Sukses

Pertolongan Pertama saat Anak Terserang Penyakit Step, Jangan Panik

Pertolongan pertama saat anak terserang penyakit step harus diperhatikan oleh orangtua.

Liputan6.com, Jakarta Pertolongan pertama saat anak terserang penyakit step perlu dikenali oleh orangtua. Penyakit step atau demam yang disertai kejang pada anak ini memang mengharuskan orang tua untuk waspada, namun tetap tenang.

Banyak orang tua yang langsung panik saat mendapati anak terkena penyakit step ini. Bagaimana tidak, saat mengalami penyakit step, tubuh anak akan berguncang hebat diiringi gerakan menyentak di lengan dan tungkai, serta kehilangan kesadaran.

Pertolongan pertama saat anak terserang penyakit step harus benar-benar diperhatikan oleh orangtua. Sebenarnya penyakit step pada anak ini umumnya tidak berbahaya dan bukan merupakan gejala penyakit serius. Penyakit step pada anak ini berbeda dengan epilepsi atau ayan yang ditandai dengan kejang berulang tanpa disertai demam.  

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (20/2/2020) langkah-langkah pertolongan pertama saat anak terserang penyakit step.

2 dari 3 halaman

Mengenali Penyebab dan Gejala Penyakit Step pada Anak

Penyebab penyakit step atau kejang demam belum diketahui dengan pasti, namun hal ini diketahui berkaitan dengan kenaikan suhu tubuh yang terlalu cepat dan kemampuan tubuh anak untuk beradaptasi terhadap peningkatan suhu tubuh. Penyakit ini biasanya terjadi pada anak usia 6 bulan hingga 5 tahun, namun anak usia 1 sampai 1,5 tahun lebih umum mengalaminya.

Gejala utama penyakit step tentunya adalah terjadinya kejang saat demam. Berikut beberapa gejala penyakit step atau kejang demam lainnya:

- Suhu tubuh meningkat hingga lebih dari 38°.

- Seluruh tubuh anak, terutama tungkai dan lengan, terlihat gemetar, kaku, atau menyentak-nyentak tidak terkontrol.

- Anak mengerang, menggigit keras lidahnya, atau buang air kecil tiba-tiba, dan bola matanya berputar ke atas.

- Anak tidak dapat merespons, seperti tidak menjawab saat diajak bermain atau berbicara.

- Anak mengalami pingsan atau kehilangan kesadaran setelah kejang.

Selain itu, kamu harus segera membawa anak ke dokter jika ia mengalami kejang selama lebih dari 5 menit, kejang hanya pada beberapa bagian tubuh, bukan seluruhnya, kesulitan bernapas dan wajah atau bibirnya menjadi kebiruan, kejang berulang dalam waktu 24 jam.

Pada penyakit step sederhana, kejang biasanya terjadi kurang dari 2 menit. Biasanya, anak yang mengalami penyakit step akan langsung sadar setelah kejang reda, walaupun tampak bingung atau lelah. Biasanya kejang juga tidak berulang dalam kurun waktu 24 jam.

Sedangkan pada penyakit step kompleks, kejang bisa terjadi lebih dari 15 menit, atau terjadi lebih dari sekali selama kurun 24 jam. Kejang yang muncul pada kejang demam kompleks juga bisa terjadi hanya pada salah satu bagian tubuh.

3 dari 3 halaman

Pertolongan Pertama saat Anak Terserang Penyakit Step

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, dalam penanganan penyakit step, orang tua harus waspada, namun tetap tenang. Hal ini agar orang tua bisa segera memberikan pertolongan pertama pada anak dengan baik.

Berikut beberapa langkah pertolongan pertama saat anak terserang penyakit step:

- Letakkan anak di tempat yang datar. (Sebaiknya tempat yang luas dan bebas, sehingga anak tidak akan terbentur atau tertimpa benda tertentu saat kejang.)

- Posisikan anak tidur menyamping, untuk mencegahnya tersedak saat kejang.

- Longgarkan pakaiannya, terutama pada bagian leher.

- Jangan memaksa untuk menahan gerakan tubuh anak. Cukup jaga agar posisi tubuhnya tetap aman.

- Jangan memasukkan benda apa pun ke mulutnya, termasuk minuman atau obat-obatan.

- Ucapkanlah kata-kata yang menenangkan agar anak merasa lebih nyaman.

- Catat berapa lama ia mengalami kejang.

- Amati kondisinya saat kejang, terutama bila dia kesulitan bernapas atau wajahnya menjadi pucat dan kebiruan. Ini menandakan bahwa ia kekurangan oksigen dan membutuhkan penanganan medis secepatnya.

- Jika memungkinkan, rekam kejadian saat anak sedang kejang, sehingga dokter bisa mengetahui dengan pasti seperti apa kejang yang dialami anak.

Setelah memberikan pertolongan pertama, kamu tetap perlu membawa anak ke dokter meskipun kejangnya sudah berhenti. Hal ini penting dilakukan, agar dokter dapat memeriksa kondisinya dan mengetahui penyebab kejang yang dialaminya.