Sukses

3 Cara Membuat Anak Cepat Bicara Menurut IDAI, Pahami Penyebabnya

Keterlambatan berbicara pada anak bisa bersifat sementara.

Liputan6.com, Jakarta - Keterlambatan berbicara pada anak adalah kekhawatiran umum bagi orang tua. Kondisi ini bisa sifatnya sementara, terutama ketika anak berbicara dengan tidak jelas. Umumnya, anak pada usia 3 tahun memiliki kosakata sekitar 1.000 kata dan dapat membentuk kalimat tiga hingga empat kata.

Jika anak belum mencapai tahap perkembangan ini, disebut mengalami speech delay. Penyebabnya bisa beragam, termasuk kelainan rongga mulut, gangguan pendengaran, atau kurangnya rangsangan lingkungan. Keterlambatan berbicara juga dapat terkait dengan masalah perkembangan seperti autisme.

Orang tua tidak perlu begitu merasa khawatir, ada cara membuat anak cepat berbicara menurut IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) yang perlu dicoba dan akan dibahas kali ini.

Penting juga bagi orang tua untuk memantau perkembangan anak dan berbicara dengan profesional jika diperlukan. Memberikan perhatian, rangsangan yang sesuai, dan bantuan yang tepat, anak-anak dapat mengatasi keterlambatan berbicara. Diagnosis dini dan intervensi adalah kunci untuk membantu anak mengembangkan kemampuan berbicara mereka.

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang cara membuat anak cepat berbicara, Senin (9/10/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Penyebab Terlambat Berbicara

Banyak orang tua sering merasa cemas dan khawatir saat melihat anak-anak mereka mengalami keterlambatan dalam berbicara atau yang sering disebut sebagai speech delay. Namun, penting untuk memahami bahwa kondisi ini dapat diatasi, dan ada berbagai cara membantu anak cepat mengembangkan kemampuan berbicara.

Ketika anak mengalami keterlambatan dalam berbicara, hal ini dapat menjadi sifat yang sementara. Biasanya, hal ini terlihat saat anak mulai berbicara dengan cara yang tidak jelas, sehingga mereka merasa kesulitan untuk mengungkapkan keinginan atau kebutuhan mereka dengan kata-kata.

Secara umum, Liputan6.com lansir dari berbagai sumber kesehatan dan parenting, pada usia sekitar 3 tahun, anak-anak biasanya telah mengembangkan kosakata mereka hingga sekitar 1.000 kata.

Mereka mampu mengungkapkan diri dalam kalimat yang terdiri dari tiga hingga empat kata. Namun, jika anak belum mencapai tonggak perkembangan ini, mereka dapat dianggap mengalami speech delay atau keterlambatan dalam berbicara.

Adanya keterlambatan dalam berbicara pada anak bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Beberapa di antaranya termasuk kelainan struktur rongga mulut, seperti bibir sumbing, atau kelainan pada lidah yang dapat memengaruhi kemampuan berbicara. Gangguan pendengaran juga bisa menjadi salah satu penyebab keterlambatan berbicara, karena anak mungkin mengalami kesulitan dalam memahami dan meniru suara-suara yang mereka dengar.

Selain itu, kurangnya rangsangan atau stimulus lingkungan juga dapat berperan dalam keterlambatan berbicara anak. Anak-anak memerlukan lingkungan yang kaya akan interaksi dan percakapan untuk mengembangkan kemampuan berbicara mereka.

Namun, perlu diingat bahwa terlambat berbicara juga bisa menjadi tanda adanya gangguan perkembangan yang lebih serius, seperti autisme. Oleh karena itu, sangat penting untuk memeriksa dan memantau perkembangan anak secara hati-hati. Jika orang tua merasa khawatir atau curiga ada masalah yang lebih dalam, konsultasikan dengan profesional kesehatan atau ahli perkembangan anak untuk mendapatkan evaluasi dan panduan yang sesuai.

Singkatnya, keterlambatan berbicara pada anak bukanlah sesuatu yang harus dikhawatirkan secara berlebihan, tetapi perlu mendapat perhatian dan tindakan yang tepat. Memberikan perhatian, stimulasi yang tepat, dan bantuan yang diperlukan, banyak anak dapat mengatasi keterlambatan berbicara mereka dan mengembangkan kemampuan berbicara dengan baik.

3 dari 3 halaman

Cara Meningkatkan Kemampuan Bicara

Memberikan stimulasi perkembangan berbicara pada anak, IDAI dan beberapa sumber lainnya memberikan sejumlah cara membuat anak cepat berbicara. Ini bisa diterapkan untuk membantu si kecil agar cepat berbicara di usia emasnya:

1. Sering Mengajaknya Berbicara

Sebenarnya, cara membuat anak cepat berbicara atau stimulasi berbicara pada anak dapat dimulai sejak usia dini, bahkan saat bayi baru lahir. Meskipun bayi pada awalnya belum dapat memahami makna kata-kata, sel dan syaraf otaknya akan merespons suara-suara tersebut dan menyimpannya dalam memori mereka.

Oleh karena itu, orang tua dapat memulai dengan berbicara pada bayi menggunakan kalimat-kalimat sederhana seperti, "Ini Mama" atau "Ini Papa." Perhatikan respon bayi terhadap percakapan tersebut. Semakin sering berbicara, semakin banyak kosakata yang akan diingat oleh si kecil.

2. Membacakan Dongeng

Membacakan dongeng juga dapat menjadi cara efektif untuk merangsang kemampuan berbicara anak. Ada berbagai jenis cerita yang dapat orang tua bacakan, seperti cerita hewan, dongeng legenda, kisah nabi, atau cerita putri dan pangeran.

Saat membacakan, orang tua dapat melakukannya dengan perlahan dan menekankan intonasi serta ekspresi yang sesuai untuk menarik perhatian si kecil. Selain itu, menunjukkan gambar-gambar dari cerita yang dibacakan juga dapat membuat pengalaman membaca menjadi lebih menarik bagi anak.

3. Mengajarkan Bernyanyi

Selain berbicara, cara membuat anak cepat berbicara yang dapat orang tua coba adalah dengan mengajarkan si kecil bernyanyi. Aktivitas bernyanyi tidak hanya melibatkan kata-kata, tetapi juga unsur suara dan gerakan yang dapat menarik minat anak.

Orang tua pasti memiliki lagu-lagu khusus yang diciptakan untuk dinyanyikan di depan anak. Jika tidak, ini bisa menjadi waktu yang tepat untuk menciptakan lagu-lagu sederhana yang dapat menghibur si kecil. Mengajak anak bernyanyi, nantinya anak akan lebih mudah meniru suara-suara dan kata-kata yang dinyanyikan.

Jika mengikuti cara membuat anak cepat berbicara ini, orang tua dapat memberikan stimulasi yang positif bagi perkembangan berbicara anak. Penting untuk diingat bahwa setiap anak memiliki ritme perkembangannya sendiri, jadi tidak perlu khawatir jika perkembangan berbicara anak tidak selalu sama dengan anak lain.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.