Sukses

Penyebab Biang Keringat dan Cara Mengatasinya yang Tepat

Penyebab biang keringat atau miliaria adalah tersumbatnya kelenjar keringat.

Liputan6.com, Jakarta Penyebab biang keringat atau miliaria adalah tersumbatnya kelenjar keringat, sehingga menimbulkan ruam dan peradangan pada kulit. Kondisi ini biasanya terjadi di negara tropis, dan sering kali dialami oleh anak-anak. Namun, masalah ini juga bisa terjadi pada orang dewasa. 

Biang keringat atau miliaria dapat terjadi di bagian tubuh mana saja, namun kondisi ini umumnya terjadi pada daerah wajah, leher dan punggung. Biang keringat ditandai dengan adanya ruam kecil berwarna merah yang menonjol, terasa gatal, serta menyebabkan sensasi menyengat atau perih di kulit.

Penyebab biang keringat perlu dikenali agar kamu bisa menghindarinya. Walaupun biasanya kondisi satu ini tidak berbahaya, tetap saja jika mengalaminya kamu perlu segera tangani dengan tepat. Biang keringat tentunya sangat mengganggu.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Minggu (23/8/2020) tentang penyebab biang keringat.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Gejala Biang Keringat

Sebelum mengetahui penyebab biang keringat, kamu tentunya perlu mengenali gejala biang keringat. Gejala yang dikeluhkan oleh penderita miliaria ini adalah kulit terasa gatal, pedih dan kulit jadi kemerahan. Pada biang keringat yang lebih berat dapat dijumpai gelembung-gelembung kecil atau lenting yang berisi air.

Selain itu, garukan berulang dapat menyebabkan bekas luka garukan. Lesi kulit biasanya terlihat pada daerah yang tertutup pakaian seperti dada, punggung dan daerah yang tertekan atau tergesek pakaian.

3 dari 6 halaman

Penyebab Biang Keringat

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, penyebab biang keringat adalah karena kelenjar keringat yang tersumbat. Namun, faktor penyebab biang keringat bisa terjadi karena beberapa kondisi berikut:

- Kelembapan udara yang tinggi dan panas yang merangsang produksi keringat

- Pakaian yang terlalu ketat, sehingga suhu tubuh anak meningkat dan berkeringat

- Anak mengalami demam dan banyak mengeluarkan keringat

- Kebersihan kulit yang kurang

- Melakukan aktivitas tertentu, seperti olahraga yang menyebabkan tubuh mengeluarkan banyak keringat.

- Kelenjar keringat belum berkembang, khususnya pada bayi

- Seseorang dengan berat badan berlebih (obesitas), terutama di area lipatan-lipatan seperti perut, leher, dan selangkangan.

Itulah beberapa penyebab biang keringat yang perlu kamu waspadai. Hindari dan segera lakukan penanganan yang tepat jika kamu mengalami beberapa penyebab biang keringat tersebut.

4 dari 6 halaman

Jenis Biang Keringat

Selain penyebab biang keringat, kamu juga perlu mengelai berbagai jenis biang keringat. Ada tiga jenis biang keringat, yaitu:

Miliaria Kristalina

Sumbatan terjadi pada permukaan kulit sehingga terlihat gelembung-gelembung kecil berukuran 1–2 mm berisi cairan jernih. Biang keringat ini terjadi pada lapisan atas (miliaria cyrstalina). Gejala yang tampak adalah bintil kecil berair dan tampak mengilap. 

Miliaria Rubra

Biang keringat jenis ini terjadi di lapisan tengah. Gejalanya adalah kulit berwarna kemerahan, gatal, berair, perih, dan menyerupai parut. Biang keringat ini ditandai bintil kecil (1–2 mm), berwarna merah biasanya disertai keluhan gatal dan perih.

Miliaria Profunda

Biang keringat jenis ini terdapat di lapisan kulit yang lebih dalam. Miliaria profunda biasanya timbul pada keadaan miliaria rubra yang terjadi berulang. Pada biang keringat jenis ini terdapat bintik-bintik putih keras dan berukuran 1–3 mm, kulit tidak berwarna merah, namun kasus ini jarang terjadi.

5 dari 6 halaman

Cara Mencegah Biang Keringat

Cara mencegah biang keringat adalah dengan menghindari berbagai faktor penyebab biang keringat itu sendiri. Kamu bisa melakukan beberapa cara untuk mencegah biang keringat terjadi, seperti:

- Hindari paparan panas. Bila harus bepergian di luar rumah, gunakan payung atau topi untuk mencegah paparan panas yang berlebihan.

- Gunakan pakaian yang berbahan katun dan longgar yang menyerap keringat. Jika pakaian sudah basah karena keringat, gantilah dengan pakaian yang baru.

- Jika kulit berkeringat, mandilah dengan air dingin. Jika memungkinkan, bekerja dan beraktivitas pada ruangan dengan udara yang sejuk atau dengan pendingin ruangan.

- Gunakan losion calamine untuk menyejukkan dan mengurangi iritasi pada kulit.

6 dari 6 halaman

Cara Mengatasi Biang Keringat

Walaupun biang keringat pada umumnya tidak berbahaya dan tidak membutuhkan pertolongan medis khusus, kamu tentu tetap harus menanganinya dengan tepat. Kondisi ini dapat ditangani sendiri di rumah dengan beberapa cara sederhana, seperti:

- Menghindari cuaca panas dan tempat yang lembab, seperti berada lebih lama dalam ruangan yang sejuk, atau menggunakan kipas angin.

- Membersihkan bagian yang mengalami ruam dengan air mengalir dan sabun yang lembut.

- Menjaga kulit tetap dingin, misalnya dengan berendam dan mandi.

- Meminum banyak cairan agar terhindar dari dehidrasi.

- Memakai pakaian longgar sehingga tidak menghambat pengeluaran keringat.

- Mengompres bagian yang mengalami ruam dengan kain lembab atau es batu selama tidak lebih dari 20 menit setiap jam.

- Menaburkan bedak talek pada bagian yang mengalami ruam untuk mengurangi rasa tidak nyaman di kulit.

Itulah beberapa cara mengatasi biang keringat yang bisa kamu lakukan di rumah. Hal ini tentunya membuat badanmu lebih nyaman karena telah terbebas dari gangguan biang keringat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini