Sukses

Senam adalah Latihan Fisik yang Cocok untuk Lansia, Fisioterapis Ungkap Alasannya

Lansia dianjurkan untuk senam guna menjaga kebugaran tubuh.

Liputan6.com, Jakarta Senam adalah salah satu contoh latihan fisik yang cocok bagi kelompok lanjut usia atau lansia.

Menurut fisioterapis geriatri RSCM Tri Marsetyanti Pujiastuti, lansia dianjurkan untuk senam guna menjaga kebugaran tubuh.

“Lansia kalau enggak senam atau tidak bergerak, akan loyo. Karena senam itu melibatkan beberapa gerakan tubuh di mana tujuannya adalah meningkatkan kebugaran. Dan untuk mengembangkan keterampilan serta menanamkan nilai mental spiritual,” kata fisioterapis yang akrab disapa Tuti dalam webinar Geriatri TV, dikutip Senin (8/1/2024).

Dia menambahkan, tujuan senam adalah menjaga kekuatan otot, meningkatkan kelincahan tubuh, dan menjaga tubuh tetap ideal sehingga badan tetap sehat dan bugar.

Senam dapat dilakukan oleh semua lansia. Baik dalam posisi berdiri maupun duduk. Di RSCM, Tuti dan timnya telah membuat gerakan-gerakan senam bagi lansia sehat maupun lansia yang sedang sakit.

Umumnya, para lansia dianggap sebagai senior yang memiliki tubuh lemah sehingga tidak diperbolehkan untuk berkegiatan. Padahal, aktivitas fisik tetap penting dilakukan oleh lansia agar tubuhnya tetap bergerak.

“Lansia semakin lama umurnya semakin bertambah sehingga banyak penurunan fungsi seluruh sistem tubuh. Terus kurangnya aktivitas fisik, karena merasa lemah dianggap sebagai orang yang harus dihargai, tidak boleh melakukan sesuatu sehingga kurang aktivitas.”

Proses penuaan serta kurangnya aktivitas membuat penyakit-penyakit degeneratif bertambah cepat. Penyakit degeneratif inilah yang harus dihambat salah satunya dengan fisioterapi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kenapa Senam Cocok untuk Lansia?

Tuti juga menyampaikan alasan mengapa senam menjadi latihan fisik yang cocok untuk lansia. Beberapa alasan tersebut yakni:

  • Melakukan senam secara teratur dapat membantu menghambat proses penuaan
  • Menjaga kekuatan otot lansia
  • Menjaga kelenturan sendi lansia
  • Meningkatkan kelincahan tubuh
  • Meningkatkan keluwesan tubuh
  • Menjaga tubuh tetap ideal, sehat dan bugar
  • Meningkatkan volume darah
  • Melancarkan peredaran darah dalam tubuh
  • Meningkatkan konsep diri.
3 dari 4 halaman

Jenis Senam yang Bisa Diikuti Lansia

Meski senam memiliki banyak manfaat, tapi tidak semua jenis senam bisa diikuti oleh lansia.

“Senam akrobatik enggak yah, senam artistik boleh, senam aerobik atau sport tapi aerobiknya yang low impact, senam ritmik, senam sportif, senam trampoline bisa meningkatkan keseimbangan. Serta senam yang umum dilakukan lansia,” kata Tuti.

Kembali lagi, tujuan senam bagi lansia adalah untuk mencapai kesegaran jasmani. Kesegaran jasmani adalah kemampuan tubuh untuk melakukan tugas pekerjaan sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti.

“Untuk dapat mencapai kesegaran jasmani yang prima, seseorang perlu melakukan latihan fisik yang melibatkan komponen kesegaran jasmani dengan metode latihan yang benar.”

4 dari 4 halaman

Komponen Kesegaran Jasmani

Ada 10 komponen kesegaran jasmani yang dimaksud Tuti, yakni:

  • Kekuatan
  • Daya tahan
  • Daya otot
  • Kecepatan
  • Daya lentur
  • Kelincahan
  • Koordinasi
  • Keseimbangan
  • Ketepatan
  • Reaksi.

“Nah, kalau kita menciptakan senam, misalnya untuk lansia, maka komponen-komponen ini harus tercakup semuanya.”

Lebih lanjut Tuti mengatakan, saat melakukan senam, maka setiap orang harus tahu dosisnya. Ini berkaitan dengan frekuensi, intensitas, waktu, dan tipe senam.

Frekuensi adalah jumlah pengulangan latihan dalam jangka waktu tertentu. Untuk lansia, frekuensinya tiga sampai lima kali per minggu. Tujuannya, untuk menjaga dan meningkatkan kebugaran.

Sedangkan, intensitas adalah dosis latihan yang diberikan dengan ukuran berat ringannya suatu aktivitas yang dapat diketahui takarannya dari tingkat kelelahan yang muncul.

“Lansia yang mau senam itu sebaiknya harus diukur nadinya, tensinya, saturasi oksigennya, sehingga saat melakukan senam itu tidak ada gangguan apapun,” ujar Tuti.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.