Sukses

6 Doa Meminta Keturunan yang Dipanjatkan Nabi Zakaria dan Nabi Ibrahim

Doa meminta keturunan kepada Allah SWT ini telah diabadikan dalam Al-Qur'an.

Liputan6.com, Jakarta - Nabi Zakaria AS dan Nabi Ibrahim AS adalah contoh dari orang-orang yang memanjatkan doa meminta keturunan kepada Allah SWT dan telah diabadikan dalam Al-Qur’an. Membaca doa meminta keturunan adalah bentuk pengakuan sebagai hamba Allah SWT yang membutuhkan pertolongan-Nya.

Keutamaan membaca doa meminta keturunan adalah dapat menjadi jalan untuk mendapatkan keturunan baik itu laki-laki maupun perempuan. Keturunan yang sholeh, sholehah, taat kepada Allah SWT, dan berbakti kepada kedua orang tua.

Membaca doa meminta keturunan merupakan bentuk pengakuan atas kebesaran dan kekuasaan Allah SWT sebagai Sang Pencipta alam semesta. Allah SWT telah menciptakan manusia dengan bentuk dan rupa yang sempurna, dan memberikan keturunan sebagai anugerah-Nya yang tiada tara.

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang doa meminta keturunan yang dipanjatkan nabi Zakaria dan nabi Ibrahim, Sabtu (25/3/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

1. رَبِّ هَبْ لِيْ مِنْ لَّدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً ۚ اِنَّكَ سَمِيْعُ الدُّعَاۤءِ

Rabbi habli milladunka dzurriyyatan ṭayyibah, innaka sami’ud-du’a

Artinya: "Wahai Tuhanku, karuniakanlah kepadaku keturunan yang baik dari sisi-Mu. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa.”

Ini doa meminta keturunan yang dimuat dalam Al-Qur’an surat ali-Imran ayat 38. Memiliki anak merupakan salah satu anugerah terbesar dari Allah SWT, yang membawa kebahagiaan dan keberkahan dalam kehidupan kita.

Doa meminta keturunan yang dibaca oleh Nabi Zakaria AS ini mengingatkan bahwa hanya Allah SWT yang berkuasa atas segala sesuatu, dan bahwa kita sebagai hamba-Nya harus selalu berdoa dan memohon kepada-Nya dalam segala hal, termasuk ketika menginginkan keturunan.

3 dari 7 halaman

2. وَزَكَرِيَّآ إِذْ نَادَىٰ رَبَّهُۥ رَبِّ لَا تَذَرْنِى فَرْدًا وَأَنتَ خَيْرُ ٱلْوَٰرِثِينَ

Wa zakariyya iz nada rabbahu rabbi la tazarni fardaw wa anta khairul-warisin.

Artinya: “Dan (ingatlah kisah) Zakaria, tatkala ia menyeru Tuhannya, 'Ya Tuhanku janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri dan Engkaulah Waris Yang Paling Baik.'”

Ini doa meminta keturunan yang dimuat dalam Al-Qur’an surat al-Anbiya ayat 89. Ini sebuah doa yang dipanjatkan oleh Nabi Zakaria AS. Dalam doa tersebut, beliau memohon kepada Allah SWT untuk diberikan seorang waris yang akan meneruskan dakwahnya dan menjaga agama yang dibawa oleh para nabi sebelumnya.

Doa meminta keturunan ini mengingatkan bahwa Allah SWT adalah Waris Yang Paling Baik, yang dapat memberikan harta dan keturunan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Oleh karena itu, sebagai hamba yang taat, baiknya selalu berdoa dan berserah diri kepada-Nya dalam segala hal.

4 dari 7 halaman

3. وَٱلَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَٰجِنَا وَذُرِّيَّٰتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَٱجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

Wallażīnayaqụlụnarabbanāhablanā min azwājinā wa żurriyyātināqurrataa'yuniwwaj'alnā lil-muttaqīnaimāmā.

Artinya: "Dan orang orang yang berkata: "Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa."

