Sukses

Sempat Viral Terapi Pijat untuk Sembuhkan Gangguan Pendengaran, Dokter THT Angkat Bicara

Dalam video yang diunggah sebuah akun TikTok, pria Tuli itu meringis kesakitan saat dipijat. Namun, usai pijat, ia bisa kembali mendengar tepukan tangan.

Liputan6.com, Jakarta Beberapa waktu lalu viral di media sosial video pengobatan alternatif untuk Tuli. Dalam video yang beredar, terlihat seorang pria Tuli dipijat di area telinga.

Dalam video yang diunggah sebuah akun TikTok, pria Tuli itu meringis kesakitan saat dipijat. Namun, usai pijat, ia bisa kembali mendengar tepukan tangan.

Lantas, apa benar kondisi Tuli dapat sembuh karena pijatan?

Hal ini mendapat tanggapan dari dokter spesialis telinga hidung tenggorok – bedah kepala leher RS Pondok Indah – Bintaro Jaya, Ashadi Budi. Menurutnya, pijatan ini tidak memiliki fungsi sama sekali.

“Kalau dipijat-pijat saya berani bilang enggak yah. Enggak ada fungsinya sama sekali. Dipijat-pijat untuk memperbaiki anak Tuli saraf enggak mungkin, karena ini kan organ sarafnya terganggu, organ sarafnya rusak,” kata Ashadi menjawab pertanyaan Health Liputann6.com dalam temu media bertajuk “Gangguan Pendengaran Anak” di Jakarta, Rabu (28/2/2024).

Sama halnya dengan orang yang memiliki mata minus dan minusnya tidak dapat hilang hanya karena dipijat.

“Pernah enggak ada yang berhasil dipijat, tadinya matanya minus, jadi enggak minus. Enggak ada, terus kenapa mengharapkan rumah siput bisa baik (dengan dipijat). Ini yang dipijat ototnya, pijat otot apa hubungannya dengan memperbaiki rumah siput, enggak ada ngaruhnya sama sekali,” jelas Ashadi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Alasan Terapi Pijat Tuli Masih Berjalan

Terapi pijat untuk orang Tuli dinilai tidak berfungsi secara medis, tapi terapi ini terus dilakukan dan banyak jadi perhatian masyarakat. Ashad pun menjelaskan alasan di baliknya.

“Kenapa dokter THT tidak melakukan sesuatu untuk melaporkan orang ini? Sudah, enggak ngaruh, enggak bisa. Karena masyarakat sekitarnya itu sudah dibina agar tidak mengganggu dia.”

Upaya mediasi dan edukasi juga sempat dilakukan oleh Perhimpunan Dokter Spesialis THT Bedah Kepala Leher Indonesia (PERHATI-KL), sayangnya tak membuahkan hasil yang baik.

 

3 dari 4 halaman

Lakukan Pembuktian Secara Medis

Ashadi menegaskan bahwa pernyataannya terkait pijat tak beri manfaat untuk perbaiki kondisi Tuli bukanlah ucapan semata.

“Dibuktikan secara medis jadi kita enggak cuma asal ngomong. Pasiennya dia yang diklaim bagus dilakukan pemeriksaan pendengaran ulang sebelum dan sesudah. Enggak ada ngaruhnya.”

Dalam video yang beredar, orang dengan gangguan pendengaran yang sudah dipijat dites pendengarannya dengan tepukan tangan. Hal ini pun dijelaskan oleh Ashadi.

“Cara dia (pemijat) mempraktikkannya dengan tepuk (tangan) tak tak tak, kalau ditepuk-tepuk orang kan dengar. Orang dengan Tuli berat pun bisa nengok kalau ditepuk-tepuk. Coba dipanggil, beda.”

4 dari 4 halaman

Terapi Akunpunktur untuk Perbaiki Masalah Pendengaran

Dalam beberapa tulisan yang beredar di internet juga disebut bahwa terapi akupunktur dapat memperbaiki masalah pendengaran. Terkait hal ini, Ashadi mengatakan hal tersebut bukan bidangnya.

“Akupunktur, nah ini saya harus hati-hati jawabnya karena ini bukan bidang saya. Akupunktur itu ada bidangnya sendiri. Artinya, dia punya satu prinsip di mana prinsip itu sebenarnya secara medis modern sudah diakui.”

“Tapi menurut saya tidak untuk semua bidang. Secara medis, ada namanya Tuli mendadak misalnya, itu akupunktur evidence based-nya rendah, itu sudah ada penelitiannya. Tapi secara prinsip dia ada ngaruhnya atau enggak, saya jujur kurang tahu karena bukan bidang saya.”

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.