Sukses

Stunting adalah Gagal Tumbuh yang Pengaruhi Fisik dan Kognitif Anak, Sempat Dibahas dalam Debat Capres Kelima

Stunting adalah bentuk kegagalan pertumbuhan (growth faltering) akibat akumulasi ketidakcukupan nutrisi yang berlangsung lama mulai dari kehamilan sampai usia 24 bulan.

Liputan6.com, Jakarta - Stunting sempat dibahas dalam Debat Calon Presiden (Capres) Kelima tadi malam, Minggu, 4 Februari 2024.

Dalam laman resmi Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan telah dijelaskan mengenai apa itu stunting.

Stunting adalah bentuk kegagalan pertumbuhan (growth faltering) akibat akumulasi ketidakcukupan nutrisi yang berlangsung lama mulai dari kehamilan sampai usia 24 bulan. Keadaan ini diperparah dengan tidak tercapainya kejar tumbuh (catch up growth) yang memadai.

Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Stunting dapat terjadi mulai janin masih dalam kandungan dan baru nampak saat anak berusia dua tahun.

“Stunting adalah salah satu keadaan malnutrisi yang berhubungan dengan ketidakcukupan zat gizi masa lalu sehingga termasuk dalam masalah gizi yang bersifat kronis,” kata dokter spesialis anak RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang, Novita Agustina dalam keterangan tertulis dikutip pada Senin (5/2/2024).

Stunting diukur sebagai status gizi dengan memerhatikan tinggi atau panjang badan, umur, dan jenis kelamin balita. Kebiasaan tidak mengukur tinggi atau panjang badan balita di masyarakat menyebabkan kejadian stunting sulit disadari. Malnutrisi merupakan suatu dampak keadaan status gizi, baik dalam jangka waktu pendek maupun jangka waktu lama.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tidak Hanya tentang Tubuh Pendek

Penyebab stunting bisa dikaitkan karena kurang gizi, lanjut Novita. Kurang gizi dan stunting merupakan dua masalah yang saling berhubungan.

Stunting pada anak merupakan dampak dari defisiensi nutrient selama seribu hari pertama kehidupan. Hal ini menimbulkan gangguan perkembangan fisik anak yang irreversible (tidak dapat dikembalikan seperti semula), sehingga menyebabkan penurunan performa kerja.

Anak stunting memiliki rerata skor Intelligence Quotient (IQ) sebelas poin lebih rendah dibandingkan rerata skor IQ pada anak non stunting. Gangguan tumbuh kembang pada anak akibat kekurangan gizi bila tidak mendapatkan intervensi sejak dini akan berlanjut hingga dewasa.

3 dari 4 halaman

Stunting Terjadi Sejak Dalam Kandungan

Stunting terjadi mulai janin masih dalam kandungan dan baru nampak saat anak berusia dua tahun. Kekurangan gizi pada usia dini meningkatkan angka kematian bayi dan anak.

Ini menyebabkan penderitanya mudah sakit dan memiliki postur tubuh tak maksimal saat dewasa. Kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah lima tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya.

Kekurangan gizi terjadi begitu saja sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal setelah bayi lahir, tapi kondisi stunting baru nampak setelah bayi berusia dua tahun.

Balita pendek (stunted) dan sangat pendek (severely stunted) adalah balita dengan panjang badan (PB/U) atau tinggi badan (TB/U) menurut umurnya dibandingkan dengan standar baku WHO.

4 dari 4 halaman

Penyebab Stunting

Lebih rinci Novita mengatakan bahwa stunting disebabkan oleh:

  • Masalah asupan gizi yang dikonsumsi selama kandungan maupun masa balita
  • Kurangnya pengetahuan ibu mengenai kesehatan dan gizi sebelum masa kehamilan serta masa nifas
  • Terbatasnya layanan kesehatan seperti pelayanan antenatal, pelayanan postnatal dan rendahnya akses makanan bergizi
  • Rendahnya akses sanitasi dan air bersih juga merupakan penyebab stunting.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.