Sukses

Punya Resolusi Sehat, Perhatikan 6 Hal Ini untuk Dapatkan Tidur Berkualitas

Berikut ini enam temuan tidur paling yang bisa membuat Anda mendapatkan kualitas tidur yang lebih baik di 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Para ahli sepakat, ketika menetapkan resolusi sehat untuk Tahun Baru, tidur sama pentingnya dengan nutrisi dan olahraga.

Menurut CDC, kurang tidur bisa meningkatkan risiko obesitas, tekanan darah tinggi, diabetes tipe 2, penyakit jantung, kesehatan mental yang buruk, hingga menyebabkan kematian dini.

Selain itu, kekurangan tidur juga dapat berdampak buruk pada suasana hati, produktivitas, dan fokus sepanjang hari.

Berikut ini enam temuan tidur paling yang bisa membuat Anda mendapatkan kualitas tidur yang lebih baik di 2024, dilansir New York Post.

1. Membayar utang tidur di akhir pekan bermanfaat untuk kesehatan

Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Sleep Health menemukan bahwa orang yang tidur setidaknya satu jam lebih lama di akhir pekan memiliki tingkat penyakit kardiovaskular yang lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang tidak mengejar waktu kurang tidur.

Manfaat terbesar terlihat pada mereka yang tidur kurang dari enam jam pada hari kerja dan tidur setidaknya dua jam ekstra pada akhir pekan.

Meskipun ini merupakan penelitian observasional, Dr. Marc Siegel, profesor kedokteran klinis di NYU Langone Medical Center dan kontributor medis Fox News, mengatakan ia yakin temuan ini valid.

“Lebih banyak tidur menurunkan metabolisme Anda ke tingkat yang lebih rendah dan risikonya lebih rendah,” katanya. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

2. Tidak semua orang membutuhkan tidur 8 jam setiap malam

Kebanyakan orang cenderung fokus pada jumlah jam istirahat yang mereka dapatkan setiap malam, namun para ahli mengatakan itu mungkin bukan metrik yang paling penting.

Pada November, para peneliti Harvard mempresentasikan temuan studi yang menunjukkan keteraturan tidur – tertidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari – bisa menjadi lebih penting daripada kuantitas.

“Ketika kita mengganggu ritme sirkadian kita dengan tidur dan bangun pada waktu yang berbeda setiap hari, kita dapat mengalami sejumlah konsekuensi kesehatan yang negatif, termasuk insomnia, kelelahan di siang hari, kesulitan berkonsentrasi, dan peningkatan risiko penyakit kronis,” salah satu peneliti. mengatakan kepada Fox News Digital.

3. Tidur dan kesehatan mental berkaitan erat

Mayoritas orang (78% responden) mendapati bahwa kurang tidur berdampak negatif terhadap kesehatan mental mereka, menurut laporan musim gugur dari Calm, pembuat aplikasi tidur dan meditasi.

“Kurang tidur mempengaruhi kondisi psikologis dan kesehatan mental Anda,” Dr. Raj Dasgupta, kepala penasihat medis di Sleepopolis di California, mengatakan kepada Fox News Digital.

“Dan mereka yang memiliki masalah kesehatan mental lebih mungkin mengalami insomnia atau gangguan tidur lainnya.”

Orang yang mengalami kesulitan tidur yang berdampak pada kesehatan mentalnya – atau sebaliknya – harus berkonsultasi dengan spesialis, kata para ahli.

 

 

3 dari 4 halaman

4. Jika terbangun dan tidak bisa tidur lagi, jangan melihat jam

Mungkin Anda tergoda untuk melihat ponsel atau jam ketika tidur terganggu, namun menurut para ahli, hal itu bisa membuat Anda lebih sulit untuk tertidur.

“Memeriksa waktu dapat meningkatkan stres dan membuat Anda lebih sulit tidur,” kata Dr. Biquan Luo, pakar tidur dari San Francisco.

“Selain itu, jika Anda memeriksa waktu di ponsel, konten di ponsel mungkin terlalu merangsang, sehingga membuat Anda tidak bisa rileks dan tertidur.”

Sebaliknya, Luo merekomendasikan untuk mencoba teknik seperti relaksasi progresif, latihan pernapasan, mesin white noise, dan metode lain untuk membantu Anda rileks.

Jika itu tidak berhasil dalam 10 atau 15 menit, katanya yang terbaik adalah bangun dari tempat tidur dan melakukan aktivitas yang tenang dan rendah rangsangan.

4 dari 4 halaman

5. Kasur yang salah bisa mengganggu tidur

Para ahli sepakat, pilihan kasur dapat menentukan kualitas tidur.

Tidur di kasur yang keras dapat meningkatkan kemungkinan kurang tidur sebesar 78%, menurut data dari Sleep Doctor.

Beberapa tanda umum bahwa Anda mungkin memerlukan kasur baru antara lain sulit tidur, nyeri dan nyeri di pagi hari, gejala alergi, atau tanda-tanda keausan yang terlihat.

Saat memilih kasur baru, posisi tidur Anda, tipe tubuh, dan preferensi pribadi terhadap rasa dan bahan harus ikut berperan, menurut Dr. Shelby Harris, direktur kesehatan tidur untuk situs web Sleepopolis dan psikolog klinis berlisensi di Albert Einstein College of Kedokteran di New York.

6. Pencahayaan yang tepat adalah kunci untuk tidur

Cahaya eksternal bisa menjadi pengganggu utama tidur, Harris memperingatkan.

“Jika jendela kamar tidur Anda memungkinkan cahaya eksternal, seperti lampu jalan, masuk ke dalam kamar, penting untuk memiliki tirai atau tirai untuk menghalangi cahaya ini dan menghindari gangguan tidur,” katanya kepada Fox News Digital.

Pelanggar lainnya termasuk cahaya biru yang dipancarkan dari ponsel, komputer, dan tablet.

Sebaliknya, para ahli merekomendasikan penggunaan lampu berwarna oranye atau matahari terbenam sebelum tidur dan menjaga lampu tetap redup.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini