Sukses

5 Penyebab Mastitis yang Wajib Diketahui, Kenali Ciri-Ciri dan Cara Mengatasinya

Mastitis adalah infeksi pada jaringan kelenjar susu di dalam payudara.

Liputan6.com, Jakarta Penyebab mastitis pada wanita dapat terjadi karena beberapa faktor. Mastitis kerap dialami oleh  Mastitis adalah infeksi pada jaringan kelenjar susu di dalam payudara. Mastitis bisa terjadi di salah satu atau kedua payudara.

Penyebab mastitis perlu diketahui supaya dapat mengobatinya dengan tepat. Mastitis ditandai dengan salah satu payudara bengkak, merah dan meradang. Kondisi ini sangat memengaruhi wanita yang memproduksi susu dan menyusui.

Mastitis yang terjadi selama menyusui juga dikenal sebagai mastitis laktasi. Biasanya ibu menyusui yang sedang mengalami mastitis laktasi akan merasa demam dan nyeri pada payudara. Dengan mengetahui penyebab mastitis, dapat membantu mencegah kondisi ini berkembang menjadi infeksi serius.

Berikut ini Liputan6.com ulas mengenai penyebab mastitis beserta ciri-ciri dan cara mengatasinya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Rabu (7/9/2022).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Penyebab Mastitis

Dikutip dari Mayo Clinic, Susu yang terperangkap di payudara adalah penyebab utama mastitis. Penyebab mastitis yang lainnya adalah sebagai berikut:

1. Saluran susu yang tersumbat

Jika payudara tidak sepenuhnya kosong saat menyusui, salah satu saluran ASI Anda bisa tersumbat. Penyumbatan membuat susu ASI stasis, yaitu ASI yang dihasilkan tidak keluar selama menyusui dan tertinggal di payudara. Ini bisa menyebabkan peradangan dan dapat menyebabkan infeksi.

2. Bakteri memasuki payudara Anda

Bakteri dari permukaan kulit dan mulut bayi dapat masuk ke saluran susu melalui celah di kulit puting atau melalui lubang saluran susu. Susu yang tergenang di payudara merupakan tempat berkembang biak bagi bakteri.

3. Menggunakan bra yang terlalu ketat

Mengutip dari My Cleveland Clinic, kondisi ini dapat membuat aliran ASI akan terhambat.

4. Memiliki riwayat mastitis

Penyebab mastitis yang berikutnya adalah memiliki riwayat mastitis. Bagi wanita yang sebelumnya sudah mengidap penyakit mastitis, biasanya akan lebih rentan menderita kondisi ini saat mereka memiliki bayi lagi.

5. Luka di puting payudara

Penyebab mastitis yang lainnya adalah adanya luka pada putih payudara. Luka ini biasanya dapat terjadi akibat kuatnya daya hisap bayi pada permukaan areola atau puting. Sehingga bakteri akan mudah masuk ke dalam ke saluran susu sehingga menyebabkan infeksi payudara.

3 dari 5 halaman

Ciri-Ciri Mastitis

Gejala mastitis sendiri dapat muncul secara btiba-tiba pada seorang wanita. Berikut ciri-ciri mastitis yang dapat anda kenali, yakni:

1. Nyeri, bengkak, kemerahan, atau rasa hangat di payudara.

2. Keluarnya cairan dari puting.

3. Benjolan keras di jaringan payudara.

4. Sakit, menggigil, kelelahan, dan gejala mirip flu lainnya.

5. Demam tinggi .

6. Penurunan produksi ASI di payudara yang terkena.

4 dari 5 halaman

Cara Mengatasi Mastitis

Dikutip dari Health Line, berikut ini cara untuk mengatasi mastitis adalah:

1. Sering menyusui

Sering menyusui dan menjaga ASI mengalir bisa jadi salah satu pertahanan bagi ibu. Bayi cenderung menghisap lebih keras pada awal menyusui, dan pengisapan inilah yang membantu mengeluarkan sumbatan dan membersihkan saluran ASI yang menjadi penyebab mastitis. Beberapa mungkin khawatir jika kualitas ASI akan dipengaruhi oleh mastitis. Namun, para ahli mengatakan ASI aman dikonsumsi bayi.

2. Istirahat yang cukup

Istirahat yang cukup sangat penting saat mengalami mastitis. Cobalah untuk tetap di tempat tidur atau memperlambat aktivitas sehari-hari. Minta bantuan pasangan atau keluarga selama beberapa hari untuk merawan Anda dan bayi.

3. Berbaring miring

Cobalah posisi berbaring miring dengan bayi miring, menghadap ke payudara. Topang bayi dengan satu tangan dan gunakan tangan yang lain untuk menawarkan payudara kepada bayi. Setelah si kecil menempel, Anda dapat menopang kepala dengan lengan yang bebas dan menggunakan tangan yang lain untuk menarik bayi lebih dekat ke tubuh.

4. Pijatan

Pijatan bisa membantu mengurangi sumbatan pada saluran ASI. Pijatan bisa dilakukan saat menyusui. Mulailah dengan ibu jari di atas area yang meradang dan berikan tekanan kuat saat menuju puting. Jika tidak tahu persis di mana harus memijat, cari saja area yang keras atau tidak rata.

5 dari 5 halaman

Cara Mengatasi Mastitis

5. Minum cukup air

Kebutuhan hidrasi meningkat secara signifikan saat menyusui. Dengan minum banyak air akan membantu menjaga suplai ASI. semakin banyak ASI yang dikeluarkan, lebih banyak kesempatan untuk membersihkan sumbatan dan ketidaknyamanan. Para ahli merekomendasikan minum 13 cangkir cairan setiap hari selama menyusui.

6. Kompres air hangat

Kompres dengan air hangat bisa membantu meringankan peradangan di payudara. Hangatkan payudara dengan kompres air hangat sebelum menyusui. Ini bisa memudahkan bayi mengeluarkan ASI. Lalu, kompres dengan air dingin setelah menyusui untuk meredakan ketidaknyamanan.

7. Konsumsi pereda nyeri yang dijual bebas

Banyak obat pereda nyeri seperti Tylenol (acetaminophen) atau Advil (ibuprofen) yang aman untuk ibu menyusui. Tanyakan kepada dokter atau apoteker untuk mengetahui keamanan obat ini bagi ibu menyusui. Obat pereda nyeri tersebut bisa membantu menghilangkan nyeri pada payudara yang sedang meradang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.