Sukses

Syarat Utama Dapatkan Pengalaman Seks yang Dahsyat

Kebugaran fisik berpengaruh besar pada hubungan seksual. Darah dan hormon seks mengalir lancar ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah sehat

Kebugaran fisik berpengaruh besar pada hubungan seksual. Darah dan hormon seks yang mengalir lancar ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah yang sehat, merupakan kawah panas yang menggelorakan gairah seksual. Maka, oleh sebab itu,  pembugaran tubuh lewat olahraga perlu selalu diupayakan.

Dr. Joel D Bock, MD, terapis seks yang juga penulis buku "Secret Better Sex" menyebutkan, dorongan seksual atau yang secara populer disebut gairah seksual, dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu hormon seks, keadaan kesehatan tubuh, faktor psikis, dan pengalaman seksual sebelumnya.  Kalau keempat faktor tersebut mendukung, maka dorongan seksual akan tetap berkobar. Sebaliknya kalau tidak mendukung, dorongan seksual bisa meredup atau bahkan padam.

Untungnya, tidak terlalu sulit untuk menjaga agar api gairah tetap menyala. Hormon seks, kesehatan tubuh, keadaan psikis dan pengalaman seksual sebelumnya,  secara langsung maupun tak langsung, bisa dikelola secara efektif melalui olahraga.   

Hormon seks yang sudah terdapat di dalam tubuh misalnya, hanya akan berfungsi optimal bila neurotransmitter, syaraf otot, dan pembuluh darah di seluruh jaringan tubuh dalam keadaan sehat. Untuk itu, olahraga teratur, tentu saja,  memegang peran utama. Demikian pula keadaan psikis dan pengalaman seksual, secara tak langsung juga akan terpelihara dengan keteraturan berolahraga.

Jadi, olahraga memang memberi banyak manfaat bagi kehidupan seks secara umum. Tak sekadar memperlancar darah yang mengalirkan hormon serta menyembuhkan stres yang membunuh gairah seksual, tapi juga mencegah orang terkena gangguan fungsi seksual.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman



Waspadai perubahan
Satu lagi yang tak kalah penting,  karena hubungan seksual merupakan suatu aktivitas yang mengerahkan unsur fisik, maka perlu kondisi fisik yang baik agar hubungan itu bisa dinikmati optimal.

Tidak sedikit orang, yang menyampaikan keluhan fisik selama atau setelah melakukan hubungan seksual, padahal mereka sehat. Keluhan seperti ini muncul karena hubungan seksual adalah  aktivitas fisik, seperti kegiatan olahraga.

Seperti sudah kita ketahui, selama hubungan seksual berlangsung, memang terjadi reaksi  dalam bentuk perubahan fisik. Tak hanya pada organ kelamin, tapi juga pada banyak organ lain. Hampir semua organ tubuh penting ikut terlibat dan bereaksi.  Sebut saja otak, jantung, paru-paru, pembuluh darah dan otot.

Perubahan yang terjadi pada berbagai organ mencapai puncak saat orgasme. Karena itu dapat dimengerti kalau mucul,  misalnya, sakit pada otot dan tulang. Rasa sakit ini  disebabkan oleh kekejangan otot seluruh tubuh saat orgasme. Pada sebagian orang,  rasa sakit itu bisa dirasakan mengganggu.

Misalnya saja, keluhan payah pada otot paha ketika melakukan hubungan seksual, sehingga terpaksa tidak mampu bergerak aktif. Keluhan ini muncul karena otot kaki dan paha tidak pernah mengalami latihan sehingga tidak bugar dan lentur.

Contoh lain ialah sakit kepala yang terjadi ketika orgasme. Keluhan ini disebabkan oleh meningkatknya tekanan darah. Kenaikan tekanan darah yang berlebih, apalagi pada mereka yang bertekanan darah tinggi, dapat memicu rasa sakit pada kepala.

Contoh-contoh itu menunjukkan betapa penting memelihara kondisi fisik agar fungsi seksual optimal, sehingga hubungan seksual dapat berlangsung memuaskan. Pengalaman memuaskan ini pada gilirannya akan menimbulkan keinginan serupa  yang berarti gairah seksual tetap berkobar.

(Abd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.