Sukses

Hari Amal Bhakti Kemenag RI ke-78, Ketahui Tema yang Diusung dan Arti Logo

Hari Amal Bhakti Kemenag RI tahun ini mengusung tema "Indonesia Hebat Bersama Umat."

Liputan6.com, Jakarta Setiap tahun pada 3 Januari, Hari Amal Bhakti Kemenag RI dirayakan. Adapun HAB Kementerian Agama Republik Indonesia ini, diperingati sebagai hari ulang tahun berdirinya Kementerian Agama RI.

Hari Amal Bhakti Kemenag RI ini memiliki sejarah yang panjang dan bermula dari usulan Mr. Muhammad Yamin, dalam Sidang BPUPKI pada 11 Juli 1945. Ia menganggap penting untuk mendirikan sebuah kementerian yang khusus berkaitan dengan urusan agama. Namun, usulan ini tidak disetujui oleh anggota PPKI pada sidang Minggu, 19 Agustus 1945. 

Seiring waktu berlalu, pembentukan Kementerian Agama kemudian diresmikan melalui Penetapan Pemerintah No 1/S.D. tanggal 3 Januari 1946. Isinya menyatakan, "Presiden Republik Indonesia, Mengingat: Usul Perdana Menteri dan Badan Pekerja Komite Nasional Pusat, Memutuskan: Mengadakan Kementerian Agama."

Selain Hari Amal Bhakti Kemenag RI, momen-momen penting lainnya yang diperingati pada tanggal 3 Januari adalah Hari Kesehatan Pikiran-Tubuh Internasional dan Hari Lahir Pagar Nusa. Berikut ini kata-kata bijak tentang Hari Amal Bhakti Kemenag RI yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (3/1/2023). 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Mengatahui Hari Amal Bhakti Kemenag RI

Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) telah mengumumkan tema dan logo, untuk Hari Amal Bhakti (HAB) ke-78 tahun 2024 yang akan diperingati pada tanggal 3 Januari 2024. Tema yang diusung pada peringatan HAB kali ini adalah "Indonesia Hebat Bersama Umat." Tema ini dipilih dengan inspirasi dari kesadaran, akan pentingnya kebersamaan dan kerukunan umat dalam menyongsong Indonesia Emas 2045.

Logo HAB ke-78 tahun 2024 menampilkan dominasi warna hijau dan ungu, dan memiliki makna yang mendalam. Staf khusus Kemenag bidang Informasi, Wuryono menjelaskan tema dan logo ini dalam acara Coffee Morning di Kantor Kemenag Jakarta pada Selasa (19/12/2023).

Menurut Wibowo Prasetyo, Staf Khusus Menteri Agama Bidang Media dan Komunikasi Publik, tema "Indonesia Hebat Bersama Umat" diilhami oleh kesadaran akan pentingnya kebersamaan dan kerukunan umat dalam menyongsong Indonesia Emas 2045.

Logo HAB ke-78 ini dikemas dengan motif batik kawung dan didominasi oleh warna hijau dan ungu. Logo ini ingin menyampaikan pesan bahwa Kemenag berkomitmen, untuk terus maju tanpa melupakan asal-usulnya (batik kawung), dengan semangat gotong royong dan memperkuat satu sama lain, serta mewujudkan Indonesia maju berdasarkan Pancasila. 

Filosofi logo HAB ke-78 Kemenag 2024 memiliki makna mendalam, antara lain:

  1. Terus Melaju: Mendorong progresifitas yang bermanfaat bagi sesama.
  2. Batik Kawung: Simbol kehidupan manusia, mengingatkan untuk tidak melupakan asal-usul.
  3. Bersatu Berdampingan: Konsep gotong royong dan saling menguatkan.
  4. Kekuatan: Representasi dari kekuatan yang menjadi landasan untuk menjadi individu yang luar biasa.
  5. Pancasila: Logo ini mengusung nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi utama.

Logo ini mencerminkan semangat dan komitmen Kementerian Agama, untuk terus maju dengan prinsip kebersamaan, kebijaksanaan dan spiritualitas, sambil tetap menghormati akar budaya dan nilai-nilai yang menjadi landasan bagi bangsa.

 

3 dari 4 halaman

Ucapan untuk Hari Amal Bhakti Kemenag RI

1. "Berbuat amal adalah cara kita untuk berbagi kebahagiaan dengan sesama."

2. "Sedekah bukan hanya memberikan harta, tapi juga memberikan senyuman dan kehangatan bagi yang membutuhkan."

3. "Amal yang tulus adalah kunci kebahagiaan sejati dalam hidup."

4. "Setiap sedekah yang kita berikan, akan menjadi bekal kebaikan di akhirat nanti."

5. "Bersedekahlah dengan tangan kanan, agar tangan kiri tidak mengetahui."

6. "Amal tidak akan mengurangi rezeki, malah akan mendatangkan berkah yang melimpah."

7. "Ketika kita memberi, kita juga akan menerima keberkahan yang tak terduga."

8. "Sedekah adalah cermin dari kepedulian kita terhadap sesama."

9. "Amal yang dilakukan dengan ikhlas, akan membawa kebaikan yang tiada tara."

10. "Setiap amal kebaikan yang kita lakukan, akan menjadi investasi terbaik di akhirat kelak."

11. "Ketenangan batin kita adalah hasil dari pengabdian tanpa pamrih kepada sesama, selamat Hari Amal Bhakti Kementerian Agama."

12. "Keikhlasan dalam berbuat adalah kunci kesuksesan, selamat Hari Amal Bhakti Kemenag RI."

13. "Ketenangan hati adalah buah dari perbuatan yang baik, selamat Hari Amal Bhakti Kemenag untuk seluruh pegawai Kemenag."

14. "Dengan pengabdian kita, semoga tercipta keharmonisan dalam kehidupan beragama, selamat Hari Amal Bhakti Kemenag RI."

15. "Pengorbanan adalah cermin dari keikhlasan hati, selamat Hari Amal Bhakti Kemenag untuk semua pegawai Kemenag."

16. "Dengan penuh dedikasi, mari ciptakan kehidupan beragama yang damai, selamat Hari Amal Bhakti Kemenag RI."

17. "Kesetiaan dan keikhlasan adalah kunci dari segala keberhasilan, selamat Hari Amal Bhakti Kemenag untuk seluruh pegawai Kemenag."

18. "Kerja keras dan pengabdianmu akan menjadi cahaya yang menerangi bangsa, selamat Hari Amal Bhakti Kemenag RI."

19. "Dengan kesabaran dan ketulusan, mari ciptakan kehidupan beragama yang harmonis, selamat Hari Amal Bhakti Kemenag untuk semua pegawai Kemenag."

20. "Keikhlasan dalam bekerja adalah kunci dari kesuksesan, selamat Hari Amal Bhakti Kemenag RI."

21. "Banyak amal kecil yang dilakukan dengan ikhlas, akan membawa keberkahan yang besar."

22. "Bersyukurlah atas nikmat yang diberikan Allah, dan luangkan waktu untuk berbuat kebaikan kepada sesama."

23. "Hari Amal Bhakti adalah momen untuk merenung dan memperbaiki diri dalam berbuat kebaikan."

24. "Tidak ada usaha kebaikan yang sia-sia di sisi Allah, setiap amal akan dihitung dengan sempurna."

25. "Berbagi dengan sesama adalah langkah awal untuk menciptakan kedamaian dan kesejahteraan bersama."

26. "Kebaikan yang dilakukan tanpa pamrih adalah bentuk cinta kepada sesama dan Allah."

27. "Jadilah pribadi yang selalu siap membantu dan melayani sesama, karena itu adalah tanda kebaikan hati yang tulus."

28. "Setiap langkah kebaikan yang kita lakukan, akan menjadi sumber kebahagiaan di dunia dan akhirat."

29. "Ketenangan jiwa dan hidup sejahtera akan dirasakan oleh orang yang konsisten dalam berbuat kebaikan."

30. "Mari jadikan Hari Amal Bhakti sebagai awal untuk meningkatkan kualitas amal ibadah dan berbuat kebaikan lebih dalam kehidupan sehari-hari."

4 dari 4 halaman

Peringatan Lain di Tanggal 3 Januari

Hari Kesehatan Pikiran-Tubuh Internasional

Selain Hari Amal Bhakti Kemenag RI, tanggal 3 Januari diakui sebagai Hari Kesehatan Pikiran-Tubuh Internasional, sebuah kesempatan untuk mengingatkan bahwa kesehatan tubuh yang optimal berakar pada keseimbangan pikiran dan tubuh. Berbagai faktor seperti emosi, tujuan, spiritualitas, pengalaman, keyakinan, kebiasaan, dan tindakan kita memiliki dampak yang signifikan pada keselarasan pikiran-tubuh dan kesehatan secara keseluruhan. Oleh karena itu, merayakan Hari Kesehatan Pikiran-Tubuh adalah langkah penting dalam merawat kesejahteraan diri.

Sejumlah kegiatan dapat dilakukan pada hari ini, termasuk latihan mindfulness melalui meditasi, yoga, atau bahkan makan dengan penuh kesadaran. Penting untuk mengakui bahwa tidak ada yang lebih berharga daripada menjaga kesehatan diri sendiri. Selain itu, hari ini juga bisa dijadikan kesempatan untuk merayakan tidur yang berkualitas. Tidur yang baik bukan hanya sebagai kebutuhan dasar, tetapi juga merupakan fondasi untuk mengurangi stres dan menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh.

Hari Lahir Pagar Nusa

Setiap tanggal 3 Januari, diperingati Hari Lahir Pagar Nusa, sebuah organisasi yang memayungi berbagai perguruan pencak silat di seluruh Indonesia di bawah naungan Nahdlatul Ulama (NU). Menurut situs resmi Pagar Nusa, organisasi ini didirikan pada 22 Rabiul Akhir 1406 Hijriah atau 3 Januari 1986 Masehi di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur.

Berdirinya Pagar Nusa berawal dari kegelisahan para kiai NU dan aktivis pencak silat yang merasa ilmu bela diri ini mengalami penurunan di pondok pesantren, padahal pencak silat sudah menjadi bagian integral dari pondok pesantren. Pada tanggal 27 September 1985, diadakan pertemuan antara para kiai dan aktivis pencak silat di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur. Dalam pertemuan tersebut, mereka membahas pembentukan wadah di bawah naungan NU untuk mengembangkan seni bela diri pencak silat.

Hasil dari pertemuan tersebut adalah Surat Keputusan Resmi Pembentukan Tim Persiapan Pendirian Perguruan Pencak Silat Milik NU, pada 27 Rabiul Awwal 1406 H atau 10 Desember 1985, yang berlaku hingga 15 Januari 1986. Selanjutnya, pada 3 Januari 1986, diadakan musyawarah kedua di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, yang menyepakati Pengurus Harian Jawa Timur. Dalam musyawarah tersebut, mereka juga menetapkan nama organisasi, yaitu Pencak Silat Nahdlatul Ulama atau disingkat IPS NU, yang kemudian berkembang menjadi PSNU.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.