Ini doa meminta keturunan yang dimuat dalam Al-Qur’an surat al-Furqan ayat 74. Ayat ini merupakan permohonan atau bagian dari doa dari orang-orang yang beriman kepada Allah SWT untuk diberikan istri dan keturunan yang dapat menjadi penyejuk hati mereka serta dijadikan sebagai imam atau pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.

Dalam Islam, pernikahan dan memiliki keturunan merupakan salah satu dari sunnah Rasulullah SAW yang sangat dianjurkan. Dalam ayat ini, Allah SWT mengajarkan bahwa meminta pasangan hidup dan keturunan dari-Nya bukanlah suatu yang tercela, bahkan dapat menjadi sarana untuk mendapatkan ketenangan hati dan kesempurnaan ibadah.

5 dari 7 halaman

4. رَبِّ هَبْ لِى مِنَ ٱلصَّٰلِحِينَ

Rabbihab li minas-sālihin

Artinya: "Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh."

Ini doa meminta keturunan Nabi Ibrahim yang dimuat dalam Al-Qur’an surat as-Saffat ayat 100. Doa meminta keturunan ini berisi permohonan kepada Allah SWT agar diberikan seorang anak yang termasuk dalam golongan orang-orang yang saleh. Dalam Islam, keturunan yang baik dan saleh sangat dihargai dan menjadi dambaan setiap orang tua.

6 dari 7 halaman

5. وَإِنِّى خِفْتُ ٱلْمَوَٰلِىَ مِن وَرَآءِى وَكَانَتِ ٱمْرَأَتِى عَاقِرًا فَهَبْ لِى مِن لَّدُنكَ وَلِيًّا

wa innī khiftul-mawāliya miw warā`ī wa kānatimra`atī 'āqiran fa hab lī mil ladungka waliyyā

Artinya: "Dan sesungguhnya aku khawatir terhadap mawaliku sepeninggalku, sedang istriku adalah seorang yang mandul, maka anugerahilah aku dari sisi Engkau seorang putra."

Ini doa meminta keturunan laki-laki oleh Nabi Zakaria AS yang dimuat dalam Al-Qur’an surat Maryam ayat 5. Dari ayat ini bisa dipahami bahwa Nabi Zakaria AS yang memohon kepada Allah SWT untuk diberikan seorang anak laki-laki, karena beliau khawatir tentang kelangsungan garis keturunannya setelah beliau meninggal.

Istri Nabi Zakaria diketahui mandul dan tidak dapat memiliki anak, sehingga beliau merasa cemas bahwa tidak akan ada lagi keturunan dari dirinya yang dapat meneruskan agama dan amanah dari Allah SWT.

7 dari 7 halaman

6. هُوَ ٱللَّهُ ٱلْخَٰلِقُ ٱلْبَارِئُ ٱلْمُصَوِّرُ ۖ لَهُ ٱلْأَسْمَآءُ ٱلْحُسْنَىٰ ۚ يُسَبِّحُ لَهُۥ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۖ وَهُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْحَكِيمُ

Huwa allaahu alkhaaliqu albaari-u almushawwiru lahu al-asmaau alhusnaa yusabbihu lahu maa fii alssamaawaati waal-ardhi wahuwa al’aziizu alhakiimu

Artinya: "Dia-lah Allah Pencipta, Pencipta, Maha membentuk rupa terrsebut; Nya adalah nama yang paling baik; apa yang ada di langit dan bumi menyatakan kemuliaan-Nya, dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. al-Hasyr: 24)

Ini doa meminta keturunan yang berisi pujian kepada Allah SWT. Menyatakan tentang keagungan Allah SWT sebagai Sang Pencipta alam semesta yang Maha Perkasa dan Maha Bijaksana. Allah SWT adalah Pencipta yang Maha kuasa, yang telah menciptakan segala sesuatu dengan kekuasaan-Nya yang tiada tanding.

Allah SWT juga disebut sebagai Maha membentuk rupa, karena Dia telah menciptakan manusia dengan bentuk dan rupa yang sempurna. Selain itu, Allah SWT memiliki nama yang paling baik yang mencerminkan keagungan dan kebesaran-Nya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.