Sukses

Tanda-Tanda akan Terjadinya Tsunami, Ketahui Cara Menghadapinya

Tanda terjadinya tsunami bisa dikenali dari berbagai faktor

Liputan6.com, Jakarta Tanda-tanda akan terjadinya tsunami penting dipahami agar dapat menanggulangi bencana ini. Bencana tsunami dikenal sebagai bencana alam yang dapat meluluh lantahkan daratan. Tsunami adalah serangkaian gelombang laut yang dihasilkan oleh gerakan besar atau gangguan lain di dasar laut. 

Berada di antara tiga lempeng tektonik dan cincin api pasifik, menjadikan Indonesia termasuk wilayah yang rawan terhadap tsunami. Tanda-tanda akan terjadinya tsunami penting dikenali.

Tragedi tsunami sempat beberapa kali melanda Indonesia. Sebut saja Tsunami Aceh 2004 yang merenggut korban hingga puluhan ribu jiwa. Ada juga Tsunami Palu 2018 dan Tsunami Selat Sunda 2018 yang meluluh lantahkan daratan dan membawa kerugian besar bagi masyarakat. Hal ini membuat tanda-tanda akan terjadinya tsunami harus dikenali semua orang.

Sejumlah tanda-tanda akan terjadinya tsunami ini bisa dikenali dari berbagai faktor. Tanda-tanda akan terjadinya tsunami ini dapat berupa perubahan alam atau bencana lainnya. Pemicu terjadinya tsunami juga memberi tanda-tanda akan terjadinya tsunami.

Berikut tanda-tanda akan terjadinya bencana tsunami yang berhasil Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa(31/12/2019).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Penyebab terjadinya tsunami

Gempa besar

Pemicu paling umum tsunami adalah gempa bumi. Gempa yang paling berpotensi menimbulkan tsunami adalah gempa yang terjadi pada zona penunjaman yang dangkal. Namun, tidak semua gempa seperti ini menyebabkan tsunami. Biasanya, hanya gempa berkekuatan di atas 7,0 skala magnitudo momen yang memiliki potensi ini. Tsunami Aceh 2004 merupakan contoh tsunami yang diakibatkan gempa bumi bermagnitudo 9,1.

Aktivitas vulkanik

Penyebab tsunami lainnya adalah aktivitas vulkanik, terutama dari gunung berapi yang berada di dekat atau di bawah laut. Umumnya, aktivitas vulkanik menyebabkan naik atau turunnya bibir gunung berapi, memicu tsunami yang mirip dengan tsunami gempa bumi bawah laut. Contoh tsunami ini terjadi di Selat Sunda pada 22 Desember 2018 yang diakibatkan oleh letusan Anak Krakatau.

Longsor

Penyebab umum lainnya adalah tanah longsor, baik yang terjadi di bawah laut maupun yang terjadi di daratan tetapi memindahkan material seperti bebatuan ke laut. Karena longsor bawah laut sering terjadi akibat gempa, longsor dapat memperparah gangguan pada air setelah gempa. Fenomena ini dapat menyebabkan tsunami bahkan pada gempa dengan kekuatan yang biasanya tidak menyebabkan tsunami.

3 dari 5 halaman

Tanda-tanda akan terjadinya tsunami

Gempa besar

Tsunami yang diakibatkan reaksi tektonik akan diawali dengan gempa besar yang umumnya bermagnitudo lebih dari 7. Menurut BNPB, ada umumnya di Indonesia didahului dengan gempa bumi besar dan susut laut. Di Indonesia tsunami terjadi dalam waktu kurang dari 40 menit setelah gempa bumi besar di bawah laut. Biasanya gempa akan berlangsung lebi dari 20 detik.

Surutnya air laut

Usai gempa bumi besar terjadi, tsunami biasanya ditandai dengan surutnya air laut. Biasanya ikan dan karang akan tampak di permukaan. Surutnya air laut bisa terjadi tiba-tiba usai gempa terjadi. hal ini disebabkan terbukanya lempengan bumi di bawah laut, otomatis air laut akan mengisi ruang yang dibuat oleh lempeng bumi yang terbuka.

4 dari 5 halaman

Tanda-tanda akan terjadinya tsunami

Suara gemuruh

Suara gemuruh seperti suara deru kereta atau pesawat jet melintas bisa menandai gelombang tsunami akan datang. Jika mendengar suara gemuruh tiba-tiba, perlu diwaspadai akan bahaya tsunami yang akan terjadi. Suara gemuruh ini terjadi akibat adanya pergeseran lempeng bumi dibawah laut.

Perilaku hewan sekitar

Tanda berikutnya adalah tanda-tanda hewan yang tidak lazim dari biasanya. Biasanya burung-burung akan muncul di area laut. Binatang akan cenderung menjauhi laut karena insting tajam mereka akan bahya yang terjadi.

Aktivitas laut yang tak biasanya

Tanda-tanda akan terjadinya tsunami lainnya adalah aktivitas laut yang tidak normal. Gelombang air laut akan datang secara mendadak dan berulang dengan energi yang sangat kuat. Beberapa menit sebelum adanya gelombang besar, akan ada gelombang-gelombang kecil yang menandai kembalinya air laut. Larilah menuju dataran tinggi, pegunungan, ataupun perbukitan untuk menyelamatkan diri dari sapuan gelombat tsunami.

5 dari 5 halaman

Yang dilakukan ketika merasakan tanda tsunami

Dilansir dari Buku Saku Tanggap Tangkas Tangguh Menghadapi Bencana oleh BNPB, jika berada di sekitar pantai dan terasa ada guncangan gempa bumi, air laut dekat pantai surut secara tiba-tiba, segeralah lari menuju ke tempat yang tinggiseperti perbukitan atau bangunan tinggi sambil memberitahukan teman-teman yang lain. Saat merasakan gempa yang berlangsung 20 detik atau lebih, segera lakukan tidakan evakuasi secepat mungkin.

Jika berada di rumah, usahakan untuk tetap tenang dan segera membimbingkeluarga untuk menyelamatkan diri ke tempat yang lebih tinggi dan aman. Cepat berlari ke tempat yang tinggi dan berdiam diri di sana untuk sementara waktu setelah satu gempa bumi besar mengguncang.

Jika sedang berada di dalam perahu atau kapal di tengah laut serta mendengar berita dari pantai telah terjadi tsunami, jangan mendekat ke pantai. Arahkan perahu ke laut. Jika gelombang pertama telah datang dan surut kembali, jangan segera turun ke daerah yang rendah. Biasanya gelombang berikutnya akan menerjang. Jika gelombang telah benar-benar mereda, lakukan pertolongan pertama pada korban.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini