Sukses

Arti Tabarakallah dalam Al-Qur’an, Ketahui Makna dan Hukum Mengungkapkannya

Penjelasan arti Tabarakallah yang disandingkan dengan Masya Allah.

Liputan6.com, Jakarta Memahami arti Tabarakallah akan membuat pengungkapannya lebih bermakna. Sebagaimana maksud sesungguhnya, arti Tabarakallah adalah bentuk ungkapan kekaguman atas segala ciptaan Allah SWT.

Untuk penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, arti Tabarakallah baiknya disandingkan dengan Masya Allah. Bunyinya menjadi Masya Allah Tabarakallah, bermakna segala kehendak adalah milik Allah SWT dan Maha Tinggi Allah SWT.

Jika menilik dari kitab suci Al-Qur’an, arti Tabarakallah tercantum dalam surat Al-A’raf ayat 54. Sementara hukum membacanya pada surat Al-Kahfi ayat 39. Setelah mengetahui artinya, jangan ragu untuk mulai selalu mengucapkannya, ya.

Berikut Liputan6.com ulas arti Tabarakallah dari berbagai sumber, Kamis (29/10/2020).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Tabarakallah

Arti Tabarakallah pada hakikatnya merujuk pada ungkapan kekaguman. Kekaguman ini ditujukan untuk segala makhluk ciptaan Allah SWT. Mulai dari manusia, hewan, tumbuhan, dan lain sebagainya.

Di dalam Al-Qur’an, arti Tabarakallah berarti Maha Berkah, Maha Suci, dan Maha Tinggi. Ibnu Katsier menafsirkannya sesuai arti sebenarnya. Sementara Kementerian Agama Arab Saudi menafsirkan تَبَارَكَ اللهُ رَبُّ الْعٰلَمِينَ sebagai berkah yang banyak dan luas.

Jika dilihat dari penafsiran, arti Tabarakallah tidak tepat ditujukan sebagai ungkapan doa. Ketika mengungkap kekaguman, arti Tabarakallah baiknya disandingkan dengan ungkapan Masya Allah. Bunyinya menjadi Masya Allah Tabarakallah.

Ketika kedua kata ini disandingkan, artinya akan saling berkesinambungan. Arti Masya Allah adalah apa yang dikehendaki oleh Allah SWT, maka itulah yang terjadi. Lalu ketika dilanjutkan dengan Tabarakallah, akan menjadi ungkapan kekaguman untuk memuji Allah SWT secara lengkap.

3 dari 6 halaman

Muslim Mendengar Tabarakallah

Saat mendengar Tabarakallah dari orang lain, hendaknya umat Islam juga memberikan tanggapan dengan ucapan yang baik pula. Balasan ucapan yang tepat untuk tabarakallah adalah jazakallah khair.

Jazakallah khair adalah sebuah ucapan yang berarti Allah SWT akan membalasmu dengan kebaikan. Ucapan lain yang juga dapat menjadi balasan dari istilah tabarakallah adalah barakallah fii atau yang berarti semoga Allah memberkahimu.

Kedua ucapan tersebut juga sama-sama memiliki doa dan pujian yang dipanjatkan kepada Allah SWT. Hal tersebut dapat bermakna bahwa umat Islam bukanlah makhluk yang sempurna tanpa karunia dan berkah dari Allah SWT atas kemampuan serta akal manusia.

4 dari 6 halaman

Manfaat Ungkapan Tabarakallah

Bagi yang sudah memahami arti Tabarakallah, pasti tidak ragu lagi untuk mengungkapnya. Mengungkap untuk mengangumi segala yang Allah SWT ciptakan indah di seluruh alam semesta ini. Menakjubkannya lagi, mengungkap atau mengucap Tabarakallah memiliki manfaat hebat.

Mengucap tabarakallah disebut dapat menjauhkan manusia dari sifat dengki hingga takabur atau sombong. Sebab, Allah SWT memang tidak menyukai hamba-Nya yang memiliki sifat dan sikap sombong terhadap apa yang menjadi miliknya.

Maka dengan mengucap dan memahami arti tabarakallah, manusia yang memiliki kelebihan hingga dirinya pun merasa terkagum akan selalu mengingat akan kuasa Allah SWT atas hidupnya. Ia tak lebih dari seorang hamba Allah SWT yang sewaktu-waktu dapat merasakan kehidupan yang berbalik dengan keadaannya saat ini.

5 dari 6 halaman

Tabarakallah dalam Ayat Suci Al-Qur’an

Al-A’raf Ayat 54

إِنَّ رَبَّكُمُ ٱللَّهُ ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ فِى سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ ٱسْتَوَىٰ عَلَى ٱلْعَرْشِ يُغْشِى ٱلَّيْلَ ٱلنَّهَارَ يَطْلُبُهُۥ حَثِيثًا وَٱلشَّمْسَ وَٱلْقَمَرَ وَٱلنُّجُومَ مُسَخَّرَٰتٍۭ بِأَمْرِهِۦٓ ۗ أَلَا لَهُ ٱلْخَلْقُ وَٱلْأَمْرُ ۗ تَبَارَكَ ٱللَّهُ رَبُّ ٱلْعَٰلَمِينَ

Inna rabbakumullāhullażī khalaqas-samāwāti wal-arḍa fī sittati ayyāmin ṡummastawā 'alal-'arsy, yugsyil-lailan-nahāra yaṭlubuhụ ḥaṡīṡaw wasy-syamsa wal-qamara wan-nujụma musakhkharātim bi`amrihī alā lahul-khalqu wal-amr, tabārakallāhu rabbul-'ālamīn

Artinya:

Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.

Tafsir:

Sesungguhnya Rabb kalian -wahai manusia- adalah Rabb yang telah menciptakan langit dan bumi tanpa ada contoh sebelumnya dalam enam hari. Kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy dengan cara yang sesuai dengan keagungan-Nya, kita tidak tahu bagaimana caranya.

Dia menghilangkan gelapnya malam dengan terangnya siang dan menghilangkan terangnya siang dengan gelapnya malam. Keduanya saling menyusul dengan cepat, tidak ada yang terlambat. Jika yang satu menghilang maka yang lain langsung datang.

Dan Dia -Subḥānahu- juga menciptakan matahari, bulan, dan bintang-bintang yang ditundukkan dan dipersiapkan. Ingatlah! Hanya Allah-lah Pencipta seluruh makhluk.

Adakah pencipta lain selain Allah? Dan Dia lah satu-satunya pemilik perintah. Kebaikan-Nya amat agung dan berlimpah. Dia lah pemilik semua sifat keagungan dan kesempurnaan. Dia adalah Rabb alam semesta.

6 dari 6 halaman

Hukum Mengucap Tabarakallah dalam Al-Qur’an

Al-Kahfi Ayat 39

وَلَوْلَآ إِذْ دَخَلْتَ جَنَّتَكَ قُلْتَ مَا شَآءَ ٱللَّهُ لَا قُوَّةَ إِلَّا بِٱللَّهِ ۚ إِن تَرَنِ أَنَا۠ أَقَلَّ مِنكَ مَالًا وَوَلَدًا

Walau lā iż dakhalta jannataka qulta mā syā`allāhu lā quwwata illā billāh, in tarani ana aqalla mingka mālaw wa waladā

Artinya:

Dan mengapa kamu tidak mengatakan waktu kamu memasuki kebunmu "maasyaallaah, laa quwwata illaa billaah (sungguh atas kehendak Allah semua ini terwujud, tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah). Sekiranya kamu anggap aku lebih sedikit darimu dalam hal harta dan keturunan.

Tafsir:

Dan mengapa sewaktu memasuki kebunmu, lalu kebunmu membuatmu berdecak kagum, kamu tidak memuji Allah dan mengucapkan, ’ini adalah kehendak Allah padaku. Tidak ada kekuatan bagiku untuk mewujudkannya kecuali dengan pertolongan Allah’ jika engkau anggap aku lebih sedikit harta dan anak-anak daripada kamu. ’

Maka semoga tuhanku memberiku sesuatu yang lebih baik daripada kebunmu dan mengambil kenikmatan darimu akibat kekafiranmu dan mengirim sisksaan dari langit pada kebunmu sehingga berubah menjadi tanah yang licin lagi gundul (gersang), di mana kaki tidak dapat menginjak dengan kuat, tanaman tidak dapat tumbuh di sana.

Atau airnya yang kamu pakai untuk menyirami tanamunmu dengannya berubah menjadi surut ke dalam tanah, sehingga engkau tiidak dapat menggeluarkannya lagi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.