Sukses

9 Cara Ternak Murai Batu, Pilih Bibit Serta Pakan yang Seimbang dan Berkualitas

Cara ternak murai batu tergolong mudah, namun sangat menguntungkan.

Liputan6.com, Jakarta Murai batu adalah sejenis burung pengicau yang memiliki warna cokelat kehitaman, dengan paruh berwarna hitam dan bagian bawah tubuh berwarna putih. Murai batu juga memiliki suara kicau yang merdu dan sangat terkenal di kalangan pecinta burung. Burung murai batu sering dipelihara, untuk diikutsertakan dalam berbagai ajang perlombaan burung kicau. Perlu Anda ketahui bahwa selain cara ternak murai batu yang mudah, hal ini juga bisa dimanfaatkan sebagai bisnis yang menguntungkan. 

Di alam liar, burung murai batu biasanya hidup di hutan dan area yang berdekatan dengan hutan. Burung ini memiliki kebiasaan hidup dalam kelompok kecil atau berpasangan, dan sering kali terlihat mencari makan di tanah atau di atas pepohonan. Burung murai batu memiliki ukuran tubuh yang cukup besar, dengan panjang tubuh mencapai 20 cm hingga 25 cm dan berat tubuh mencapai 60 gram hingga 70 gram. Bagi pecinta burung, cara ternak murai batu bisa Anda tekuni untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuan dalam bidang ternak burung.  

Selain menjadi burung peliharaan, burung murai batu juga sering diikutsertakan dalam berbagai ajang perlombaan burung kicau. Lomba burung kicau murai batu biasanya diadakan secara rutin di berbagai daerah di Indonesia, dan diikuti oleh peserta yang berasal dari berbagai kalangan. Lomba burung kicau murai batu biasanya terbagi dalam beberapa kategori seperti kelas dewasa, kelas pemula, dan kelas anak-anak.

Untuk bisa merawat dan memelihara burung murai batu, sebaiknya Anda memiliki pengetahuan dasar mengenai perawatan burung. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merawat burung murai batu antara lain adalah memberikan pakan yang sehat dan bergizi, menjaga kebersihan kandang, memberikan waktu latihan yang cukup, serta memperhatikan kesehatan dan kondisi fisik burung secara berkala. Berikut ini cara ternak murai batu yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (9/3/2023). 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Cara Ternak Murai Batu

Murai Batu (Lat. Pycnonotus aurigaster) adalah jenis burung kicau yang memiliki suara merdu dan menjadi primadona di dunia kicauan. Selain menjadi hobi, ternak murai batu juga menjadi bisnis yang menjanjikan. Berikut adalah beberapa cara untuk ternak murai batu: 

1. Memilih bibit murai batu yang baik

Cara ternak murai batu yaang pertama adalah pemilihan bibit murai yang baik, karena hal ini menjadi faktor penting dalam memulai usaha ternak murai batu. Pilihlah bibit murai batu yang berusia minimal 6 bulan, sehat, dan berasal dari indukan yang baik. Ciri-ciri bibit murai batu yang baik antara lain memiliki tubuh yang proporsional, bulu yang halus, dan suara yang merdu. Pastikan juga bibit yang dipilih tidak memiliki cacat fisik seperti kaki yang bengkok atau mata yang kabur.

2. Menyiapkan kandang ternak murai batu

Kandang ternak murai batu harus dirancang dengan baik dan memperhatikan beberapa faktor seperti ukuran, ventilasi, keamanan, dan kenyamanan. Kandang harus cukup besar untuk menampung beberapa pasangan murai batu dan dilengkapi dengan ventilasi yang baik, untuk menjaga kualitas udara di dalam kandang. Selain itu, kandang harus aman dan terhindar dari gangguan predator seperti tikus dan ular. Pilihlah bahan kandang yang kuat dan mudah dibersihkan seperti kayu atau besi. Sangkar tempat burung bersarang juga harus disiapkan dengan baik dan dijaga kebersihannya.

3. Memberikan pakan yang seimbang dan berkualitas

Cara ternak murai batu selanjutnya adalah pilih pakan yang diberikan kepada murai batu, harus seimbang dan berkualitas agar burung tetap sehat dan tumbuh optimal. Berikan pakan yang mengandung protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral seperti kroto, jangkrik, ulat hongkong, dan voer khusus burung berkicau. Pastikan juga pakan yang diberikan segar dan tidak mengandung pestisida atau bahan kimia berbahaya. Jangan lupa untuk memberikan air minum yang bersih dan segar setiap hari.

4. Melakukan perawatan kesehatan secara rutin

Perawatan kesehatan secara rutin, sangat penting dalam menjaga kesehatan murai batu. Hal ini bisa dilakukan dengan memberikan vitamin dan suplemen tambahan, seperti madu atau minyak ikan untuk menjaga kebugaran burung. Jangan lupa untuk membawa burung ke dokter hewan jika terdapat tanda-tanda sakit, seperti bulu rontok atau nafsu makan menurun. Selain itu, membersihkan kandang secara teratur juga akan membantu mencegah penyakit dan parasit.

