Sukses

TV Digital adalah Siaran Televisi Menggunakan Modulasi Digital, Ini Bedanya dengan TV Analog

TV digital adalah siaran televisi yang sekarang digunakan di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta TV digital adalah siaran televisi yang sekarang digunakan di Indonesia. Seperti yang telah diketahui, siaran TV analog yang telah digunakan selama hampir 60 tahun di Indonesia sudah digantikan oleh siaran TV digital pada 2 November 2022.

Bergantinya penggunaan TV analog menjadi TV digital tentunya dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Kamu tentunya perlu memahami pula perbedaan dari TV analog, TV digital, maupun Set Top Box.

TV digital adalah siaran televisi menggunakan modulasi sinyal digital dan sistem kompresi yang akan menghadirkan kualitas gambar lebih bersih, suara lebih jernih, dan teknologi canggih bagi masyarakat Indonesia.

Berikut Liputan6.com rangkum dari siarandigital.kominfo.go.id, Rabu (10/5/2023) tentang TV digital.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

TV Digital adalah

TV digital adalah siaran televisi yang menggunakan modulasi digital (berbentuk bit data seperti komputer) dan sistem kompresi untuk menyiarkan sinyal gambar, suara, dan data ke pesawat televisi. TV digital adalah aplikasi teknologi digital pada sistem penyiaran TV yang dikembangkan di pertengahan tahun 90-an dan diujicobakan pada tahun 2000. TV digital digital adalah siaran televisi yang berbeda dengan TV analog yang banyak digunakan sebelumnya. Kehadiran televisi digital adalah perkembangan paling signifikan sejak kehadiran televisi berwarna di era 1950-an.

TV digital adalah siaran televisi yang akan memberikan solusi berupa gambar yang bersih dan suara yang jernih. Indonesia bahkan dinilai terlambat dalam digitalisasi TV sistem terrestrial dengan negara lain. Negara-negara Eropa dan Timur Tengah sudah selesai dengan digitalisasi televisi sejak satu dekade lalu. Jepang menyelesaikannya pada tahun 2017, Korea Selatan pada tahun 2012. Negara tetangga seperti, Malaysia dan Singapura sudah menyelesaikan Analog Switch-Off (ASO) pada tahun 2019, kemudian disusul Thailand pada tahun 2020, dan Vietnam pada tahun 2021. Sehingga masyarakat Indonesia perlu mendapatkan layanan televisi yang lebih baik dengan memanfaatkan teknologi yang mutakhir.

Perubahan dari TV analog ke TV digital ini juga dipengaruhi TV Analog yang tidak efisien, karena menggunakan banyak spektrum frekuensi 700 MHz. Spektrum frekuensi radio adalah sumber daya alam yang terbatas dan harus dimaksimalkan penggunaannya. TV digitala dalah teknologi yang menggunakan spektrum frekuensi dengan lebih efisien.

Hal ini juga membuat pemerataan siaran televisi berkualitas di seluruh pelosok daerah di dalam negeri. Dengan demikian daerah-daerah yang saat ini tidak terdapat siaran TV terestrial dapat dilakukan pembangunan dengan lebih hemat biaya. Dengan adanya siaran TV Digital maka sudah ada pengganti siaran TV terestrial yang tidak berbayar dengan kualitas gambar yang lebih bersih, suara yang lebih jernih dan jumlah program siaran yang lebih banyak.

3 dari 4 halaman

Perbedaan TV Analog dan TV Digital

Perbedaan TV analog dan TV digital adalah sebagai berikut:

1. Sinyal yang dipancarkan TV analog berupa sinyal analog yang ditangkap dengan menggunakan antena. Sementara itu, sinyal yang dipancarkan TV digital berupa sinyal digital yang ditangkap dengan menggunakan antena.

2. TV Analog apabila sinyal analog lemah maka tayangan akan berbintik dan suara tidak jelas karena terpengaruh oleh noise. Sementara TV digital memberikan gambar yang jauh lebih bersih dan suara lebih jernih daripada siaran analog.

3. TV Analog menggunakan pancaran dengan memodulasikannya langsung pada pembawa frekuensi. Sementara TV digital data terlebih dahulu dikodekan dalam bentuk digital, baru dipancarkan.

4. TV Analog biaya operasional tinggi karena setiap stasiun TV menggunakan pemancar sendiri. Sementara TV digital biaya operasional lebih hemat karena beberapa stasiun TV berbagi infrastruktur pemancar dengan penyelenggara multipleksing.

4 dari 4 halaman

Mengenal Set Top Box

Set Top Box atau STB adalah alat untuk mengonversi sinyal digital menjadi gambar dan suara yang dapat ditampilkan di TV analog biasa. STB bisa digunakan untuk semua TV analog, baik yang berupa TV tabung maupun TV layar datar. Biasanya, dalam satu paket Set Top Box terdapat perangkat STB, remot, kabel RCA (untuk TV Tabung), kabel HDMI (untuk TV layar datar), dan kabel power atau adaptor.

Cara Memilih Perangkat TV Digital dan STB

Kamu harus memilih perangkat TV digital dan STB yang bersertifikasi Kominfo, di antaranya dengan memperhatikan logo DVB-T2 yang menunjukan penggunaan standar siaran TV digital yang diterapkan di Indonesia, atau logo Siap Digital, alternatif yang menunjukan perangkat bersertifikasi standar perangkat TV digital DVB-T2.

Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan:

1. Faktor keamanan pengguna. Perangkat yang bersertifikasi sudah melalui beberapa tahapan pengujian dan memenuhi persyaratan antara lain Persyaratan EMC (Electromagnetic Compability) yang mengacu pada rekomendasi SNI (Standar Nasional Indonesia). Persyaratan radiasi non pengion dan persyaratan electrical safety.

2. Sudah standar siaran DVB-T2 di Indonesia, artinya standar yang diterapkan sudah sama dengan standar penyiaran yang diterapkan oleh lembaga penyiaran di Indonesia, oleh karena itu STB dapat menampilkan siaran TV digital walaupun perangkat TV masih analog.

3. Garansi dan layanan purnajual dari produsen apabila terjadi kerusakan.

4. Produksi dalam negeri karena produk STB dan TV digital diwajibkan memiliki Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) paling sedikit 20%

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.