Sukses

8 Makanan Khas Daerah Sulawesi Selatan, Punya Cita Rasa Unik

Ada banyak makanan khas daerah Sulawesi Selatan yang wajib kamu cicipi.

Liputan6.com, Jakarta Memilih Sulawesi Selatan untuk dijadikan tempat berwisata memang tidak ada salahnya. Pasalnya, di Sulawesi Selatan juga banyak tempat wisata yang bisa dikunjungi. Nah, ketika berkunjung ke suatu daerah, kurang pas rasanya apabila tidak menikmati sajian makanan khas daerah Sulawesi Selatan.

Ya, makanan khas daerah Sulawesi Selatan enggak kalah menariknya dengan makanan daerah lainnya yang ada di Indonesia. Coto Makassar merupakan salah satu dari banyaknya makanan khas daerah Sulawesi Selatan yang nikmat.

Tetapi enggak hanya Coto Makassar saja, masih ada banyak makanan khas lainnya yang nikmat dan unik. Ada beberapa makanan khas daerah Sulawesi Selatan yang masih jarang diekspose tapi rasanya nikmat.

Berikut ini Liputan6.com, Selasa (17/9/2019) telah merangkum dari berbagai sumber beberapa makanan khas daerah Sulawesi Selatan yang bisa kamu cobain saat berkunjung ke sini. Wajib cobain salah satu makanan khasnya yang memiliki cita rasa bumbu rempah yang khas.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 8 halaman

Coto Makassar

Makanan khas daerah Sulawesi Selatan pertama yang sangat terkenal adalah Coto Makassar. Mengutip dari kanal Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Sulawesi Selatan, mengatakan bahwa makanan ini merupakan makanan tradisional Makassar, Sulawesi Selatan.

Makanan ini terbuat dari jeroan atau isi perut sapi yang direbus dalam waktu yang lama. Untuk pembuatannya sendiri terbilang cukup unik, di mana bahan-bahan tersebut direbus dalam air yang dipakai untuk mencuci beras bersama dengan kacang tanah yang dihaluskan.

Rebusan jeroan bercampur daging sapi ini kemudian diiris-iris lalu dibumbui dengan bumbu yang diracik secara khusus. Coto kerap kali dihidangkan dalam mangkuk dan dimakan dengan ketupat dan burasa.

Kini Coto Makassar enggak hanya ditemukan di daerah asalnya saja. Saat ini Coto Makassar sudah menyebar ke berbagai daerah di Indonesia, mulai di warung pinggir jalan hingga restoran. Jadi, kamu enggak perlu jauh-jauh pergi ke Makassar untuk mencoba Coto Makassar ini. Coba saja cari sajian Coto Makassar di daerah tempat tinggalmu.

3 dari 8 halaman

Sop Konro

Tak kalah terkenal dari Coto Makassar. Sop Konro juga merupakan salah satu makanan khas daerah Sulawesi Selatan yang sudah cukup populer. Sop Konro merupakan masakan sop iga sapi yang berasal dari tradisi Bugis dan Makassar.

Sop ini biasanya dibuat dengan bahan iga sapi atau daging sapi. Masakan berkuah coklat kehitaman ini biasa dimakan dengan ketupat yang sudah dipotong-potong. Warna kuah yang gelap ini berasal dari kluwek. Bumbu yang digunakan pada Sop Konro ini cukup kuat, ini karena digunakannya ketumbar dalam campurannya.

Kini Sop Konro sudah ada variasinya. Di mana ada variasi kering yang disebut dengan Konro Bakar. Nantinya daging iga sapi yang sudah dibakar dengan bumbu khas konro kemudian akan disajikan dengan kuah Sop Konro.

4 dari 8 halaman

Kapurung

Makanan khas daerah Sulawesi Selatan selanjutnya yang sudah terkenal adalah Kapurung. Kapurung merupakan salah satu makanan khas tradisional di Sulawesi Selatan, khususnya masyarakat daerah Luwu. Di daerah Lawu sendiri nama Kapurung sering disebut dengan Pugalu.

