Sukses

Viral Kisah Wanita Berangkat Kerja Sambil Diinfus, Tekanan Pekerjaan Jadi Sorotan

Dongdong menyebutkan ia juga memasang infus di tubuhnya secara pribadi karena pernah menempuh ilmu medis sebelumnya.

Liputan6.com, Jakarta Perkembangan zaman tak hanya membuat pekerjaan semakin beragam. Salah satu risiko pekerjaan ialah sakit yang mengharuskan pekerja beristirahat dan menjalani perawatan medis. Hal ini dibantu dengan beragam jenis asuransi kesehatan. Namun tak lengkap jika pasien yang sudah berobat tanpa melakukan istirahat.

Itulah dugaan awal dan menimpa seorang wanita asal China yang tengah viral. Pasalnya wanita berambut panjang itu harus menenteng selang infus dan air infus berkeliaran di stasiun kereta bawah tanah kota Shanghai. Diketahui wanita yang dipanggil Dongdong itu terpaksa melakukannya karena harus mengurus pekerjaannya.

Menurut laporan dari portal berita The Paper, seorang pejalan kaki merekam adegan yang tidak biasa itu. Wanita penenteng infus di eskalator stasiun kereta bawah tanah terlihat sekitar pukul 10 malam pada akhir bulan Mei 2023 lalu.

“Awalnya, saya pikir dia sedang memegang botol minuman. Ketika saya menyadari itu adalah botol cairan infus dan dia sedang memasukkan infus, saya pikir dia kuat dan hidup tidak mudah baginya. Hati saya sedikit sakit untuknya, ” pria yang mengambil video itu memposting di Douyin.

Mengejutkannya, klarifikasi Dongdong menyebutkan ia juga memasang infus di tubuhnya secara pribadi. Berikut Liputan6.com merangkum kisah viral wanita berangkat kerja pakai selang infus melansir dari South China Morning Post, Rabu (7/6/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Harus Mengelola Bisnis Sambil Menenteng Selang Infus

Dongdong mengatakan bahwa dia mengalami demam selama beberapa hari dan satu hari sebelum dirinya direkam dalam video tersebut. Dia juga telah menerima infus infus di rumah sakit semalaman. 

Wanita ini beralasan tengah mengelola studio tari di pusat kota Shanghai, 20 km dari rumahnya. Dia mengatakan tidak mampu untuk pergi ke rumah sakit pada siang hari karena dia baru saja memulai bisnisnya dan belum mempekerjakan staf.

“Jika saya menerima infus di rumah sakit setelah jam 10 malam setiap hari dan menyelesaikan infus pada jam 2 pagi, saya tidak akan cukup istirahat karena saya harus membuka studio saya lebih awal,” kata Dongdong. 

Pada hari dia direkam, dia memilih untuk pulang menggunakan kereta bawah tanah alih-alih naik taksi untuk menghemat uang, meskipun saat itu ia sedang diinfus. Dia menyebutkan bahwa dirinya sedang berada di tahap awal memulai bisnis dan karena itu sangat memprioritaskan hemat uang. 

3 dari 4 halaman

Selang Infus Dipasang Sendiri

Diketahui pula bahwa Dongdong ternyata pernah menempuh ilmu medis dan mampu memasang sendiri infusnya.

“Jadi saya bertanya kepada dokter apakah saya bisa mengambil cairan infus. Saya memberitahu mereka bahwa saya pernah belajar medis sebelumnya dan saya bisa memasukkannya sendiri. Para dokter setuju.”

Dia mengakui perilakunya tampak "tidak masuk akal" dan memperingatkan orang untuk tidak mencobanya.

“Harap diperhatikan bahwa ada terlalu banyak faktor yang tidak dapat dikendalikan dalam proses infus, seperti alergi akut dan tabung yang terlepas. Yang terakhir dapat menyebabkan infeksi. Mungkin juga ada reaksi yang merugikan, yang dapat membahayakan nyawa Anda,” kata Dongdong, yang sebelumnya adalah seorang perawat.

“Berbahaya menerima infus IV di luar rumah sakit. Saya minta maaf karena perilaku saya telah berdampak negatif pada publik.”

4 dari 4 halaman

Aksi Tenteng Infus di Tempat Umum Tuai Kontroversi

Seorang dokter di Beijing memberikan keterangan kepada Beijing Youth Daily bahwa ada beberapa cairan IV yang harus dijauhkan dari paparan cahaya, dan beberapa obat harus disuntikkan dengan kecepatan yang ditentukan. Dalam situasi di mana darah diambil ke dalam tabung, udara dapat masuk ke dalam tabung atau jarum dapat terkontaminasi.

“Tempat-tempat seperti gerbong kereta bawah tanah ramai, dan peralatan penyelamat atau penyelamat langka. Begitu kecelakaan terjadi, sulit untuk memprediksi akibatnya. Dari perspektif keamanan medis, perilaku perempuan harus dilarang.” kata dokter yang tidak disebutkan namanya itu. 

Video tersebut telah memicu perdebatan online yang panas tentang tekanan kerja di kota-kota besar China.

“Hidup ini tidak mudah. Saya mengerti kesederhanaan gadis ini. Menyewa taksi untuk perjalanan sejauh 20 km itu mahal, ”komentar satu orang.

Netizen lain juga bersimpati: “Saya tidak bisa mengendalikan air mata saya. Ini seperti melihat diriku yang dulu.”

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.