Sukses

Ketahui 10 Mitos tentang Perawatan Kulit Anti-Aging untuk Atasi Tanda Penuaan

Dalam upaya mengatasi penuaan, ada berbagai mitos yang bisa membingungkan dan menimbulkan kesalahpahaman, ketahui mitos dan fakta tentang perawatan kulit anti penuaan berikut ini.

Liputan6.com, Jakarta - Penuaan kulit terjadi seiring dengan bertambahnya usia, Anda mungkin menyadari bahwa kulit sudah tidak sehalus atau sekencang dulu. Kulit terasa lebih kering, lebih rapuh, dan lebih tipis daripada sebelumnya.

Mengutip dari WebMd, kulit menua tergantung pada berbagai faktor seperti gaya hidup, makanan, dan kebiasaan lainnya. Sebagai contoh, merokok dapat menghasilkan radikal bebas, molekul oksigen yang dulunya sehat yang sekarang menjadi terlalu aktif dan tidak stabil. Radikal bebas merusak sel sehingga yang menyebabkan keriput dini.

Dalam upaya mengatasi tanda penuaan, ada berbagai mitos yang bisa membingungkan dan menimbulkan kesalahpahaman. Salah satu mitos umum adalah bahwa semakin mahal produk perawatan kulit, semakin efektif hasilnya. Padahal, efektivitas produk perawatan kulit tidak selalu tergantung pada harganya.

Penting untuk selalu memeriksa fakta sebelum mempercayai atau mengikuti mitos perawatan kulit tertentu. Dilansir dari Real Simple pada Sabtu, 4 Mei 2024, berikut ini beberapa mitos dan fakta yang harus Anda ketahui dalam upaya mengatasi penuaan pada kulit wajah.

Mitos 1: Kerutan adalah Tanda Pertama Penuaan

Tidak selalu kerutan atau garis halus yang menjadi tanda pertama penuaan. "Saya menemukan bahwa bintik-bintik hitam dan volume wajah yang rendah adalah hal yang mulai terlihat sebelum hal lainnya," kata Jason Emer, MD, seorang dokter kulit dan ahli bedah bersertifikat di Beverly Hills, California.

Bahkan pada usia 20-an banyak yang telah mengalami adanya lingkaran hitam dan kulit berongga di bawah mata dan kerutan di sekitar mulut. Oleh karena itu, memulai rutinitas perawatan kulit anti penuaan sejak dini dapat membantu ketika kulit Anda akhirnya mulai kehilangan kolagen.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Mitos 2: Penuaan Adalah Genetik

Anda mungkin beranggapan bahwa penuaan berkaitan dengan genetik, tetapi garis waktu penuaan belum tentu menjadi indikator. "Penuaan kulit ditentukan oleh faktor intrinsik dan ekstrinsik," kata Joshua Zeichner, MD, dokter kulit bersertifikat di New York City.

Penuaan intrinsik mengacu pada kecenderungan genetik, dan beberapa orang secara genetik diberkati untuk menjadi 'super aging'. Namun, jangan lupakan penuaan ekstrinsik, yang mengacu pada percepatan proses penuaan alami karena faktor lingkungan seperti sinar UV dan polusi.

“Terlepas dari genetika kita, faktor ekstrinsik dapat menyebabkan penuaan yang buruk bahkan pada orang dengan genetika yang baik,” kata Zeichner.

Mitos 3: Produk yang Lebih Mahal Lebih Efektif

Anda dapat memiliki kulit yang bercahaya dan awet muda tanpa harus mengeluarkan biaya yang berlebihan. Harga yang mahal tidak menjamin sebuah produk akan lebih efektif, jadi daripada menilai dari label harganya, amati daftar bahannya terlebih dahulu dan produsennya.

"Harga dalam perawatan kulit terkadang lebih merupakan cerminan dari pemasaran dan branding daripada kualitas," kata Vasyukevich.

3 dari 6 halaman

Mitos 4: Sunscreen Hanya Dipakai Saat Terpapar Sinar Matahari Langsung

Anda harus memakai sunscreen (tabir surya) meskipun berada di dalam ruangan. Menurut Hadley King, MD, seorang dokter kulit bersertifikat di New York City, ada dua jenis sinar UV yaitu UVA dan UVB.

Sinar UVA umumnya dikaitkan dengan penuaan sel-sel kulit dan cenderung menjadi penyebab keriput, bintik-bintik matahari, dan tanda-tanda kerusakan akibat sinar matahari lainnya. Sinar UVB adalah penyebab utama kulit terbakar, secara langsung merusak DNA dalam sel kulit, dan terkait dengan sebagian besar kanker kulit.

