Sukses

Kepemimpinan adalah Cara Memimpin, Ketahui Macam-Macam Gayanya

Perilaku kepemimpinan adalah bagian dari proses mengarahkan, membina, mengatur, menuntun, menunjukkan, atau memengaruhi.

Liputan6.com, Jakarta Pengertian kepemimpinan adalah cara memimpin atau perihal pemimpin sebagaimana dijelaskan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Secara harfiah, kepemimpinan adalah berasal dari kata dasar “pimpin” yang memiliki arti mengarahkan, membina, mengatur, menuntun, menunjukkan, atau memengaruhi. 

Mengutip dari jurnal Universitas Islam Walisongo, melalui laman resmi WALISONGO.ac.id, kepemimpinan adalah dalam bahasa Inggris disebut “Leadership” dan dalam bahasa arab disebut “Zi’amah atau Imamah” dalam terminologi yang dikemukakan oleh Marifield dan Hamzah.

Pengertian kepemimpinan adalah menurut ahli Hemhiel dan Coons (1957:7) adalah perilaku dari seorang individu yang memimpin aktivitas-aktivitas suatu kelompok ke suatu tujuan yang akan dicapai bersama (shared goal). Dilengkapi Rauch dan Behling (1984:46), kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktivitas-aktivitas sebuah kelompok yang diorganisasikan ke arah pencapaian tujuan.

Berikut Liputan6.com ulas tentang kepemimpinan dari berbagai sumber, Jumat (15/10/2021).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pengertian Kepemimpinan Menurut Para Ahli

1. William G. Scott (1962)

Pengertian kepemimpinan adalah proses mempengaruhi kegiatan yang diselenggarakan dalam kelompok dalam upaya mereka untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.

2. Hemhill dan Coon (1995)

Pengertian kepemimpinan adalah sikap individu yang memimpin berbagai kegiatan kelompok terhadap tujuan yang akan dicapai bersama-sama.

3. Rauch dan Behling (1984)

Pengertian kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktifitas kelompok yang terorganisir terhadap pencapaian tujuan.

4. Weschler dan Massarik (1961)

Pengertian kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, yang dijalankan dalam situasi tertentu, dan diarahkan melalui proses komunikasi, untuk mencapai tujuan tertentu atau lebih.

5. P. Pigors (1935)

Pengertian kepemimpinan adalah proses mendorong dan mendorong melalui interaksi yang berhasil dari perbedaan individu, pengendalian kekuatan seseorang dalam mengejar tujuan bersama.

6. F. A. Nigro (1965)

Pengertian kepemimpinan adalah cara khusus untuk mempengaruhi aktifitas orang lain.

7. Ordway Tead (1929)

Pengertian kepemimpinan adalah temperamen merger yang membuat seseorang mungkin dapat mendorong beberapa orang lain untuk menyelesaikan pekerjaan.

8. Kartini Kartono (1994)

Pengertian kepemimpinan adalah karakter khas, khususnya, mengambil situasi tertentu. Karena kelompok melakukan kegiatan tertentu dan memiliki tujuan dan berbagai peralatan khusus. Pemimpin kelompok dengan fitur karakteristik adalah fungsi dari situasi tertentu.

9. George R. Terry

Pengertian kepemimpinan adalah hubungan yang ada dalam seseorang atau pemimpin dan pengaruh yang lain untuk mau bekerja secara sadar dalam kaitannya dengan tugas untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

10. Domination dan P. Pigors

Pengertian kepemimpinan adalah proses yang dapat mengontrol manusia berdesak-desakan untuk mengejar tujuan bersama, yang dikelola melalui interaksi berbagai perbedaan individu.

11. Henry L. Tosj dan Stephen J. Carrol (1977)

Pengertian kepemimpinan adalah proses seuatu mempengaruhi orang lain untuk melakukan apa yang mereka ingin lakukan.

12. Theo Haiman

Pengertian kepemimpinan adalah proses beberapa orang, dipimpin dalam pemilihan dan pencapaian tujuan.

13. William G.Scott

Pengertian kepemimpinan adalah proses dipengaruhi dalam pemilihan dan pencapaian tujuan.

14. Duben (1954)

Pengertian kepemimpinan adalah keputusan dan kegiatan pemerintah pembuat.

