Sukses

Lee Yi Kyung Derita Azoospermia di Marry My Husband, Apa Bedanya Sama Mandul?

Fakta Menarik Tentang Azoospermia yang Dibahas di Drama Korea 'Marry My Husband'

Liputan6.com, Jakarta - Dalam episode terbaru drama Korea 'Marry My Husband' yang tayang pada Senin, 12 Februari 2024, malam, Kang Ji Won (diperankan oleh Park Min Young) akhirnya berani berbicara blak-blakan dengan Jung Soo Min (Song Ha Yoon), yang terus-terusan menyabotase hidupnya.

Terlebih setelah Kang Ji Won yang hampir mati ditabrak oleh orang suruhan Oh Yu Ra (BoA), mantan tunangan Yoo Ji Hyuk (Na In Woo), melalui Park Min Hwan (Lee Yi Kyung) dan Jung Soo Min.

Kang Ji Won dengan penuh emosi mengonfrontasi Jung Soo Min, menanyakan bagaimana dia bisa memiliki rencana membunuh seseorang, yang tak lain adalah dirinya. Namun, Jung Soo Min menepis tuduhan itu.

"Bagaimana denganmu? Apakah kamu tidak tahu apa yang kamu lakukan padaku," kata Jung Soo Min. "Aku keguguran karena kamu," tambahnya.

Kang Ji Won yang diceritakan mendapat kesempatan hidup kedua dan mengetahui rencana licik yang akan dilakukan Jung Soo Min dan Park Min Hwa, tertawa mendengar omongan enggak masuk akal itu.

"Hamil? Min Hwan menderita azoospermia. Dia tidak bisa membuat siapa pun hamil," kata Ji Won.

Meskipun demikian, Jung So Min terus menerus mengkalim bahwa dia benar-benar hamil, sehingga kemarahan Kang Ji Won meledak.

Dalam dunia medis, pria yang tidak memiliki sperma dalam air maninya menderita suatu kondisi yang disebut azoospermia. Dikutip dari situs WebMD pada Selasa, 13 Februari 2024, hal ini terjadi pada sekitar 1 persen pria dan 15 pria infertil.

Meskipun tidak ada gejala yang jelas, kondisi ini dapat menjadi penyebab ketidakberhasilan seorang istri untuk hamil. Penyebab utama azoospermia dapat terbagi menjadi tiga jenis.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

3 Jenis Azoospermia

Pertama, azoospermia pretestis terjadi ketika testis normal, tapi tubuh tidak dapat memproduksi sperma. Hal ini dapat terjadi akibat kadar hormon yang rendah atau efek samping dari kemoterapi, meskipun tipe ini cukup jarang terjadi.

Kedua, azoospermia testis disebabkan oleh kerusakan pada testis sehingga tidak dapat menghasilkan sperma secara normal. Kerusakan dapat disebabkan oleh infeksi pada saluran reproduksi, cedera pangkal paha, atau kondisi genetik seperti sindrom Klinefelter.

Terakhir, azoospermia pasca-testis terjadi ketika testis dapat menghasilkan sperma secara normal, tapi ada hambatan yang mencegahnya keluar, seperti sumbatan pada saluran yang membawa sperma dari testis ke penis (azoospermia obstruktif), vasektomi, atau ejakulasi retrograde, ketika air mani masuk ke kandung kemih bukannya keluar dari penis saat orgasme.

Jika pasangan mengalami kesulitan untuk hamil, konsultasi dengan profesional kesehatan reproduksi dianjurkan untuk diagnosis dan rencana perawatan yang tepat. 

3 dari 3 halaman

Apa Itu Mandul?

Sementara itu mandul adalah kondisi ketidakmampuan untuk memiliki keturunan. Pada pria, menurut KlikDokter, kondisi ini terjadi ketika tidak dapat menghasilkan sperma atau sperma yang dihasilkan memiliki kualitas buruk, sehingga tidak mampu membuahi sel telur. Umumnya, kondisi ini dipengaruhi oleh kerusakan yang terjadi pada testis selama proses produksi sperma.

Pada perempuan, ketidakmampuan untuk memiliki keturunan terjadi ketika ovarium tidak dapat melepaskan sel telur, sehingga tidak ada yang dapat dibuahi oleh sperma. Meskipun kesulitan atau ketidakmampuan untuk memiliki keturunan dapat terjadi, fungsi seksual pasangan yang mengalami kemandulan dapat tetap berjalan dengan normal.

Salah satu penyebab umum kemandulan adalah pengobatan kanker atau kemoterapi, terutama pada pria, yang dapat merusak testis dan mengakibatkan penurunan produksi sperma (oligospermia) atau bahkan ketidakmampuan untuk memproduksinya sama sekali (azoospermia). Kondisi ini dapat bersifat sementara atau bahkan permanen dalam jangka waktu yang panjang.

Pada perempuan, kemandulan dapat disebabkan oleh menopause dini, di mana ovarium berhenti melepaskan sel telur sebelum mencapai usia 40 tahun. Selain faktor-faktor yang telah disebutkan, kelainan genetik juga dapat menjadi penyebab kemandulan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini