Sukses

Jerawat di Lutut Pria, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya

Bakteri jenis Propionibacterium acnes yang berkembang di folikel rambut dapat menyebabkan peradangan dan jerawat di lulut pria.

Liputan6.com, Jakarta Sekali dua kali jerawat di lutut pria mungkin pernah dialami oleh beberapa orang. Masalah kulit ini seringnya terjadi tanpa sadar, tahu-tahu jerawat tampak sudah bernanah. Sebenarnya, masalah jerawat di lutut pria ini bisa sembuh dengan sendirinya. Walau begitu, tak jarang yang sampai menimbulkan rasa sakit juga.

Bahkan, ada yang sampai harus terganggu aktivitasnya, karena rasa sakit akibat jerawat di lutut pria yang meradang tadi. Sayangnya beberapa orang kadang tidak paham cara menanganinya yang tepat, sehingga kadang justru berakhir dengan kondisi jerawat di lutut pria yang semakin parah. Supaya hal tersebut tak sampai terjadi, ketahui penyebab jerawat di lutut pria dan cara mengatasinya yang tepat berikut ini!

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Penyebab Jerawat di Lutut Pria

Produksi Sebum Berlebih

Produksi sebum yang berlebihan oleh kelenjar minyak pada kulit dapat menyebabkan penyumbatan pori-pori dan timbulnya jerawat di lutut pria. Produksi sebum berlebih dapat menyebabkan jerawat di lutut pria karena sebum, yang merupakan minyak alami yang membantu menjaga kulit agar tidak kering, dapat menyumbat pori-pori.

Hal ini kemudian menyebabkan peradangan yang dapat mengakibatkan munculnya benjolan kecil di atas kulit, yang merupakan tanda dari jerawat. Produksi sebum yang berlebihan rentan menimbulkan jerawat karena kotoran lebih mudah menempel pada kulit hingga akhirnya menyumbat pori. Selain itu, sel-sel kulit mati pada orang dengan kondisi kulit berminyak biasanya sulit luruh dan terlepas, yang juga dapat menyumbat pori-pori kulit. 

Produksi sebum yang berlebihan dapat dipengaruhi oleh faktor genetik. Jika orang tua atau anggota keluarga memiliki kulit berminyak, kemungkinan Anda juga memiliki kecenderungan untuk memiliki produksi sebum yang berlebihan.

Selain itu, produksi sebum dapat dipengaruhi oleh perubahan hormon dalam tubuh. Selama masa pubertas, produksi hormon androgen meningkat, yang dapat merangsang kelenjar sebasea untuk memproduksi lebih banyak sebum. Hal ini dapat menyebabkan kulit berminyak dan rentan terhadap jerawat.

Begitu juga dengan paparan cuaca panas dapat merangsang kelenjar sebasea untuk memproduksi lebih banyak sebum. Kelembapan dan panas dapat merangsang produksi sebum yang berlebihan, terutama di area wajah dan bagian tubuh lainnya.

Bukan hanya itu, penggunaan produk perawatan kulit yang tidak sesuai dengan jenis kulit Anda jugadapat merangsang produksi sebum yang berlebihan. Misalnya, penggunaan produk yang terlalu berat atau mengandung bahan-bahan yang dapat menyebabkan iritasi kulit dapat memicu produksi sebum yang berlebihan.

Di samping itu, stres juga dapat mempengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh, termasuk hormon yang mengatur produksi sebum. Stres kronis dapat merangsang produksi sebum yang berlebihan dan memperburuk kondisi kulit berminyak.

Sumbatan Pada Folikel Rambut

Sumbatan pada folikel rambut oleh campuran sel kulit mati dan sebum juga dapat menyebabkan jerawat di lutut pria. Folikel rambut sendiri dapat tersumbat karena beberapa alasan. Salah satunya adalah akibat iritasi kulit yang muncul karena rambut tumbuh ke dalam (ingrown hair).

Hal ini sering terjadi pada pria dengan rambut keriting dan bercukur terlalu dekat hingga menyebabkan kulit dan folikel terluka. Selain itu, folikel rambut juga dapat tersumbat oleh sel kulit mati yang menutup jalan untuk pertumbuhan rambut, sehingga rambut tidak dapat menembus permukaan kulit.

Orang yang memiliki rambut ikal atau keriting lebih berisiko mengalami rambut tumbuh ke dalam karena bentuk ujung rambut yang ikal atau keriting cenderung melengkung, sehingga rambut dapat menusuk kulit atau tidak tumbuh keluar dari lapisan kulit, terutama bila dipotong terlalu pendek.

Bakteri Propionibacterium acnes

Bakteri jenis Propionibacterium acnes yang berkembang di folikel rambut dapat menyebabkan peradangan dan jerawat di lulut pria. Seperti diketahui, bakteri Propionibacterium acnes adalah bakteri yang sering dikaitkan dengan jerawat. Bakteri ini awalnya diidentifikasi sebagai Bacillus acnes, namun kemudian dinamai ulang menjadi Propionibacterium acnes karena kemampuannya untuk menghasilkan asam propionat.

Pada tahun 2016, P. acnes mengalami reklassifikasi taksonomi sebagai hasil dari studi bio-kimia dan genomik. Dalam hal struktur pohon filogenetik dan kandungan DNA G + C, spesies kulit dapat dibedakan dari spesies lain yang sebelumnya dikategorikan sebagai P. acnes.

Sebagai bagian dari restrukturisasi, genus baru Cutibacterium dibuat untuk spesies kulit, termasuk yang sebelumnya diidentifikasi sebagai Propionibacterium acnes, Propionibacterium avidum, dan Propionibacterium granulosum.

Propionibacterium acnes adalah bakteri komensal yang biasanya ditemukan di kulit manusia, terutama di folikel rambut dan pori-pori. Bakteri ini menggunakan sebum, minyak alami yang diproduksi oleh kelenjar sebasea di bawah kulit, sebagai sumber energi dan nutrisi.

Namun, ketika terjadi ketidakseimbangan produksi sebum atau ada sumbatan pada folikel rambut, P. acnes dapat berkembang biak secara berlebihan dan menyebabkan peradangan, yang pada akhirnya dapat menyebabkan jerawat di kaki pria.

Dermatitis

Masalah jerawat di lulut pria juga bisa disebabkan karena dermatitis. Secara umum, dermatitis adalah kondisi umum yang menyebabkan peradangan pada kulit. Dermatitis dapat muncul dalam berbagai bentuk, tergantung pada jenis dan penyebabnya. Ada beberapa jenis dermatitis yang umum dijumpai.

Pertama, ada dermatitis atopik (eksim) yang ditandai dengan munculnya ruam merah, gatal, dan kering pada kulit. Dermatitis atopik sering terjadi pada bayi dan anak-anak, tetapi juga dapat berlanjut hingga dewasa. Faktor pemicu dermatitis atopik meliputi alergi, cuaca dingin, stres, dan iritasi kulit.

Lalu, ada dermatitis kontak yang terjadi akibat kontak langsung dengan zat tertentu yang menyebabkan iritasi atau reaksi alergi pada kulit. Dermatitis kontak dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu dermatitis kontak iritan dan dermatitis kontak alergi. Contoh pemicu dermatitis kontak meliputi bahan kimia, logam, kosmetik, dan tanaman beracun.

Selain itu, ada dermatitis seboroik yang ditandai dengan munculnya sisik berwarna kekuningan pada kulit, terutama di area berminyak seperti kulit kepala, wajah, dan dada. Faktor genetik, perubahan hormon, dan pertumbuhan jamur Malassezia di kulit dapat berperan dalam terjadinya dermatitis seboroik.

Kemudian, ada dermatitis statis. Kondisi ini terjadi akibat gangguan sirkulasi darah di kaki, yang menyebabkan kulit kering, gatal, dan pecah-pecah. Kondisi ini umumnya terkait dengan masalah vena atau pembuluh darah di kaki.

Adapun penyebab dermatitis sendiri dapat bervariasi, termasuk reaksi alergi terhadap zat tertentu, iritasi kulit, perubahan hormon, faktor genetik, dan faktor lingkungan. Gejala dermatitis dapat meliputi kemerahan, gatal, kering, ruam, dan peradangan pada kulit. Pengobatan dermatitis tergantung pada jenis dan tingkat keparahan kondisi tersebut, dan dapat melibatkan penggunaan krim atau salep topikal, obat antihistamin, dan perubahan gaya hidup.

Keratosis Pilaris

Lebih lanjut, masalah jerawat di lutut pria juga bisa diakibatkan keratosis pilaris. Adapun keratosis pilaris sendiri merupakan kondisi kulit yang terlihat seperti benjolan kecil, mirip kulit ayam. Benjolan terdiri dari kelebihan keratin, yang merupakan protein yang membantu membentuk rambut, kuku, dan lapisan luar kulit (epidermis).

Kondisi ini biasanya muncul di lengan atas, tetapi juga dapat muncul di bagian lain dari tubuh yang memiliki folikel rambut, termasuk lutut kaki. Keratosis pilaris bisa menyerang semua kelompok usia, tetapi kebanyakan penderita kondisi ini adalah anak-anak dan remaja.

Penyebab keratosis pilaris adalah penumpukan keratin, protein rambut, di pori-pori, yang menghalangi pembukaan folikel rambut yang sedang tumbuh. Meskipun tidak berbahaya, kondisi ini dapat mengganggu penampilan dan penderita disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter.

3 dari 3 halaman

Cara Mengatasi Jerawat di Lutut Pria

Pembersihan dan Perawatan Kulit

Membersihkan kulit secara teratur dengan sabun lembut dan air hangat dapat membantu mengurangi risiko jerawat di lutut pria. Hindari menggosok kulit terlalu keras karena hal ini dapat memperburuk peradangan. Membersihkan lutut saat mandi atau berendam dapat membantu membersihkan kotoran dan sel-sel kulit mati yang menumpuk di area tersebut.