“Kaca yang biasanya digunakan pada jendela mobil, rumah, dan kantor dirancang untuk menghalangi sebagian besar sinar UVB, tetapi tidak memberikan perlindungan dari semua sinar UVA, sehingga kulit Anda masih rentan terhadap penuaan,” kata King.

4 dari 6 halaman

Mitos 5: Hasil yang Cepat dari Perawatan Anti Penuaan

Dibutuhkan beberapa minggu atau bahkan beberapa bulan untuk mulai melihat manfaat dari sebagian besar produk perawatan kulit. Vasyukevich mengatakan bahwa penggunaan perawatan kulit yang sesekali atau tidak teratur adalah penyebab paling umum dari kegagalan untuk mencegah perubahan penuaan.

“Hal yang paling dekat dengan produk anti-penuaan instan adalah eksfoliator yang membantu mengangkat sel-sel mati di permukaan kulit, atau asam hialuronat yang memberikan efek melembapkan dan mengencangkan kulit secara instan,” kata Zeichner.

Mitos 6: Semakin Banyak Minum Air, Semakin Baik

Mitos selanjutnya adalah minum air dalam jumlah yang banyak dapat membantu membersihkan kulit dan membantu upaya anti-penuaan. Namun, Zeichner mengatakan bahwa ini adalah mitos yang umum tanpa ada data yang menunjukkan bahwa hal ini benar.

Perlu diingat bahwa overhidrasi memiliki beberapa efek kesehatan yang serius. Ketika rasio cairan dan elektrolit dalam aliran darah tidak seimbang, hal ini dapat menyebabkan kadar natrium yang rendah secara abnormal (yaitu hiponatremia).

5 dari 6 halaman

Mitos 7: Perlu Menggunakan Retinol Setiap Hari

Mitos retinol ini ada yang benar dan ada yang salah. Meskipun Anda dapat menggunakan retinol setiap hari, beberapa jenis kulit tidak dapat mentolerir penggunaan setiap hari.

"Dalam dua hingga empat minggu pertama, kulit Anda mengalami proses yang disebut retinisasi (ketika sel-sel kulit menyesuaikan diri dengan molekul retina itu sendiri), di mana kulit mudah teriritasi," kata Zeichner.

Untuk mengatasi kemerahan, kering, gatal, dan pengelupasan, Anda harus tetap menggunakan produk ini dua hari sekali pada awalnya untuk memberikan waktu bagi kulit untuk menyesuaikan diri.

Cara terbaik adalah meningkatkan penggunaan retinol secara perlahan seiring dengan bertambahnya toleransi kulit And. Tetapi jika Anda mendapati bahwa dosis yang sering masih memicu iritasi, yang terbaik adalah mengurangi dosisnya. Kulit Anda paling tahu apa yang dibutuhkannya.

6 dari 6 halaman

Mitos 8: Jika Terasa Terbakar atau Perih, Artinya Produknya Bekerja

Sensasi seperti terasa terbakar dalam perawatan kulit bukanlah pertanda baik. Itu berarti kulit teriritasi, dan kulit yang teriritasi rentan terhadap jerawat. Ini juga merupakan indikator yang menunjukkan bahwa keseimbangan pH kulit telah terganggu karena menggunakan produk yang terlalu keras.

Penghalang kulit yang melemah menyebabkan kulit lebih rentan dan menua, jadi pastikan untuk merawat kulit dengan produk yang menjaga minyak pelindung alami.

Mitos 9: Tidak Harus Melembabkan Kulit yang Berminyak

Pelembab harus digunakan pada semua jenis kulit, termasuk kulit berminyak sekalipun. Mereka yang memiliki kulit berminyak sering kali menggunakan bahan-bahan yang keras untuk menekan produksi minyak, padahal ini bisa memperburuk kondisi kulit. 

Mitos 10: Perawatan Kulit Malam Hari Lebih Penting Daripada Siang Hari

Danné Montague-King, ahli kimia botani dan pendiri DMK Skincare, mengatakan bahwa kulit Anda memiliki kebutuhan yang berbeda. "Di pagi hari, kulit perlu dilindungi, dan pada malam hari kulit perlu dibangun kembali," katanya.

Jadi di pagi hari, Anda tetap perlu menggunakan produk yang mengandung bahan-bahan yang dapat melindungi kulit dari polusi dan sinar berbahaya (yang merupakan penyebab utama penuaan dini).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini