Liputan6.com, Jakarta Kulit yang terluka dan kering bila terpapar hujan mengandung mikroplastik berisiko memicu peradangan kronik ringan. Hal ini disampaikan dermatolog Arini Astasari Widodo.
Secara umum, kulit sehat memiliki lapisan pelindung berupa stratum corneum yang cukup efektif menahan partikel seperti mikroplastik. Namun, pada kondisi tertentu misalnya pada kulit yang kering, luka, terbakar matahari, atau memiliki penyakit kulit kronik seperti dermatitis atopik membuat barrier kulit menjadi lebih mudah ditembus.
Studi eksperimental pada kulit hewan dan jaringan manusia menunjukkan bahwa nanoplastik dengan ukuran di bawah 100 nanometer dapat menembus lapisan epidermis dan mencapai dermis superfisial, di mana partikel ini dapat berinteraksi dengan sel imun seperti makrofag dan limfosit.
Advertisement
“Reaksi ini dapat menimbulkan peradangan kronik ringan yang dalam jangka panjang berpotensi mempercepat penuaan kulit atau memicu munculnya hiperpigmentasi pascainflamasi,” kata Kepala Departemen Dermatologi Universitas Kristen Krida Wacana (UKRIDA), Jakarta Barat itu dalam keterangan tertulis, dikutip pada Sabtu (1/11/2025).
Selain itu, beberapa polimer plastik dapat melepaskan reactive oxygen species (ROS) saat terkena sinar UV, sehingga memperburuk kerusakan DNA pada sel kulit.
“Jadi, meski efek langsungnya mungkin tidak segera tampak, paparan berulang dan kronik terhadap mikroplastik berpotensi menyebabkan gangguan kulit jangka panjang,” kata Arini.
Dampak pada Orang dengan Komorbid
Dampak mikroplastik terkait kulit bisa lebih berat pada orang dengan komorbid atau penyakit penyerta seperti diabetes melitus.
“Pada orang dengan komorbiditas seperti diabetes mellitus, penyakit autoimun, atau gangguan imun lainnya, risiko efeknya bisa lebih berat. Pada individu dengan diabetes, misalnya, fungsi sawar kulit dan kemampuan regenerasi jaringan sudah menurun.”
“Bila paparan mikroplastik disertai zat toksik seperti logam berat, maka proses inflamasi kulit dapat berlanjut lebih lama dan menghambat penyembuhan luka,” jelasnya.
Pada pasien dengan penyakit autoimun kulit seperti lupus atau psoriasis, paparan partikel mikroplastik berpotensi memperburuk peradangan melalui mekanisme oxidative stress dan aktivasi sistem imun nonspesifik. Hal ini dapat memperberat flare-up penyakit.
Selain itu, bagi individu dengan alergi berat atau eksim atopik, mikroplastik dapat bertindak sebagai hapten (zat pemicu alergi) yang menempel pada protein kulit, sehingga meningkatkan risiko timbulnya dermatitis alergi berulang.
Advertisement
Cara Lindungi Kulit dari Paparan Mikroplastik
Guna melindungi kulit dari paparan mikroplastik, Arini mengatakan bahwa langkah pertama adalah menjaga integritas sawar kulit (skin barrier), karena kulit yang sehat merupakan pertahanan terbaik.
“Gunakan sabun lembut tanpa SLS (Sodium Lauryl Sulfate), rutin memakai pelembap dengan kandungan ceramide atau niacinamide, dan hindari sabun antiseptik keras yang dapat merusak lapisan pelindung alami kulit.”
Kedua, biasakan membersihkan kulit setelah terpapar hujan atau debu kota, karena mikroplastik dapat menempel pada keringat dan minyak kulit. Mencuci wajah dan tubuh dengan air bersih serta sabun ringan dapat membantu mengurangi akumulasi partikel tersebut.
Ketiga, gunakan pakaian pelindung dan sunscreen (tabir surya) saat aktivitas luar ruangan. Sunscreen tidak hanya mencegah efek UV, tetapi juga berfungsi sebagai lapisan tambahan yang mengurangi kontak langsung partikel dengan kulit.
Selain itu, di tingkat masyarakat luas, penting untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan mendukung kebijakan pengelolaan limbah plastik, karena akar masalah hujan mikroplastik berasal dari polusi plastik yang terus meningkat di lingkungan.
Mikroplastik Bukan Hanya Partikel Plastik Murni
Arini menjelaskan, mikroplastik bukan hanya partikel plastik murni, tapi juga membawa berbagai bahan kimia tambahan dari proses produksinya. Di dalam partikel mikroplastik, terdapat zat aditif toksik seperti phthalates, bisphenol A (BPA), polyaromatic hydrocarbons (PAHs), diethylhexyl phthalate (DEHP), serta logam berat seperti kadmium, merkuri, dan timbal.
Dari sisi kulit, bahan-bahan ini bersifat irritan dan sensitisasi kuat. Artinya, mereka bisa menyebabkan dermatitis iritan kontak atau dermatitis alergi kontak, terutama pada individu dengan kulit sensitif atau riwayat eksim atopik. Partikel-partikel kecil ini juga dapat membawa polutan udara lain seperti jelaga dan ozon, yang memperparah stres oksidatif pada kulit, memicu penuaan dini, kerusakan kolagen, dan penurunan fungsi sawar kulit (skin barrier dysfunction).
“Yang paling berbahaya sebenarnya bukan hanya partikel plastiknya, tetapi kombinasi antara partikel mikroplastik dan bahan kimia toksik yang melekat di permukaannya, karena keduanya bekerja sinergis merusak sel kulit dan mempercepat proses inflamasi,” ucapnya.
Advertisement
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5378840/original/076418100_1760326369-Cek_Fakta_Tidak_Benar_Ini_Link_Pendaftaran__91_.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5416769/original/086234800_1763463456-alat_mesin_pertanian.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4528567/original/049774700_1691386656-jokowi.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/3232777/original/020913000_1599625495-cek_fakta_harimau_kurus.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/avatars/1908458/original/088375500_1595378977-53207719_307414076641735_532201165857751040_n.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5398654/original/056161100_1761893038-hujan_mikroplastik.jpg)
:strip_icc():watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,540,20,0)/kly-media-production/medias/5398655/original/065763100_1761893038-mikroplastik_pada_kulit.jpeg)

:strip_icc()/kly-media-production/medias/5398908/original/086614100_1761900233-Lagidiskon__desktop-mobile__356x469_-_Button_Share.png)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5413105/original/099125300_1763114028-pexels-ono-kosuki-5647182.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5413217/original/016979500_1763117253-Blazer_Pria.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5409805/original/097393000_1762907774-Koko_Kurta.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5408885/original/051210600_1762838620-Armada_Vietjet__1_.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5407768/original/070203800_1762753906-Fujifilm_Instax_Mini_LiPlay__02.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4767838/original/039381300_1710008223-Beige_Chino___Tapered_Cotton_Stretch_Trouser_-_ASKET.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4700848/original/089505300_1703763117-sandals-4273243_640.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/2255977/original/087039700_1529581269-Sofo_Olive__1_.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/3948052/original/092439800_1646031798-waldemar-brandt-UP9DtTjRYpI-unsplash.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4849274/original/098191600_1717155168-nicola.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4477118/original/079857800_1687421031-Cuci_Baju.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5174237/original/020422100_1742908633-Bantal_Sutra.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4233961/original/034943600_1669027243-breakfast-cute-girl-table.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5406373/original/022978900_1762567781-Eksim.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4275879/original/010241700_1672287251-princ_rm_photo_of_an_acneformed_cyst_on_nose.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5404396/original/011402400_1762404395-patch_buah_merah_papua.png)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5190906/original/077132500_1744887028-Reaksi_alergi.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5164696/original/055603800_1742183057-8d11e2acbc3abca63a1af1e7e55e5704.jpg)