diajarkan dalam agama Islam.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (1/3/2024) tentang hukum sholat Nisfu Sya’ban.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Hukum Sholat Nisfu Sya’ban

Hukum sholat Nisfu Sya’ban masih menjadi perdebatan di kalangan ulama. Mengutip NU Online, hukum sholat Nisfu Sya’ban salah satunya dipaparkan detail oleh Imam al-Ghazali dalam Ihya’ ‘Ulumiddin, yang artinya:

“Adapun shalat sunnah Sya‘ban adalah malam ke-15 bulan Sya‘ban. Dilaksanakan sebanyak seratus rakaat. Setiap dua rakaat satu salam. Setiap rakaat setelah Al-Fatihah membaca Qulhuwallahu ahad sebanyak 11 kali. Jika mau, seseorang dapat shalat sebanyak 10 rakaat. Setiap rakaat setelah Al-Fatihah Qulhuwallahu ahad 100 kali. Ini juga diriwayatkan dalam sejumlah shalat yang dilakukan orang-orang salaf dan mereka sebut sebagai shalat khair. Mereka berkumpul untuk menunaikannya. Mungkin mereka menunaikannya secara berjamaah.”

Masih ada beberapa hadis hukum sholat Nisfu Sya’ban ini yang kemudian kualitasnya menuai kritik. Hadis tentang hukum shalat nisfu Sya‘ban yang berjumlah 100 rakaat yang dianggap bid‘ah oleh Imam an-Nawawi. Namun, anjuran untuk menghidupkan malam Nisfu Sya‘ban dengan berbagai amalan, termasuk dengan amalan sholat sunnah, tak diperdebatkan oleh An-Nawawi.

Jadi, hukum sholat Nisfu Sya’ban adalah sunnah, kamu bisa melaksanakannya sebagai sholat sunnah dua rakaat Nisfu Sy’ban, sholat sunnah awwabin, sholat sunnah taubat, sholat sunnah tahajud, sholat sunnah witir, dan seterusnya. Kesimpulannya, hukum sholat malam Nisfu Sya’ban dua rakaat tidak ada masalah dan bisa juga digabung dengan niat sholat sunnah lainnya. Namun, yang dianggap tak berdasar adalah sholat sunnah 100 rakaat atau 14 rakaat.

3 dari 4 halaman

Tata Cara Sholat Nisfu Sya’ban

Setelah mengenali hukum sholat Nisfu Sya’ban, kamu perlu mengenali tata caranya, yaitu sebagai berikut:

1. Niat

Selain mengenali hukum sholat Nisfu Sya’ban, kamu perlu mengenali niatnya. Sebelum melakukan sholat, diwajibkan untuk membaca niat sebagai berikut; 

"Usholli sunnatan nisfu sya'baana rak'ataini lillahi ta'ala."

Artinya: "Saya sholat sunnat Nisfu Sya'ban dua rakaat karena Allah Ta'ala."

Bila dikerjakan pada malam hari, niatnya berbeda yaitu: 

"Usholli sunnata lailati nisfu sya'baana rok'ataini lillahi ta'ala. 

Artinya: Saya sholat sunnat malam Nisfu Sya'ban dua rakaat karena Allah Ta'ala."

2. Baca Iftitah Hingga Surat Pendek

Saat mengerjakan sholat, membaca doa Iftitah, Al Fatihah, serta surat pendek dalam alquran. Diutamakan membaca surat Al-Kafirun.

Kemudian melakukan gerakan layaknya sholat wajib. Namun, pada rakaat kedua, diutamakan membaca surat Al Ikhlas setelah Al Fatihah.

3. Baca Surat Yasin 3 Kali

Setelah selesai menunaikan sholat Nisfu Syaban, dianjurkan untuk membaca QS Yasin sebanyak tiga kali dengan niat dari dalam hati. Jadi, doa setelah sholat Nisfu Sya’ban juga bisa dengan membaca Surat Yasin.

Pada Surat Yasin pertama, niat dilakukan untuk memohon umur panjang semata-mata hanya beribadah kepada Allah SWT. Kemudian, pada Surat Yasin kedua, niat ditujukan untuk memohon rezeki yang halal untuk bekal beribadah kepada Allah SWT. Lalu memasuki Surat Yasin ketiga, niat dilakukan untuk memohon keteguhan iman dari Allah SWT.

