Sukses

Doa Ziarah Kubur Arab, Latin, Beserta Artinya, Kenali Tata Caranya

Doa jiarah kubur sangat penting artinya bagi orang-orang tercinta yang telah meninggal dunia.

Liputan6.com, Jakarta Doa jiarah kubur perlu diketahui oleh setiap muslim sebelum melaksanakan kegiatan tersebut. Ziarah kubur merupakan tradisi yang dilakukan oleh banyak orang di Indonesia. Biasanya kebanyakan umat Islam melakukan ziarah kubur di bulan Ramadhan atau menjelang hari raya Idul Fitri.

Ziarah menurut Islam hanyalah salah satu sarana agar seorang Muslim selalu beriman dan mengingat kematian. Dengan ziarah kubur, umat Islam akan mengingat bahwa kematian itu nyata. Ziarah kubur biasanya dilaksanakan bersama-sama dengan keluarga.

Doa jiarah kubur sangat penting artinya bagi orang-orang tercinta yang telah meninggal dunia. Doa jiarah kubur ditujukan untuk mendoakan orang yang berada dalam kubur. Ziarah kubur bertujuan untuk membaca doa dan berzikir sehingga orang yang meninggal tersebut mendapatkan pahalanya.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (31/5/2023) tentang doa jiarah kubur.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Doa Jiarah Kubur

Doa jiarah kubur sebenarnya tidak begitu sulit untuk dihafalkan oleh setiap umat Islam. Bahkan, doa jiarah kubur ini sudah dipejari di jenjang sekolah dasar. Berikut bacaan doa jiarah kubur beserta artinya:

Doa jiarah kubur tulisan Arab:

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الذُّنُوبِ والْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنَ

الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّار, وَافْسَحْ لَهُ فِي قَبْرِهِ، ونَوِّرْ لَهُ فِيهِ

Doa jiarah kubur Latin:

Allahummaghfìrlahu war hamhu wa 'aafìhìì wa'fu anhu, wa akrìm nuzuulahu wawassì' madholahu, waghsìlhu bìl maa'ì watssaljì walbaradì, wa naqqìhì, mìnaddzzunubì wal khathaya kamaa yunaqqatssaubul abyadhu mìnad danasì.

Wabdìlhu daaran khaìran mìn daarìhì wa zaujan khaìran mìn zaujìhì. Wa adkhìlhul jannata wa aìdzhu mìn adzabìl qabrì wa mìn adzabìnnaarì wafsah lahu fì qabrìhì wa nawwìr lahu fìhì.

Arti doa jiarah kubur:

"Ya Allah, berilah ampunan dan rahmat kepadanya. Berikanlah keselamatan dan berikanlah maaf kepadanya. Berikanlah kehormatan untuknya, luaskanlah tempat masuknya. Mandikanlah dia dengan air, es, dan embun. Bersihkanlah dia dari kesalahan sebagaimana Engkau bersihkan baju yang putih dari kotoran."

"Gantikanlah untuknya rumah yang lebih baik dari rumahnya, isteri yang lebih baik dari isterinya. Masukkanlah dia ke dalam surga, berikanlah perlindungan kepadanya dari azab kubur dan azab neraka. Lapangkanlah baginya dalam kuburnya dan terangilah dia di dalamnya." 

3 dari 4 halaman

Hukum Ziarah Kubur

Rasulullah bersabda dalam hadisnya yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, yang artinya:

"(Dulu) Aku melarang kalian ziarah kubur, maka (sekarang) berziarahlah kalian ke kuburan, sesungguhnya ziarah kubur membuat kalian zuhud di dunia dan mengingatkan kalian pada akhirat." (HR. Ibnu Majah)

Namun saat ziarah kubur, peziarah harus mendoakan orang yang berada dalam kubur, bukan minta doa atau pertolongan. Imam Nawawi berkata dalam kitabnya, Al-Adzkar, bahwa para ulama sepakat bahwa doa kepada orang yang meninggal, bermanfaat dan sampai pada mereka.

"Diriwayatkan dari Nabi Muhammad bahwa sesungguhnya beliau bersabda, 'Tidak ada perumpamaan mayit di kuburnya kecuali seperti orang tenggelam yang ingin ditolong. Mayit menunggu doa yang ditujukan padanya baik dari anaknya, saudaranya, ataupun temannya. Ketika doa itu telah tertuju padanya, maka doa itu lebih ia cintai daripada dunia dan seisinya'." (Syekh Nawawi Al-Bantani, Nihayat al-Zain, hal. 281)

4 dari 4 halaman

Tata Cara Ziarah Kubur

Setelah memahami doa jiarah kubur, kamu tentunya juga perlu mengenali adab saat berziarah ke pekuburan. Berikut tata cara ziarah kubur:

1. Mengucapkan Salam kepada Ahli Kubur

Nabi Muhammad SAW mengajarkan umat Islam untuk mengucapkan salam yang juga sekaligus menjadi doa ziarah ke makam, tepatnya doa ketika masuk ke dalam area pemakaman.

"Assalamu’alaikum ahlad-diyaar minal mu’miniina wal muslimiin. yarhamulloohul mustaqdimiina minnaa wal musta’khiriin. wa inna insyaa alloohu bikum la-laahiquun. wa as alullooha lanaa walakumul ‘aafiyah."

Artinya: "Semoga keselamatan tercurah kepada kalian, wahai penghuni kubur, dari (golongan) orang-orang beriman dan orang-orang Islam, semoga Allah merahmati orang-orang yang mendahului kami dan orang-orang yang datang belakangan. Kami insya Allah akan menyusul kalian, saya meminta keselamatan untuk kami dan kalian".

2. Membaca Ayat-Ayat Pendek

Seperti riwayat al-Marwazi dari Ahmad bin Hanbal, beliau mengatakan: "Bila kalian masuk ke dalam taman makam (kuburan), maka bacalah al-Fatihah, Surat Ikhlash dan al-Muawwidzatain (al-Falaq dan an-Naas). Jadikanlah pahalanya untuk mayat-mayat kuburan tersebut, karena sungguh pahalanya sampai kepada mereka."

3. Jangan Duduk atau Menginjak Bagian atas Kuburan

Adab ziarah kubur sesuai sunnah rasul lainnya yaitu tidak duduk atau menginjak bagian atas kuburan. "Janganlah kalian sholat (berdoa) kepada kuburan, dan janganlah kalian duduk di atasnya." (HR. Muslim).

4. Tidak Memakai Alas Kaki di Kuburan

Tujuannya adalah untuk menghormati penghuni kuburan. Namun, jika tanah kuburan itu bertanah panas, basah, dan sebagainya, maka dibolehkan untuk memakai sandal. Hal ini tertuang dalam sebuah hadis, yang artinya:

”Wahai orang yang memakai sendal, celaka engkau, lepaslah sandalmu! Lalu orang itu melihat dan tatkala dia mengetahui (bahwa yang menegurnya adalah) Rasulullah SAW maka dia melepas dan melempar sandalnya," (HR. Abu Daud).

5. Mengirimkan Doa untuk Almarhum

Saat akan mendoakan mayat, hendaknya menghadap kiblat. Dianjurkan juga untuk membaca tasbih, takbir, tahmid, dan zikir. Orang yang berziarah diperintahkan untuk mendoakan almarhum dan memohonkan ampun untuknya. Seperti yang disebutkan dalam sebuah hadis:

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, “Nabi pernah keluar ke Baqi’, lalu beliau mendo’akan mereka. Maka ‘Aisyah menanyakan hal tersebut kepada beliau. Lalu beliau menjawab: “Sesungguhnya aku diperintahkan untuk mendo’akan mereka””

6. Menyiram Air di Atas Kuburan

Menyiram air di atas kuburan merupakan salah satu adab ziarah ke makam yang perlu diperhatikan. Hal ini berdasarkan salah satu hadis yang artinya: "Sesungguhnya Rasulullah SAW menyiram (air) di atas kubur Ibrahim, anaknya, dan meletakkan kerikil di atasnya." (HR. Abu Daud).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.