Sukses

Tidur Bukan Cuma Istirahat, Dokter: Bagian Penting dari Perkembangan Otak dan Saraf Anak

Bagi anak-anak, tidur bukan sekadar memejamkan mata atau waktu istirahat setelah seharian bermain atau belajar.

Diperbarui 08 Mei 2025, 21:00 WIB Diterbitkan 08 Mei 2025, 21:00 WIB

Liputan6.com, Jakarta Bagi anak-anak, tidur bukan sekadar memejamkan mata atau waktu istirahat setelah seharian bermain atau belajar. Tidur merupakan aktivitas biologis penting yang justru memiliki peran besar dalam menyokong tumbuh kembang mereka, baik dari sisi fisik, perkembangan otak, hingga kestabilan emosi.

Sayangnya, banyak orang tua yang masih menganggap tidur sebagai rutinitas biasa, bukan kebutuhan mendasar seperti halnya asupan gizi atau stimulasi belajar. Padahal, kualitas dan durasi tidur yang cukup pada anak sangat menentukan masa depan mereka. 

Dokter spesialis anak Yuni Astria mengungkapkan saat anak tidur terutama ketika memasuki fase deep sleep, tubuh anak memproduksi hormon pertumbuhan (growth hormone) dalam jumlah besar. Growth hormone ini penting atau berperan untuk perkembangan tulang, otot, dan sejumlah organ yang mempengaruhi metabolisme tubuh.

"Di saat yang sama, otak memproses dan menyimpan informasi, memperkuat daya ingat, serta membentuk kemampuan belajar dan regulasi emosi,” jelas Yuni.

Kurang Tidur Rentan Bikin Anak Tidak Perhatian

Yuni juga mengungkapkan kalau anak kurang tidur hal tersebut bisa memengaruhi kemampuan anak dalam atensi atau perhatian. Atensi adalah cara seseorang secara aktif memproses informasi.

Lalu, anak yang kurang tidur juga rentan alami kecemasan, bahkan kejadian obesitas dan hipertensi di kemudian hari.

 

2 dari 3 halaman

Faktor Penyebab Gangguan Tidur pada Anak

Yuni mengatakan anak seringkali terganggu karena terbangun di tengah malam akibat berbagai faktor yang kerap luput dari perhatian. Apa misalnya? Paparan gawai menjelang tidur, pencahayaan kamar yang terlalu terang, suhu ruangan yang tidak nyaman, hingga gangguan gigitan serangga seperti nyamuk.

“Meski terlihat sepele, gangguan kecil ini bisa mengganggu fase deep sleep, yang tentunya berdampak pada pada produksi hormon pertumbuhan dan konsolidasi memori yang terjadi saat tidur,” kata Yuni dalam keterangan tertulis.

 

3 dari 3 halaman

Tips agar Anak Tidur Berkualitas

Ada beberapa hal yang bisa diupayakan orangtua agar anak bisa tidur berkualitas, seperti kata Yuni. Berikut diantaranya:

  1. Mandi air hangat sebelum tidur untuk membantu relaksasi.
  2. Makan terakhir diupayakan maksimal 1,5 jam sebelum waktu tidur
  3. Hindari paparan gawai mulai dari 1 jam menjelang waktu tidur
  4. Upayakan jadwal masuk kamar untuk tidur konsisten setiap harinya
  5. Menciptakan ritual malam, seperti membacakan cerita petualangan seru yang sarat nilaikebaikan dengan suara lembut.
  6. Mengatur kamar tidur agar nyaman: cahaya redup cenderung gelap, sejuk, tenang, dan bebaspotensi gangguan serangga.
  7. Menggunakan perlindungan tambahan agar anak tidak terganggu gigitan nyamuk atau serangga lain saat tidur.
Produksi Liputan6.com