Sukses

Nenek Berusia 53 Tahun Ini Mahir Pole Dance, Bikin Kagum

Wanita ini mahir lakukan olahraga pole dance di usia yang tak lagi muda, bikin warganet berdecak kagum.

Liputan6.com, Jakarta Pole dance adalah bentuk seni tari dan kebugaran, yang melibatkan gerakan-gerakan tubuh di sekitar tiang vertikal atau tiang tari. Biasanya, para penari pole dance menggunakan tiang sebagai alat bantu untuk melakukan berbagai gerakan, yang melibatkan perpaduan antara kekuatan, kelenturan, dan keterampilan akrobatik. 

Pole dancing kerap dilakukan oleh anak muda khususnya wanita, yang tentunya sudah terlatih dan terampil. Akan tetapi baru-baru ini, seorang wanita lanjut usia telah mematahkan anggapan tersebut. Wanita bernama Kerry Burnett yang kini berusia 53 tahun, membagikan kumpulan foto dan video di media sosial pribadinya, ketika dirinya sedang melakukan pole dance.

Nenek asal Florida ini mengaku, bahwa dirinya menekuni olahraga ini untuk meningkatkan keadaan fisik dan mentalnya. Sempat miliki cita-cita sebagai penari di masa muda, kini Kerry jadikan hobbi baru ini sebagai pekerjaan yang ditekuni setiap harinya.

Bahkan menurutnya, pole dancing adalah salah satu hal terberat dan paling membuatnya ketagihan. Berikut ini Liputan6.com merangkum dari berbagai sumber, tentang kisah nenek berusia 53 tahun yang mahir pole dance, Senin (30/10/2023).  

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Mahir Pole Dance di Usia yang Tak Lagi Muda

Di Florida, seorang wanita paruh baya bernama Kerry Burnett (53), telah membuktikan bahwa pole dancing tidak hanya cocok untuk remaja putri, namun berlaku juga kepada dirinya yang telah lanjut usia. Kerry Burnett mengatakan bahwa sejak tiga tahun yang lalu, dirinya mulai aktif menari tiang.

Dampak dari tarian ini tidak hanya tubuhnya selalu prima, tetapi dia juga mencari nafkah dengan mengajar seni tari ini kepada orang lain. "Meskipun saya merasa ini terlambat dalam hidup saya, ini adalah kali pertama saya merasa nyaman dengan diri saya, baik secara fisik maupun mental."

Dengan kejujuran tulus, Kerry menceritakan bagaimana kebahagiaan barunya terhubung dengan takdir yang tidak terduga. Dia berkata, "Saya benar-benar merasa takdir telah membawa ini ke dalam hidup saya, bukan hanya untuk memulihkan tubuh saya, tetapi juga untuk menghilangkan hal-hal negatif yang telah menghantuinya." Semangat ketahanan dan penemuan diri yang ia tunjukkan, telah menginspirasi banyak orang.

 

3 dari 3 halaman

Pengalaman dan Penolakan Jadi Pengingat

Sejak usia muda, ia bermimpi menjadi seorang penari, tetapi impian itu hancur karena pandangan sempit tentang kecantikan yang berlaku saat ia berada di dunia pertunjukan. Kerry mengingat, "Saya terpaksa mengenakan pakaian ketat setiap hari dan sangat sadar akan berat badan saya. Semua orang selalu membicarakannya, dan itu sangat mempengaruhi saya."

Pengalaman ini menjadi pengingat kuat, tentang dampak tekanan sosial terhadap citra tubuh, bahkan terhadap individu yang berbakat. Kerry mengungkapkan, "Awalnya, saya hanya berencana mengikuti satu kelas, tetapi suasana di sana sangat menyegarkan dan tidak menghakimi. Ada orang dengan berbagai ukuran tubuh, jadi saya terus datang, dan sekarang, di usia 53 tahun, saya merasa ini adalah kelas terkuat yang pernah saya alami."

Menurut Kerry, pole dancing adalah salah satu hal terberat dan paling membuat ketagihan yang pernah dia coba. Ia tidak hanya mengembangkan keterampilannya, tetapi juga berpartisipasi dalam kompetisi pole dancing, yang menantang norma dan ekspektasi masyarakat.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.