Makanan ini terbuat dari sari atau tepung sagu. Ya, Kapurung ini mirip dengan Papeda yang ada di daerah Maluku. Kapurung dimasak dengan campuran ikan atau daging ayam dan aneka sayuran.

Meskipun termasuk ke dalam makanan tradisonal, kini Kapurung sudah mulai populer. Selain ditemukan di warung-warung khusus di Makassar, kini Kapurung juga telah masuk ke beberapa restoran, bersanding dengan makanan modern.

5 dari 8 halaman

Nasu Palekko dan Mie Titi

Nasu Palekko

Bagi sebagian orang mungkin masih asing dengan makanan khas daerah Sulawei Selatan ini. Ya, Nasu Palekko ini merupakan salah satu kuliner khas Bugis yang terbuat dari daging bebek yang dipotong-potong kecil seperti dicincang.

Pada proses pembuatannya, daging bebek yang sudah disembelih atau dipotong dan dikuliti serta dicincang lalu dicuci bersih. Kemudian diberi cuka atau jeruk nipis untuk menghilangkan bau amisnya.

Penggunaan bumbu rempah-rempah menjadi campuran utama dalam pembuatannya. Maka enggak heran kalau cita rasa Nasu Palekko ini sangat gurih dan mirip seperti rendang.

Mie Titi

Mie Titi merupakan makanan sejenis mie kering yang disajikan dengan kuah kental dan irisan ayam, udang, jamur, hati, dan cumi. Tampilan makanan ini mirip dengan ifumie, hanya saja mienya sangat tipis.

Awal mulanya, nama Mie Titi ini adalah nama jenis makanan, namun ternyata kata titi berasal dari nama panggilan pemiliknya. Sajian mie kering di Makassar ini sudah populer sejak tahun 70-an.

Diawali oleh seorang keturunan Tionghoa bernama Ang Kho Tjao, yang kemudian menurunkan pengetahuan memasak mie kering kepada tiga orang anakanya. Nah, setelah Ang Kho Tjao meninggal dunia, usaha kedai mie kering ini dilanjutkan oleh ketiga anaknya yang masing-masing membuka kedai sendiri.

6 dari 8 halaman

Buras atau Burasa

Buras atau burasa merupakan makanan khas Sulawesi Selatan. Buras ini mirip dengan lontong, di mana buras terbuat dari beras.

Namun bentuknya berbeda dengan lontong pada umumnya. Buras lebih halus dengan balutan daun pisang muda, yang disajikan dengan taburan bumbu kelapa kering, gula, garam, dan cabai.

Buras sangat mudah ditemui. Pasalnya buras banyak dijual di pasaran. Namun, umumnya makanan ini disajikan pada saat tertentu seperti acara syukuran, pernikaha, dan hari raya seperti lebaran.

7 dari 8 halaman

Pisang Epe

Makanan khas Sulawesi Selatan lainnya adalah Pisang Epe. Di mana makanan ini merupakan sajian pisang mentah yang dibakar, kemudian dibuat pipih, dan dicampur dengan air gula merah.

Makanan ini paling nikmat disantap saat masih hangat. Kalau kamu ingin mencicipi makanan khas Sulawesi Selatan ini, kamu bisa menemuinya di sekitar Pantai Losari Makassar.

8 dari 8 halaman

Jalangkote

Nah, sedangkan Jalangkote merupakan kue yang bentuknya mirip dengan pastel. Namun bedanya adalah kalau bahan kulit pastel umumnya tebal dan empuk, sedangkan kulit Jalangkote ini tipis.

Kulit yang digunakan pada Jalangkote ini menggunakan bahan dasar terigu, telur, santan, mentega, garam, dan bahan-bahan tambahan lainnya yang dibuat tipis. Tidak hanya kulit, isinya juga berbeda dari pastel. Kalau pastel isinya bisa macam-macam seperti cokelat, sus, kacang, ikan, dan lainnya. Sedangkan Jalangkote tidak.

Sejak dulu hingga kini, isi Jalangkote hanya terdiri dari wortel dan kentang yang dipotong-potong bentuk dadu dalam ukuran kecil, tauge, dan soun. Sayur-sayuran ini ditumis dengan bumbu merica, bawang putih, bawang merah, dan bumbu lainnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.