Sukses

Mengenal Campak Rubella, Ketahui Gejala, Penyebab, Dampak, dan Pengobatan

Campak Rubella atau biasa dikenal dengan campak Jerman merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus rubella.

Liputan6.com, Jakarta Campak Rubella atau biasa dikenal dengan campak Jerman merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus rubella. Penyakit ini biasanya menyerang anak-anak, namun juga dapat menular pada orang dewasa. Virus ini menyebar melalui udara atau kontak langsung dengan cairan tubuh orang yang terinfeksi.

Gejala umum dari campak rubella meliputi demam, ruam merah yang menyebar ke seluruh tubuh, nyeri otot, dan pembengkakan kelenjar getah bening di leher. Pada kasus yang lebih serius, campak rubella dapat menyebabkan kerusakan otak, gangguan pendengaran, dan kerusakan pada bayi yang sedang dalam kandungan jika ibu hamil terinfeksi.

Penyakit ini dapat dicegah melalui vaksin MMR (measles, mumps, rubella) yang direkomendasikan untuk diberikan pada anak-anak. Jika terlanjur terinfeksi, pengobatan untuk campak rubella biasanya ditujukan untuk meredakan gejala, seperti memberikan obat penurun demam dan menjaga agar tubuh tetap terhidrasi.

Penting bagi masyarakat untuk mengenali gejala campak rubella dan segera mencari pengobatan jika terinfeksi. Dengan meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang penyakit ini, diharapkan dapat membantu mencegah penyebaran virus rubella di masyarakat.

Untuk memahami lebih dalam apa itu campak Rubella, simak penjelasan selengkapnya berikut ini seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa (23/1/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Pengertian Campak Rubella

Campak dan rubella keduanya merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus. Campak adalah penyakit yang ditandai dengan demam, batuk, pilek, serta ruam merah di seluruh tubuh. Sedangkan rubella, atau yang dikenal juga dengan campak Jerman, memiliki gejala yang mirip dengan campak namun lebih ringan. Kedua penyakit ini dapat memengaruhi kesehatan manusia dengan menyebabkan komplikasi serius seperti radang otak, gangguan penglihatan, gangguan pendengaran, serta kerusakan pada janin jika terjadi pada ibu hamil.

Dalam beberapa kasus, campak dan rubella dapat berakibat fatal terutama pada orang-orang dengan sistem imun yang lemah. Oleh karena itu, penting untuk melakukan vaksinasi untuk mencegah penularan penyakit ini, terutama pada anak-anak yang rentan terhadap infeksi. Semakin banyak orang yang divaksin, semakin kecil kemungkinan penyebaran penyakit ini di masyarakat.

Campak rubella merupakan penyakit infeksi virus yang disebabkan oleh virus rubella dan virus campak. Virus rubella menyebar melalui percikan air liur saat penderita batuk atau bersin, dan bisa bertahan di udara untuk waktu yang cukup lama.

Virus campak juga menyebar melalui udara saat penderita batuk atau bersin, dan dapat bertahan di udara selama dua jam. Selain itu, virus campak juga bisa menular melalui kontak langsung dengan cairan tubuh penderita, seperti air liur, darah, atau lendir hidung.

Penularan penyakit campak dan rubella sangat mudah terjadi, terutama pada anak-anak yang belum divaksinasi atau memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah. Oleh karena itu, vaksinasi adalah cara terbaik untuk mencegah penularan penyakit ini.

Hal ini sangat penting karena kedua penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi serius, terutama pada ibu hamil dan janin yang sedang dikandung. Jadi, penting bagi masyarakat untuk memahami cara penularannya dan upaya-upaya pencegahannya.

 

3 dari 5 halaman

Gejala dan Tanda Campak Rubella

Campak dan rubella adalah dua penyakit virus yang dapat menyebabkan gejala yang serupa pada manusia. Gejala klinis campak dan rubella biasanya mencakup demam, ruam kulit, batuk, pilek, mata merah, dan gejala lainnya yang dapat membantu dalam identifikasi dini.

Pada kasus campak, gejala awal yang sering muncul adalah demam tinggi, batuk, pilek, mata merah, dan ruam merah yang muncul di seluruh tubuh. Sementara itu, pada rubella, gejala awal yang biasa terjadi adalah demam ringan, ruam kemerahan yang dimulai dari wajah dan menyebar ke seluruh tubuh, serta pembengkakan kelenjar getah bening.

Dalam kedua kasus ini, identifikasi dini sangatlah penting untuk mencegah penyebaran penyakit dan mengurangi risiko komplikasi yang mungkin terjadi. Jika seseorang mengalami gejala-gejala tersebut, segera konsultasikan dengan tenaga medis dan jangan ragu untuk melakukan isolasi mandiri agar mengurangi penyebaran virus kepada orang lain. Mengetahui gejala-gejala tersebut dapat membantu dalam pengendalian penyakit dan perlindungan terhadap kesehatan masyarakat.

Perbedaan Antara Campak dan Campak Rubella

Campak dan rubella adalah dua penyakit yang sering kali disamakan. Namun sebenarnya memiliki perbedaan karakteristik yang cukup mencolok. Campak merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus campak dan ditandai dengan gejala seperti demam tinggi, batuk, pilek, serta ruam merah yang menyebar ke seluruh tubuh.

Sedangkan rubella, atau yang lebih dikenal dengan campak Jerman, disebabkan oleh virus rubella dan ditandai dengan gejala seperti demam ringan, pembengkakan kelenjar getah bening, serta ruam merah muda yang muncul di wajah terlebih dahulu sebelum menyebar ke bagian tubuh lainnya.

Perbedaan utama antara kedua penyakit tersebut terletak pada gejala dan tingkat keparahan. Campak cenderung lebih parah dengan gejala yang lebih berat, sementara rubella biasanya memiliki gejala yang lebih ringan.

Selain itu, campak juga dapat menyebabkan komplikasi serius seperti radang paru-paru dan otak, sementara rubella jarang menyebabkan komplikasi serius. Dengan mengetahui perbedaan karakteristik antara keduanya, diharapkan masyarakat dapat lebih mudah membedakan dan mengatasi kedua penyakit tersebut.

4 dari 5 halaman

Komplikasi dan Risiko Jangka Panjang

Penyakit campak dan rubella dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius. Beberapa komplikasi yang dapat timbul akibat penyakit campak antara lain pneumonia, encephalitis (radang otak), kerusakan pada mata, dan kerusakan pada sistem saraf. Sedangkan untuk rubella, komplikasi yang dapat muncul meliputi keguguran atau cacat lahir pada janin jika ibu hamil terinfeksi, serta encephalitis.

Selain komplikasi yang dapat timbul selama penyakit berlangsung, kedua penyakit ini juga dapat meninggalkan risiko jangka panjang pada penderitanya. Risiko jangka panjang yang mungkin muncul akibat campak antara lain gangguan pendengaran, kelumpuhan, pecahnya pembuluh darah di otak, dan penurunan kemampuan mental. Sedangkan untuk rubella, risiko jangka panjangnya dapat berupa masalah jantung, gangguan penglihatan, dan gangguan pendengaran.

Oleh karena itu, sangat penting untuk mencegah penyakit campak dan rubella dengan cara melakukan imunisasi. Imunisasi dapat membantu melindungi diri sendiri dan orang lain dari penyakit yang dapat menyebabkan komplikasi serius dan risiko jangka panjang.

Dampak pada Kelompok Rentan

Penyakit campak rubella dapat memiliki dampak yang serius pada kelompok yang lebih rentan seperti bayi, anak-anak kecil, dan wanita hamil. Pada bayi dan anak-anak kecil, penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi serius seperti pneumonia, otitis media, encephalitis, dan bahkan kematian. Selain itu, campak rubella juga bisa menyebabkan gangguan perkembangan otak dan gangguan pendengaran pada anak-anak yang selamat.

Sementara itu, wanita hamil yang terinfeksi campak rubella dapat mengalami keguguran, bayi lahir prematur, atau bayi yang lahir dengan cacat bawaan yang serius seperti cacat jantung, kebutaan, atau kebutaan. Infeksi rubella pada masa awal kehamilan juga dapat menyebabkan sindrom rubella kongenital pada bayi yang dapat menyebabkan kerusakan otak, hati, jantung, dan mata.

Karena itulah, sangat penting bagi kelompok-kelompok rentan ini untuk mendapatkan vaksinasi yang tepat waktu. Vaksinasi campak rubella dapat membantu melindungi mereka dari risiko yang serius terkait penyakit ini. Selain itu, menjaga kebersihan diri dan lingkungan juga dapat membantu dalam mencegah penyebaran penyakit ini pada kelompok-kelompok rentan.

5 dari 5 halaman

Pengobatan dan Perawatan Campak Rubella

Campak Rubella, atau yang dikenal juga sebagai penyakit tiga hari, adalah penyakit yang disebabkan oleh virus rubella. Tanda-tanda gejala campak rubella antara lain demam ringan, ruam merah muda, dan pembengkakan kelenjar getah bening. Untuk mengobati campak rubella, perlu dilakukan perawatan yang tepat.

Pengobatan rumah yang dapat diberikan kepada individu yang terkena penyakit ini antara lain adalah istirahat yang cukup, konsumsi makanan bergizi, dan minum air putih secara teratur. Selain itu, penggunaan obat-obatan seperti parasetamol atau ibuprofen dapat membantu mengurangi demam dan nyeri sendi yang mungkin dialami oleh penderita.

Selain perawatan rumah, perawatan medis juga diperlukan, terutama bagi mereka yang memiliki risiko komplikasi yang lebih tinggi seperti wanita hamil atau orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Selain itu, vaksinasi rubella juga dapat membantu mencegah penyebaran penyakit ini.

Dalam kondisi tertentu, penderita campak rubella juga perlu mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit. Penting untuk memperhatikan tanda-tanda komplikasi seperti demam tinggi, kesulitan bernapas, atau pembengkakan otak. Dengan perawatan yang tepat, kita dapat membantu penderita campak rubella untuk pulih dengan cepat.

Pentingnya Vaksinasi untuk Mencegah Penyakit Campak Rubella

Vaksinasi merupakan langkah preventif utama dalam mencegah penyakit campak dan rubella. Campak adalah penyakit yang disebabkan oleh virus, menyerang sistem pernapasan, dan dapat menyebabkan komplikasi serius seperti pneumonia, encephalitis, dan bahkan kematian. Sementara itu, rubella atau yang dikenal juga sebagai penyakit campak Jerman, dapat menyebabkan kerusakan pada janin jika terjadi pada ibu hamil.

Vaksinasi campak dan rubella biasanya diberikan dalam bentuk vaksin MMR (Measles-Mumps-Rubella) kepada anak-anak pada usia 12-15 bulan, dan vaksin kedua diberikan pada usia 4-6 tahun. Selain itu, vaksinasi juga sangat penting bagi perempuan yang belum pernah mendapat vaksin rubella dan berencana untuk hamil.

Jadwal vaksinasi yang disarankan oleh Kementerian Kesehatan adalah untuk memberikan vaksin campak dan rubella sebanyak dua kali untuk melindungi anak dari penyakit tersebut. Dengan melakukan vaksinasi sesuai jadwal yang disarankan, kita dapat membantu melindungi diri sendiri, keluarga, dan masyarakat dari risiko terkena penyakit campak dan rubella.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.