Sukses

Cara Menghadapi Orang Manipulatif, Berhenti Merasa Bersalah

Menghadapi orang manipulatif membutuhkan ketegasan, kepercayaan diri, dan keterampilan komunikasi yang baik.

Liputan6.com, Jakarta Menghadapi orang manipulatif adalah suatu keterampilan yang penting untuk melindungi diri sendiri, menghindari penipuan, dan menjaga kesehatan hubungan interpersonal. Manipulatif atau tindakan manipulasi adalah praktik yang dilakukan seseorang dengan tujuan untuk mempengaruhi atau mengontrol orang lain atau situasi tertentu. Orang yang melakukan manipulasi seringkali menggunakan berbagai strategi dan teknik yang cerdik untuk mencapai tujuannya.

Menghadapi orang manipulatif membutuhkan ketegasan, kepercayaan diri, dan keterampilan komunikasi yang baik. Penting juga untuk belajar mengenali kelemahan pribadi yang bisa dimanfaatkan oleh orang manipulatif dan memperkuatnya. Ingatlah bahwa menghadapi orang manipulatif tidak berarti membalas dendam, tetapi lebih tentang melindungi diri sendiri dengan bijak dan menjaga kesehatan hubungan interpersonal yang seimbang.

Manipulasi seringkali dilakukan dengan maksud untuk mendapatkan keuntungan pribadi tanpa mempertimbangkan kepentingan atau kebahagiaan orang lain. Berikut cara menghadapi orang manipulatif yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (5/6/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

1. Metode Grey Rocking

Salah satu strategi yang bisa digunakan untuk menghadapi orang manipulatif adalah dengan menerapkan metode Grey Rocking. Metode ini melibatkan sikap "emang gue pikirin" terhadap orang manipulatif. Biasanya, orang manipulatif menikmati drama dan mereka tahu bahwa mereka dapat memanfaatkan orang-orang yang responsif.

Dalam metode Grey Rocking, kita menjadi seperti batu abu-abu yang tidak menarik perhatian orang manipulatif. Manipulator umumnya tidak suka dengan sikap yang acuh tak acuh seperti itu karena dianggap membosankan.

2. Bersikap Datar

Seorang manipulator biasanya mengharapkan hubungan yang dinamis dengan siapa pun. Ketika tidak merasa terkesan, mereka cenderung berperilaku buruk, seperti berselingkuh dengan alasan kebosanan. Jika ketahuan, mereka akan mencoba untuk menyalahkan pasangan mereka dan mengklaim bahwa itu bukan kesalahan mereka, melainkan akibat dari pasangan mereka. Seorang manipulator cenderung memposisikan dirinya sebagai korban.

Apabila situasinya berakhir dengan seorang manipulatif minta putus dan menyalahkan pasangan, sebaiknya pasangan tersebut mencoba untuk menerima keputusannya daripada meminta maaf. Bersikap tenang dan tidak memperdulikan tuduhannya adalah salah satu cara untuk menghadapi orang manipulatif karena hal itu dapat menghentikan kepuasan egonya.

3. Katakan “Tidak Tahu”

Ketika sudah mengetahui bahwa seseorang manipulatif dan tidak ingin berkomunikasi dengannya, katakan saja bahwa Anda tidak tahu. Mereka cenderung memberikan pertanyaan yang rumit atau menjebak. Orang manipulatif sering kali mencoba menjebak orang dengan pertanyaan yang rumit dan menyerang saat mereka melihat celah dalam penjelasan lawan bicaranya. Ini adalah cara yang efektif dalam menghadapi orang manipulatif.

Sebaiknya juga batasi interaksi dengan orang-orang yang manipulatif. Apabila memang harus berhubungan dengan mereka, pilih komunikasi melalui telepon atau email. Jika terkait dengan urusan pekerjaan, tetaplah bersikap profesional. Jika harus berinteraksi langsung, usahakan untuk membuatnya sesingkat mungkin dan seperlunya saja.

 

3 dari 5 halaman

5. Tidak Perlu Memberi Penjelasan

Kembali ke metode grey rock, salah satu cara menghadapi orang manipulatif adalah dengan tidak perlu menjelaskan apa yang sedang sedang dilakukan atau dirasakan. Menonjolkan diri atau menunjukkan kerapuhan dapat dimanfaatkan oleh manipulator di masa depan demi keuntungannya sendiri.