4 dari 4 halaman

Doa Setelah Sholat Nisfu Sya'ban

Setelah mengenali hukum sholat Nisfu Sya’ban, kamu perlu mengenali doanya, yaitu sebagai berikut:

Melansir Merdeka, berikut doa setelah sholat Nisfu Sya'ban:

"Allaahumma yaa dzal manni walaa yumannu alaika ya dzal jalaali wal ikraam, Yaa dzath thauli wal in aam laa ilaaha illaa anta, dhahrul laajiin, Wa jaarul Mustajiiriin, Wa amaanul khaa ifiin.

Allahumma in kunta katabta nii indaka fii ummil kitaabi syaqiyyan aw mahruuman aw mathruudan aw muqtarran alayya fir rizqi famhu.

Allaahumma bi fadllika syaqaawatii wa hirmaanii wa thardii waq titaari rizqii wa ats-bitnii indaka fii ummil kitaabi sa 'iidan marzuuqan muwaf faqal lil khairaat. Fa innaka qulta wa qaulta wa qaulukal haqqu fii kitaabikal munazzali 'alaa nabiyyikal mursali, yamhul laahumaa yasyaa u wa yutsbitu wa indahuu ummul kitaabi.

Ilaahii bittajallil Aadhami fii lailatin nishfi min syahri syabaanil mukarramil latii yufraqu fiihaa kullu amrin hakiim wa yubram ishrif annii minal balaa i maa alamu wa maa laa alam wa anta allaamul ghuyuubi birahmatika yaa arhamar raahimiin.

Wa sallallaahu 'alaa sayyidinaa Muhammadiw wa 'alaa aalihii wa sahbihi wa sallama."

Artinya:

"Ya Allah Tuhanku, wahai Yang memiliki anugerah dan tiada yang memberi anugerah kepada-Mu, wahai Yang mempunyai keagungan dan kemuliaan, wahai yang mempunyai kekuasaan dan yang memberi nikmat, tiada Tuhan yang berhak di sembah kecuali Engkau, tempat bernaung bagi orang-orang yang mengungsi, tempat berlindung bagi orang-orang yang memohon perlindungan dan tempat yang aman bagi orang-orang yang ketakutan.Ya Allah Tuhanku, jika Engkau telah menetapkan diriku di dalam Ummul Kitab (Lauh Mahfuz) yang berada di sisi-Mu sebagai orang yang celaka, terhalang, terusir atau disempitkan rezekinya sudilah kiranya Engkau menghapuskan.

Ya Allah Tuhanku, berkat karunia-Mu apa yang ada dalam Ummul Kitab yaitu perihal diriku sebagai orang yang celaka, terhalang, terusir dan sempit rezeki. Dan sudilah kiranya Engkau menetapkan di dalam Ummul Kitab yang ada di sisi-Mu agar aku menjadi orang yang berbahagia, mendapat rezeki yang banyak lagi beroleh kesuksesan dalam segala kebaikan. karena sesungguhnya Engkau telah berfirman di dalam kitab-Mu dan firman-Mu adalah benar yang diturunkan melalui lisan Nabi yang Engkau utus, Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan, dan di sisi-Nya ada Ummul Kitab.

Ya Tuhanku, Berkat penampilan yang maha besar (dari rahmat-Mu) pada malam pertengahan bulan sya'ban yang mulia ini diperincikanlah segala urusan yang ditetapkan dengan penuh kebijaksanaan. Sudilah kiranya Engkau menghindarkan diriku dari segala bencana yang aku ketahui dan yang tidak ku ketahui serta yang lebih Kau ketahui (dari diriku), dan Engkau Maha Mengetahui segala yang gaib, berkat rahmat-Mu wahai yang maha penyayang diantara para penyayang.

Dan semoga Allah melimpahkan rahmat kepada junjungan kita Nabi Muhammad beserta keluarga dan para sahabatnya, semoga Dia melimpahkan salam sejahtera (kepada mereka)."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.