Sukses

Lebih Baik Bikin MPASI Sendiri daripada Beli Pinggir Jalan

Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Nutrisi dan Penyakit Metabolik IDAI mengatakan bahwa MPASI pinggir jalan tidak diketahui kebersihan dan komposisi makanannya. Lebih baik, bikin MPASI sendiri untuk anak.

Liputan6.com, Jakarta Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Nutrisi dan Penyakit Metabolik Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) DR. Dr. Titis Prawitasari mengatakan bahwa tidak diketahui dengan pasti higienitas dan kandungan gizi Makanan Pendamping ASI (MPASI) yang dijual di pinggir jalan.

Menurut Titis, akan lebih baik jika MPASI yang diberikan pada anak dibuat langsung di rumah. Ibu, ayah atau orang yang dipercaya membuatkan MPASI dengan memastikan proses pembuatan terhindar dari berbagai kontaminasi bakteri. Lalu, komposisi gizi juga bisa diperhitungkan dengan baik. 

Sementara itu, pada MPASI yang dijual di pinggir jalan tidak diketahui takaran nutrisinya seperti komposisi sayur dan protein hewani di dalamnya.

“Ini harus dicermati dari konteks mikronutriennya, itu sangat tertinggal. Walaupun labelnya ada ayam-bayam, brokoli-salmon, ini banyak dijumpai di perkampungan tapi yang dimaksud organik itu (standar) di pasaran industri atau rumahan?," kata Titis pada ulang tahun IDAI pada Sabtu kemarin.

Aspek lain adalah MPASI pinggir jalan belum bisa dipastikan kehigienisannya karena adanya kemungkinan makanan tidak melalui proses pembuatan yang tepat.

Lalu, mengingat makanan tersebut dijual di pinggir jalan dan dibiarkan di luar ruangan dalam waktu yang lama maka dikhawatirkan mengandung bakteri.Titis juga mempertanyakan klaim organik dari MPASI pinggir jalan. Organik seperti apa yang dimaksud.

“Kalau organiknya sesuai definisi BPOM baru boleh diklaim sebagai organik, tapi kalau komersial rumahan itu patut dipertanyakan karena izinnya dari dinas setempat, bukan BPOM, ini harus dievaluasi,” kata Titis mengutip Antara.

2 dari 4 halaman

Anak MPASI Mulai Kapan?

Dalam kesempatan yang sama, Titis turut mengingatkan kepada seluruh orangtua untuk tidak memberikan MPASI sebelum anak menginjak usia enam bulan.

Pemberian MPASI sebelum waktunya bisa membuat saluran cerna seorang anak tertutup atau tersumbat akibat ketidakmampuan anak mencerna tekstur makanan yang terlalu kasar di usianya.

"Sarannya kalau dia belum siap, kita harus kasih makanan yang cair karena dia mampunya baru menghisap dan menelan, belum bisa mengunyah. Mengunyah itu pada awal cuma mengantar makanan dari depan ke belakang, jadi perlunya yang halus," ucap Titis.

3 dari 4 halaman

Ciri-Ciri Bayi Siap MPASi

Mengutip laman IDAI, berikut ciri-ciri bayi siap mendapat MPASI:

  • Reflex ekstrusi (menjulurkan lidah) telah sangat berkurang atau sudah menghilang.
  • Mampu menahan kepala tetap tegak.
  • Duduk tanpa/hanya dengan sedikit bantuan dan mampu menjaga keseimbangan badan ketika tangannya meraih benda di dekatnya.
4 dari 4 halaman

Apa Itu MPASI?

Setelah usia 6 bulan, kebutuhan nutrisi bayi baik makronutrien maupun mikronutrien tidak dapat terpenuhi hanya oleh ASI. Selain itu, keterampilan makan (oromotor skills) terus berkembang dan bayi mulai memperlihatkan minat akan makanan lain selain ASI. 

Oleh karena itu, memulai pemberian MPASI pada saat yang tepat akan sangat bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan nutrisi dan tumbuh kembang bayi.

Pemberian makanan khusus selain ASI secara bertahap jenis, jumlah, frekuensi maupun tekstur dan konsistensinya sampai seluruh kebutuhan nutrisi anak dipenuhi oleh makanan.

Masa peralihan ini yang berlangsung antara 6 bulan sampai 23 bulan merupakan masa rawan pertumbuhan anak karena bila tidak diberi makanan yang tepat, baik kualitas maupun kuantitasnya, dapat terjadi malnutrisi.