Perlakukan mereka seperti orang asing yang tidak memiliki hubungan emosional dengan Anda. Selalu ingatlah bahwa Anda tidak memiliki kewajiban atau kebutuhan untuk berbagi informasi tambahan dengan manipulator.

6. Jangan Ragu Pada Diri sendiri

Orang yang paling mengerti tentang dirinya adalah orang itu sendiri. Seseorang yang manipulatif cenderung berusaha membentuk opini yang berbeda tentang orang lain hingga orang tersebut kehilangan rasa percaya diri. Sadari bahwa Anda tidak dapat mengontrol tindakan orang manipulatif, tetapi Anda dapat mengontrol cara Anda meresponnya.

Dalam menghadapi orang manipulatif, penting untuk menetapkan prinsip dan tetap yakin dengan diri sendiri. Mendengarkan pendapat orang lain memang penting, terutama jika tujuannya baik. Namun, jangan biarkan diri Anda ragu untuk melangkah maju dan kehilangan rasa percaya diri.

4 dari 5 halaman

7. Tetap Tenang

Manipulator sering kali memiliki kecenderungan untuk mengganggu dan mengintimidasi orang yang mereka anggap lebih lemah dan tidak berdaya. Jika Anda mengalami hal ini, penting untuk tetap tenang. Pertahankan keyakinan dan keberanian, lalu sampaikan pendapat Anda dengan jelas. Ketika sasaran manipulasi memiliki keberanian dan tekad untuk mempertahankan haknya, manipulator cenderung mundur.

8. Tidak Perlu Merasa Bersalah

Orang manipulatif akan membuat Anda merasa bersalah dan meragukan diri sendiri. Rasa bersalah merupakan senjata mereka menekan Anda. Anda akan dibuat merasa bersalah oleh kegagalan atau kesalahan kecil yang sudah dilakukan. Orang manipulatif juga bisa membuat Anda merasa bersalah karena percaya diri dan bahagia dengan diri sendiri. Ingat, Anda pantas untuk bahagia, jadi stop merasa bersalah dan jangan dengarkan si manipulator. 

5 dari 5 halaman

Bentuk Manipulasi

Manipulasi adalah suatu tindakan atau strategi yang dilakukan oleh seseorang dengan tujuan mempengaruhi atau mengendalikan orang lain, situasi, atau peristiwa dengan cara yang tidak jujur atau tidak sehat. Cara menghadapi orang manipulatif akan lebih mudah dilakukan dengan mengetahui bentuk-bentuk menipulasi. Berikut adalah beberapa bentuk umum dari manipulasi.

1. Bohong

Manipulator seringkali melakukan kebohongan atau menyembunyikan informasi penting untuk memanipulasi persepsi orang lain dan mendapatkan keuntungan. Contohnya seperti mengubah cerita atau menyajikan fakta dengan cara yang menguntungkan mereka sendiri.

2. Pemerasan Emosional

Manipulator dapat memanfaatkan emosi seseorang dengan sengaja menyakiti perasaan mereka, mengancam, atau mengungkit kesalahan masa lalu untuk mencapai tujuan mereka.

3. Pemerasan Mental

Manipulator dapat menggunakan teknik-teknik seperti gaslighting, di mana mereka secara sistematis meragukan kewarasan dan persepsi korban, sehingga korban merasa bingung, tidak aman, dan bergantung pada manipulator.

4. Pemindahan Tanggung Jawab

Manipulator dapat mengalihkan tanggung jawab atau menyalahkan orang lain atas tindakan mereka sendiri, sehingga mereka terhindar dari konsekuensi atau mengubah persepsi orang lain terhadap situasi.

5. Pengendalian dan Dominasi

 Manipulator berusaha untuk mengendalikan dan mendominasi orang lain, baik secara fisik maupun emosional, dengan membatasi kebebasan, menekan pendapat, atau menghilangkan otonomi mereka.

6. Pujian Palsu

Manipulator dapat menggunakan pujian palsu, pemberian hadiah, atau pengaruh positif lainnya untuk merayu dan mempengaruhi orang lain agar melakukan apa yang mereka inginkan.

7. Isolasi Sosial

Manipulator dapat mencoba mengisolasi seseorang dari keluarga, teman, atau jaringan sosial mereka agar mereka menjadi lebih tergantung dan mudah dikendalikan.

8. Pengancaman atau Kekerasan

Manipulator ekstrem mungkin menggunakan ancaman, kekerasan fisik, atau kekerasan verbal untuk memaksa orang lain tunduk pada keinginan mereka.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.