Gunakan sabun lembut dan air hangat untuk membersihkan lutut. Hindari menggosok terlalu keras agar tidak merusak kulit. Lakukan eksfoliasi secara teratur untuk mengangkat sel-sel kulit mati. Anda dapat menggunakan scrub atau bahan alami seperti gula halus untuk membantu membersihkan dan meratakan tekstur kulit.

Gunakan Pelembap

Menggunakan pelembap yang cocok untuk jenis kulit Anda dapat membantu menjaga kelembapan kulit dan mencegah produksi sebum berlebih yang dapat menyebabkan jerawat di lutut pria. Pastikan untuk memilih pelembap yang sesuai dengan jenis kulit Anda. Misalnya, untuk kulit kering, pilih pelembap dengan tekstur krim atau salep. Untuk kulit berminyak, pilih pelembap yang ringan dan tidak menyumbat pori-pori.

Perhatikan bahan-bahan yang terkandung dalam pelembap. Pastikan pelembap mengandung humektan, zat yang mampu melembapkan kulit dengan cara menarik cairan dari lapisan kulit yang dalam ke lapisan luar. Gunakan pelembap sesegera mungkin setelah mencuci wajah dan sebelum menggunakan tabir surya. Oleskan pelembap secara merata dan pijat secara perlahan.

ika memungkinkan, pilih pelembap yang juga mengandung tabir surya (SPF minimal 30) untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari. Anda juga dapat memilih bahan alami untuk melembapkan kulit, seperti minyak kelapa, mentimun, atau aloe vera. Selalu perhatikan kebutuhan khusus kulit Anda, apakah itu masalah jerawat, penuaan dini, atau kelembapan ekstra.

Penggunaan Bahan Alami

Beberapa bahan alami seperti baking soda, alpukat, yogurt, susu, minyak kelapa, dan mentimun dapat digunakan untuk merawat kulit dan mengurangi peradangan yang terjadi pada jerawat di lutut pria. Misalnya, baking soda memiliki sifat antiseptik dan antiinflamasi yang dapat membantu menyembuhkan jerawat yang membandel.

Lidah buaya memiliki sifat menenangkan dan dapat membantu meredakan peradangan pada jerawat di lutut pria. Anda dapat menggunakan gel lidah buaya secara langsung pada area yang terkena jerawat. Begitu juga dengan kunyit. Kunyit mengandung kurkumin yang dapat membantu mengurangi hiperpigmentasi. Anda dapat mencampurkan kunyit dengan bahan lain, seperti yogurt atau madu, lalu mengaplikasikannya pada area lutut yang terkena jerawat.

Bahan alami lainnya yang bisa dimanfaatkan adalah minyak kelapa. Minyak kelapa memiliki sifat antiinflamasi dan antibakteri yang dapat membantu mengatasi jerawat di lutut pria. Anda dapat mencampur minyak kelapa dengan minyak alami lain, seperti minyak jojoba, dan mengaplikasikannya pada area yang terkena jerawat.

Selain itu, es batu juga dapat membantu meredakan peradangan dan melawan bakteri. Anda dapat menggunakan es batu sebagai kompres pada area lutut yang terkena jerawat. Begitu halnya dengan lemon. Pasalnya, lemon mengandung asam sitrat yang dapat membantu mencerahkan kulit. Anda dapat menggunakan perasan lemon secara langsung pada area lutut yang terkena jerawat. Penggunaan bahan alami untuk merawat kulit memerlukan konsistensi dan perhatian terhadap reaksi kulit. Selalu lakukan uji coba terlebih dahulu pada area kecil kulit sebelum mengaplikasikan secara menyeluruh.

Hindari Memencet Jerawat

Di samping penggunaan bahan alami, yang tak kalah penting untuk dilakukan adalah hindari memencet jerawat. Kenapa? Memencet jerawat tidak disarankan karena tindakan ini dapat memperparah kondisi jerawat di lutut pria. Ketika Anda memencet jerawat, Anda sebenarnya memaksa kotoran keluar dan merobek kulit. Hal ini dapat menyebabkan penyebaran bakteri dan infeksi, serta memperburuk peradangan.

Dokter kulit menyarankan untuk tidak memencet jerawat karena tindakan ini tidak akan membuat jerawat hilang dan justru dapat meninggalkan bekas luka atau bopeng. Meskipun terkadang jerawat terlihat matang dan siap dipencet, tetap disarankan untuk tidak melakukannya karena risiko infeksi dan komplikasi.

Jika Anda tetap ingin memencet jerawat, lakukan dengan teknik yang aman dan minim risiko infeksi. Pastikan untuk mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, sterilkan jarum dengan alkohol, dan hanya menusuk permukaan kepala jerawat tanpa menekannya terlalu dalam. Namun, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum melakukan tindakan ini, termasuk jika jerawat di lutut pria persisten atau parah. Dengan begitu, dokter kulit dapat menyarankan perawatan yang sesuai.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.