Sukses

Viral Teori Konspirasi Gunung Berbentuk Piramida Di Antartika, Ini Kata Ahli

Fakta di balik gunung berbentuk piramida di Antartika ini dan apakah teori konspirasi dibaliknya

Liputan6.com, Jakarta Dalam era media sosial dan internet yang begitu cepat dan luas, tak jarang kita menemukan konten-konten yang viral dan menarik perhatian masyarakat secara global. Salah satu contohnya adalah fenomena viral mengenai gunung berbentuk piramida di Antartika yang telah menjadi buah bibir dan viral di media sosial belakangan ini.

Namun, bagaimana dan apa kata ahli dalam menghadapi klaim-klaim spekulatif yang mengejutkan ini? Apakah gunung berbentuk piramida di Antartika benar-benar memiliki asal-usul misterius seperti yang disebutkan dalam teori konspirasi, ataukah ada penjelasan ilmiah yang lebih sederhana di baliknya?

Menelusuri fakta-fakta di balik viralnya teori konspirasi tersebut, dan pendapat para ahli yang telah memeriksa fenomena ini dari sudut pandang ilmiah. 

Berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber pada Jumat (28/7/2023). Fakta di balik gunung berbentuk piramida di Antartika ini dan apakah teori konspirasi tersebut benar-benar memiliki landasan ilmiah atau hanya sekadar khayalan belaka.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penampakan Piramida Misterius di Antartika: Asal-usul yang Sebenarnya

Baru-baru ini media sosial digegerkan dengan gambar piramida misterius berbentuk piramida di pegunungan Ellsworth Antartika. Namun faktanya gambar ini telah sempat menjadi sorotan perhatian di dunia maya tujuh tahun yang lalu. 

Gambar satelit gunung berbentuk piramida tersebut pertama kali muncul di internet pada tahun 2016 dan dengan cepat memicu berbagai teori konspirasi yang melibatkan alien dan peradaban kuno. 

Namun, ahli geologi dengan tegas menyanggah klaim-klaim tersebut dan menjelaskan bahwa piramida tersebut hanyalah gunung biasa yang kebetulan terlihat seperti piramida.

Para ahli geologi, seperti Profesor Eric Rignot dari University of California, Irvine, dan Dr. Mitch Darcy dari Pusat Penelitian Geosains Jerman, menjelaskan bahwa gunung berpuncak piramidal adalah fitur geologis umum yang ditemukan di daerah glasiasi, seperti di Antartika. 

Gunung tersebut terbentuk oleh konvergensi gletser di sisi daratan yang ada. Bentuk piramida bukanlah sesuatu yang aneh, banyak puncak gunung terlihat seperti piramida, tetapi umumnya hanya memiliki satu atau dua sisi yang menyerupai piramida, jarang empat sisi seperti yang terlihat pada gunung di Antartika.

Para ahli juga mengklarifikasi bahwa gunung berbentuk piramida tersebut adalah nunatak, yang merupakan puncak batu yang mencuat di atas lapisan es atau gletser. Fenomena ini adalah hasil dari proses erosi beku-cair yang terjadi selama ratusan juta tahun. 

Erosi ini terjadi ketika air atau salju mengisi retakan di dalam gunung selama siang hari dan membeku menjadi es saat malam tiba, menyebabkan retakan semakin besar. Proses erosi ini telah membentuk gunung berpuncak piramidal lainnya di berbagai lokasi di seluruh dunia.

 
3 dari 4 halaman

Mengenali Gunung Berbentuk Piramida di Antartika

Gunung berbentuk piramida yang telah menjadi viral di internet tidak memiliki nama resmi dan terletak di bagian selatan Pegunungan Ellsworth di daerah yang disebut Heritage Range di Antartika. Gunung tersebut ditemukan oleh penerbang Amerika, Lincoln Ellsworth, selama penerbangan pada 23 November 1935. Pegunungan Ellsworth sendiri memiliki fosil yang luar biasa, termasuk trilobit dari periode Kambrium yang berusia lebih dari 500 juta tahun.

Gunung berbentuk piramida ini memiliki ketinggian sekitar 4.150 kaki, jauh lebih rendah daripada gunung tertinggi di Amerika Utara, yaitu Denali. Namun, yang membedakannya adalah bentuk piramidalnya yang unik. Para ahli mengamati bahwa gunung tersebut kemungkinan terbentuk dari satu lapisan batuan yang relatif seragam, sehingga bentuk piramida ini bukanlah hal yang mengejutkan dalam ilmu geologi.

Sisi timur gunung menarik perhatian karena terlihat berbeda dari sisi-sisi lainnya. Erosi di sisi ini mungkin tidak seragam dan menyebabkan punggungan timur gunung memanjang ke arah yang lebih tinggi daripada sisi-sisi lainnya. Meskipun beberapa media menganggap gunung tersebut sebagai penemuan baru, sebenarnya sudah lama diketahui oleh para peneliti yang berbasis di Perbukitan Patriot di dekatnya.

4 dari 4 halaman

Mengapa Teori Konspirasi Tidak Terbukti Benar

Teori konspirasi tentang gunung berbentuk piramida di Antartika telah menarik banyak perhatian dan pertanyaan dari berbagai pihak. Namun, ahli geologi telah mengungkapkan fakta di balik penampakan misterius tersebut. Piramida tersebut adalah fenomena alami yang umum di daerah glasiasi dan terbentuk melalui proses erosi beku-cair yang memakan waktu ratusan juta tahun.

Meskipun teori konspirasi mungkin menarik bagi beberapa orang, ilmuwan tetap menekankan pentingnya menggunakan metode ilmiah dan berfokus pada fakta yang teruji untuk menggali kebenaran. Gunung berbentuk piramida di Antartika adalah contoh sempurna bagaimana penjelasan sederhana yang didukung oleh bukti ilmiah dapat membantah klaim yang tidak teruji dan spekulatif.

Sebagai akhir kata, penting bagi kita semua untuk tetap mengandalkan sains dan bukti-bukti terverifikasi dalam mencari kebenaran tentang fenomena alam, tanpa terjebak dalam teori konspirasi yang tidak berdasar.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.