15. Reed (1976)

Pengertian kepemimpinan adalah cara agar dapat mempengaruhi perilaku seseorang yang mencoba untuk mengikuti kehendak pemimpin.

3 dari 4 halaman

Macam-Macam Gaya Kepemimpinan

1. Gaya Kepemimpinan Otokratis

Macam gaya kepemimpinan yang pertama adalah gaya kepemimpinan otokratis. Gaya kepemimpinan otokratis atau otoriter memusatkan kekuasaan penuh pada pemimpin.

Biasanya, para bawahan atau anggota tidak diberikan kebebasan untuk menentukan tujuan mereka sendiri. Dalam arti, keputusan pemimpin bersifat mutlak, tidak bisa diganggu gugat, dan anggotanya tidak diberi kesempatan berpendapat.

Pemimpin sangat dominan dalam setiap pengambilan keputusan, kebijakan, peraturan, dan prosedur apa pun di perusahaan/organisasi. Terkadang, gaya kepemimpinan ini bisa berjalan sukses, jika memang pemimpin punya pengalaman dan keterampilan maksimal.

Adapun ciri-ciri pemimpin dengan tipe kepemimpinan otokratis, antara lain:

- Organisasi atau perusahaan dianggap sebagai milik pribadi dan atasan memiliki hak penuh atas itu.

- Bawahan hanyalah sebagai alat semata untuk mencapai tujuan perusahaan atau organisasi.

- Tidak mau menerima kritik, saran, dan pendapat dari orang lain.

- Semua keputusan dari pemimpin adalah paling benar.

- Sering menggerakkan bawahan dengan pendekatan yang mengandung unsur paksaan dan ancaman.

2.  Gaya Kepemimpinan Demokratis

Macam gaya kepemimpinan yang selanjutnya adalah gaya kepemimpinan demokratis. Dalam konsep kepemimpinan demokratis, anak buah (bawahan) mempunyai peranan penting dan dilibatkan dalam setiap keputusan.

Setiap bawahan diberikan tugas dari atasan sesuai dengan kemampuan atau keahlian masing-masing. Kreativitas, kejujuran, usaha, dan tanggung jawab, sangat terlihat jelas lewat gaya kepemimpinan yang satu ini.

Komunikasi yang terjalin dari gaya kepemimpinan ini bersifat dua arah, di mana setiap bawahan dapat menyampaikan masukan jika diperlukan. Sosok pemimpin dengan gaya kepemimpinan demokratis akan disegani oleh bawahan, bahkan difavoritkan.

3.  Gaya Kepemimpinan Birokrasi

Macam gaya kepemimpinan yang selanjutnya adalah gaya kepemimpinan birokrasi. Di sini, pemimpin tidak hanya bertugas sebagai atasan, tapi juga harus memastikan bahwa semua aturan dipatuhi oleh karyawan.

Kepemimpinan birokrasi ini cukup efektif untuk memantau hasil kerja rutin dari para karyawan. Jadi, sekiranya ada karyawan yang malas-malasan atau tidak menunjukkan kinerja baik, atasan bisa segera mengambil sikap.

4.  Gaya Kepemimpinan Karismatik

Macam gaya kepemimpinan yang selanjutnya adalah gaya kepemimpinan karismatik. Kata 'karisma' yang berasal dari bahasa Yunani sebagai suatu sifat tertentu dari seseorang.

Karisma dipandang sebagai kemampuan atau kualitas istimewa manusia yang tidak dimiliki oleh orang dewasa. Berdasarkan hal itu, pemimpin yang baik adalah seseorang yang memiliki karisma di dalam dirinya.

Seorang pemimpin karismatik memiliki rasa kepercayaan diri yang kuat, sehingga mampu memengaruhi anak buahnya. Dengan pembawaan seperti itu, pemimpin karismatik akan membuat orang kagum, yakin, dan benar-benar percaya.

5.  Gaya Kepemimpinan Inovatif

Macam gaya kepemimpinan yang selanjutnya adalah gaya kepemimpinan inovatif. Setiap organisasi maupun perusahaan selalu membutuhkan inovasi berkelanjutan.

Untuk mencapai hal tersebut, sangat diperlukan sosok pemimpin dengan pribadi yang inovatif pula. Pasalnya, itu nanti akan berpengaruh pada bagaimana cara ia memimpin organisasi atau perusahaan. Inilah yang dikenal dengan gaya kepemimpinan inovatif atau innovative leadership style.