5. Menjaga kebersihan kandang

Kebersihan kandang juga sangat penting dalam ternak murai batu. Kandang harus dibersihkan secara rutin dan dijaga kebersihannya, agar terhindar dari berbagai macam penyakit dan parasit yang bisa mengganggu kesehatan burung. Bersihkan kotoran burung setiap hari dan ganti alas kandang secara teratur. Gunakan desinfektan yang aman dan jangan lupa untuk membuang sampah dengan benar.

3 dari 4 halaman

.

6. Memilih indukan yang berkualitas

Cara ternak murai batu selanjutnya adalah mendapatkan bibit murai batu yang berkualitas, di mana pemilihan indukan juga harus diperhatikan. Pilihlah indukan murai batu yang memiliki kualitas suara yang baik, penampilan yang menarik, serta sehat dan bebas dari penyakit. Pastikan indukan jantan dan betina dipasangkan dengan baik untuk mendapatkan keturunan yang berkualitas.

7. Melakukan pemeliharaan burung muda dengan baik

Setelah bibit murai batu menetas, pemeliharaan burung muda harus dilakukan dengan baik agar tumbuh optimal dan sehat. Berikan pakan yang sesuai dengan kebutuhan burung muda, dan berikan vitamin tambahan jika diperlukan. Pastikan juga suhu dan kelembapan kandang sesuai dengan kebutuhan burung muda.

8. Melatih burung agar jinak dan pandai berkicau

Selain perawatan fisik dan kesehatan, melatih burung agar jinak dan pandai berkicau juga merupakan faktor penting dalam ternak murai batu. Latih burung secara teratur dengan cara memperdengarkan suara-suara yang menarik atau dengan memainkan alat musik. Latihan secara teratur akan membuat burung menjadi lebih jinak dan pandai berkicau.

9. Menjual burung secara bijak

Setelah burung memiliki kualitas yang baik dan siap untuk dijual, pastikan penjualan dilakukan secara bijak. Jangan terlalu menaikkan harga burung agar tidak merugikan konsumen. Pastikan juga burung yang dijual sudah memiliki izin resmi dan dokumen yang diperlukan agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari.

4 dari 4 halaman

Keuntungan Ternak Murai Batu

Harga jual yang tinggi

Burung murai batu merupakan salah satu jenis burung, yang memiliki harga jual yang cukup tinggi di pasar Indonesia. Harga burung murai batu dapat bervariasi tergantung dari kualitas suara, penampilan fisik, usia, dan juga jenis kelamin. Burung murai batu jantan biasanya memiliki harga jual yang lebih tinggi dibandingkan betina. Harga jual burung murai batu berkisar antara beberapa juta hingga puluhan juta rupiah. Hal ini menjadikan bisnis ternak murai batu sebagai bisnis yang menguntungkan.

Potensi pasar yang besar

Pasaran burung murai batu cukup luas dan tidak hanya terbatas di daerah tertentu. Murai batu banyak dicari dan diminati oleh penggemar burung kicau di seluruh Indonesia. Selain itu, burung murai batu juga banyak dipergunakan untuk kepentingan lomba burung kicau di berbagai daerah. Hal ini memberikan peluang yang besar bagi peternak untuk mengembangkan usahanya dan meningkatkan omzet penjualan.

Mudah dalam perawatan

Burung murai batu termasuk jenis burung yang mudah dalam perawatannya. Burung ini hanya membutuhkan perawatan yang sederhana, dan tidak memerlukan biaya yang besar. Perawatan yang tepat dan teratur seperti pemberian makanan yang sehat dan bergizi, menjaga kebersihan kandang, serta memberikan waktu latihan yang cukup sudah cukup untuk menjaga kesehatan dan kebugaran burung.

Potensi reproduksi yang tinggi

Burung murai batu merupakan burung yang mudah berkembang biak, dan dalam satu musim kawin, murai batu betina dapat bertelur sebanyak 2-3 kali dengan jumlah telur sebanyak 2-4 butir. Dalam kurun waktu 3-4 bulan, anak murai batu sudah dapat dijual ke pasaran. Hal ini memberikan peluang bagi peternak untuk memperoleh pendapatan secara berkelanjutan.

Mengembangkan keterampilan dan pengetahuan

Ternak murai batu juga dapat membantu peternak dalam mengembangkan keterampilan dan pengetahuan, dalam bidang ternak burung. Peternak bisa mempelajari teknik-teknik perawatan burung, pemilihan indukan yang tepat, teknik latihan dan perawatan yang baik, serta teknik pemasaran yang efektif. Dalam jangka panjang, pengetahuan dan keterampilan ini dapat membantu peternak dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi burung murai batu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.