Liputan6.com, Jakarta - Mangrove memiliki peran vital dalam ekosistem perkotaan. Pohon bakau ini dapat menjaga keseimbangan ekosistem pesisir. Akar-akarnya yang kuat tidak hanya berfungsi sebagai penahan erosi tanah, melainkan juga sebagai benteng alami yang melindungi wilayah pesisir dari ancaman banjir dan bencana alam lain.
Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Provinsi DKI Jakarta Bayu Meghantara mengatakan, tanaman mangrove atau bakau ikut berperan dalam menyerap polusi udara dan mengurangi dampak pemanasan global akibat perubahan iklim.
Baca Juga
Harta Karun Warga di Langkat Sumut dari Merawat Hutan Mangrove, Bisa Produksi Gula Nipah hingga Keripik Ikan Baronang
Berkah Keberadaan Hutan Mangrove, Warga Deli Serdang Bisa Budi Daya Kepiting yang Diekspor hingga Singapura
Kurikulum Mangrove Mulai Diajarkan ke Siswa SMA di Sumatera Utara, Berharap Berlaku Secara Nasional
"1 hektare mangrove bisa setara dengan 10 hektare hutan belantara dalam menyerap polusi dan menahan abrasi," ungkap Bayu selepas menanam mangrove di kawasan Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, Sabtu (28/9).
Advertisement
Bayu mengatakan, hutan mangrove di Jakarta telah mencapai 86 persen dari total luas 201 hektare. Upaya untuk menambah kawasan hijau ini terus berjalan, salah satunya melalui kerja sama tanam mangrove dengan Aeon Environmental Foundation (AEF) pada Sabtu, 28 September 2024.
Melibatkan 500 relawan dari Indonesia dan 200 relawan dari Jepang, sebanyak 5.000 mangrove ditanam di Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara pada hari itu.
Warisan untuk Generasi Mendatang
Direktur & Komisaris Utama Aeon Co. Naoya Okada mengatakan, yayasannya akan terus aktif menanam pohon dan kegiatan lingkungan lainnya sebagai warisan bagi generasi mendatang.
"Yayasan ini akan terus terlibat secara aktif dalam penanaman pohon dan kegiatan lingkungan lainnya untuk mewariskan kekayaan alam kepada generasi mendatang. Kami mulai menanam pohon pada 2011 dengan tujuan untuk melindungi wilayah pesisir dari bencana alam dan meregenerasi wilayah pesisir yang menghijau," ujar Okada.
Penanaman Pohon di Berbagai Negara
Okada juga mengatakan, AEF telah menjalankan program penanaman pohon dan mangrove di berbagai negara selama lebih dari 34 tahun.
"Kami sangat senang dapat melaksanakan program ini di Indonesia sejak tahun 2011. Lingkungan menjadi isu yang semakin penting di seluruh dunia, dan kami bangga bisa berkontribusi untuk Indonesia," ujar Naoya Okada.
Kerjasama ini telah melalui beberapa tahap, di mana setiap tahapan berlangsung selama dua tahun. Hingga tahun 2024, total sudah ditanam sekitar 89.400 bibit mangrove di berbagai lokasi di Jakarta. Program ini tidak hanya dilakukan di Indonesia, namun juga di negara lain seperti Malaysia yang telah memulai sejak tahun 1990. Di Malaysia, AEON menanam berbagai jenis pohon untuk mengembalikan lahan-lahan yang rusak, menyesuaikan dengan kebutuhan ekosistem setempat.
Advertisement
Bibit Mangrove Berasal dari Petani Lokal
Bayu mengatakan, program penanaman mangrove di area greenbelt Jakarta ini juga melibatkan petani lokal sebagai pemasok bibit. Hal ini juga menjadi bagian dari upaya agar mangrove-mangrove yang ditanam mudah beradaptasi karena berasal dari wilayah yang sama.
Penanaman mangrove juga melibatkan masyarakat sekitar untuk menjaga kelangsungan hidup bibit-bibit tersebut. Meski tingkat keberhasilan hidup mangrove lokal mencapai 90%, namun tetap ada tantangan dalam proses pertumbuhannya.
"Mangrove harus beradaptasi dengan lingkungan yang tergenang dan kering secara bergantian," tambah Bayu.
Masa Depan Jakarta yang Lebih Hijau
Dengan adanya kerjasama ini, diharapkan Jakarta dapat mencapai target luas kawasan hijau yang lebih optimal dan berkelanjutan. "Jakarta akan terus tumbuh sebagai kota global, dan salah satu indikatornya adalah peningkatan kawasan hijau seperti hutan mangrove ini," ujar Bayu.
Sementara itu, Okada juga menyampaikan bahwa penanaman mangrove di Indonesia membawa pesan "perdamaian", kata kunci pertama dalam filosofi dasar Aeon. Menurutnya, perdamaian bukan sekadar diartikan sebagai tidak adanya konflik, melainkan juga bebas dari bencana alam seperti hujan lebat dan kekeringan akibat perubahan lingkungan global juga mengancam kehidupan yang damai.
“Penting bagi semua orang untuk bekerja sama melindungi lingkungan global dan terlibat dalam aktivitas aktif yang mengarah pada pembangunan perdamaian. Mangrove yang kita tanam hari ini akan tumbuh besar dan juga akan menjadi bukti persahabatan lebih lanjut antara Indonesia dan Jepang, membantu membangun masa depan yang penuh senyuman bagi kedua negara.”
Advertisement