Gaya kepemimpinan inovatif lebih mengarah pada perusahaan yang memproduksi produk, layanan, dan jasa. Tipe pemimpin seperti ini akan mengarahkan setiap karyawan memiliki ide-ide segar demi kemajuan perusahaan. Di sisi lain, ia akan menerapkan prinsip trial and error dan berani mengambil risiko apa pun dalam setiap keputusan.

4 dari 4 halaman

Macam-Macam Gaya Kepemimpinan Selanjutnya

6. Gaya Kepemimpinan Partisipatif

Macam gaya kepemimpinan yang selanjutnya adalah gaya kepemimpinan partisipatif. Partisipatif merupakan gaya kepemimpinan yang mengarah pada kepercayaan dan loyalitas dari bawahan ke pemimpin. Dalam hal ini, baik pimpinan maupun bawahan akan terlibat bersama menentukan kebijakan dan aturan lainnya.

7. Gaya Kepemimpinan Transaksional

Macam gaya kepemimpinan yang selanjutnya adalah gaya kepemimpinan transaksional. Gaya kepemimpinan transaksional mengutamakan berbagai kesepakatan antara pimpinan dan anggotanya. Bentuk kesepakatan tersebut berupa reward (hadiah/penghargaan) dan punishment (hukuman/sanksi).

Kesepakatan ini akan 'memancing' semangat para anggota bekerja sebaik-baiknya untuk memperoleh penghargaan. Sementara, bagi mereka yang tidak sanggup mencapai tujuan, maka harus siap menerima segala bentuk sanksi.

8. Gaya Kepemimpinan Delegatif

Macam gaya kepemimpinan yang selanjutnya adalah gaya kepemimpinan delegatif. Hampir mirip dengan gaya kepemimpinan demokratis, di mana seorang atasan memberi kepercayaan pada tim yang ia pimpin.

Dari sini, dapat terlihat bagaimana cara pemimpin meningkatkan kerjasama antara dirinya dan anggota tim dalam menyelesaikan tugas.

Sembari bekerja sama, pemimpin tipe ini bisa sekaligus mengawasi jalannya sistem agar tidak 'kebablasan'. Umumnya, cara memimpin seperti ini ditemukan pada perusahaan start-up yang masih berkembang.

9. Gaya Kepemimpinan Situasional

Macam gaya kepemimpinan yang selanjutnya adalah gaya kepemimpinan situasional. Seperti namanya, gaya kepemimpinan situasional menekankan pada pengaruh lingkungan dan situasi. Dalam penerapannya, gaya kepemimpinan situasional terbagi menjadi 2 (dua) teori, antara lain:

- Teori kepemimpinan Hersey dan Blanchard

Model kepemimpinan ini pertama kali diterbitkan pada 1969. Ada empat gaya kepemimpinan dari teori ini. Di antaranya, gaya bercerita, gaya penjualan, gaya berpartisipasi, dan gaya mendelegasikan.

- Teori kepemimpinan SLII Blanchard

Untuk model SLII Blanchard ini, ada beberapa hal yang menjadi fokus perhatian, yakni pengarahan, pembinaan, pendukung, dan delegasi.

10.  Gaya Kepemimpinan Transformasional

Macam gaya kepemimpinan yang selanjutnya adalah gaya kepemimpinan transformasional. Secara sederhana, kepemimpinan transformasional diartikan sebagi proses mengubah dan mentransformasikan individu menuju perubahan.

Di dalamnya, pemimpin terlibat untuk memenuhi kebutuhan para karyawan agar kualitas mereka semakin meningkat. Terdapat empat faktor untuk menuju kepemimpinan tranformasional, yang dikenal sebutan 4 I, yaitu:

- Idealized influence: pemimpin merupakan sosok ideal sebagai panutan yang dipercaya dan dihormati.

- Inspirational motivation: pemimpin dapat memotivasi seluruh karyawan dan mendukung semangat tim.

- Intellectual Stimulation: pemimpin dapat menumbuhkan kreativitas dan inovasi pada karyawan.

- Individual consideration: pemimpin bertindak sebagai pelatih dan penasihat bagi para karyawan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.