Sukses

BKKBN Sambut Baik Gerakan Anak Sehat Cegah Stunting dari Kemenkes

Gerakan Anak Sehat untuk cegah stunting Kemenkes disambut baik oleh BKKBN.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI beberapa waktu lalu meluncurkan Gerakan Anak Sehat (GAS) untuk mencegah stunting. Upaya ini memicu gerakan masyarakat untuk turut serta mencegah anak-anak mengalami stunting (gangguan pertumbuhan yang dapat menurunkan kecerdasan).

Adanya Gerakan Anak Sehat untuk mencegah stunting tersebut rupanya disambut baik oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). 

Gerakan Anak Sehat merupakan inisiatif dan kontribusi nyata dari masyarakat untuk masyarakat. 

"Dalam hal ini, tidak mungkinlah negara itu meng-cover seluruh kebutuhan yang untuk urusan percepatan penurunan stunting. Oleh karena itu memang memudahkan juga karena kan terdapat peran masyarakat ya," terang Deputi Bidang Advokasi, Penggerakan dan Informasi BKKBN Sukaryo Teguh Santoso kepada Health Liputan6.com di Lumire Hotel & Convention Center, Jakarta, Kamis (14/12/2023).

Dukung Kemitraan Gotong Royong

Menurut Teguh, perlu ada perencanaan yang baik dalam percepatan penurunan stunting. Sebab, hal itu tidak bisa dilakukan secara instan dan terburu-buru.

"Kalau kita melakukan perencanaan di daerah hanya tahun ini, tapi eksekusi tahun depan, nah enggak keburu. Nanti tidak terintegrasi dengan baik," imbuhnya.

"Kuncinya memang mesti ada gerakan masyarakat dan kita dukung lah Kementerian Kesehatan, Kemenkes dengan menggalang kemitraan gotong-royong dalam masyarakat."

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Gerakan Bapak dan Bunda Asuh

Tak hanya Kemenkes, BKKBN juga mempunyai Gerakan Bapak dan Bunda Asuh Stunting.

"Termasuk juga dalam hal percepatan penurunan stunting, ada Gerakan Bapak dan Bunda Asuh untuk stunting," Sukaryo Teguh Santoso menambahkan.

"Itu juga sebenarnya untuk mengatasi keterbatasan pendanaan Pemerintah. Tentunya, bergotong-royong memenuhi gizi, lingkungan sehat dan sebagainya sehingga anak yang berpotensi stunting itu tidak jadi menjadi stunting." 

BKKBN terus menggerakkan program Bapak Asuh Anak Stunting. Gerakan secara massif itu dilakukan karena saat ini terdapat 13,5 juta keluarga berisiko stunting di Indonesia.

“Gerakan Bapak Asuh Anak Stunting ini harus massif dilakukan di seluruh Indonesia. Gerakan ini telah direspons secara positif oleh Kementerian, Lembaga Pemerintah, perusahaan swasta, dan bahkan perorangan untuk menjadi Bapak Asuh atau Kakak Asuh” kata Teguh Santoso, Senin (24/7/2023) di Jakarta.

Gerakan Bapak Asuh Anak Stunting tidak hanya menyasar kepada anak-anak stunting namun juga untuk mengentaskan keluarga miskin ekstrem.

“Membantu anak-anak stunting sekaligus mengentaskan kemiskinan ekstrem,” pungkasnya.

3 dari 4 halaman

Pilot Project Gerakan Anak Sehat

Gerakan Anak Sehat (GAS) dicanangkan Kemenkes untuk meningkatkan kolaborasi lintas sektor dan multipihak (lembaga non pemerintah) dalam upaya pencegahan stunting sejak dini.

Pilot project dilaksanakan di Provinsi DKI Jakarta dan selanjutnya akan diperluas pada 85 kabupaten/kota di 10 provinsi yang tidak mendapatkan alokasi anggaran Dana Lokasi Khusus (DAK) Non Fisik 2023 untuk Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berbahan pangan lokal.

Gerakan Anak Sehat mengusung tema ‘Bersama Cegah Stunting’ dengan upaya utama dilakukan dengan memberikan makan tambahan bagi Balita dengan berat badan yang tidak ada kenaikan pada penimbangan dua kali berturut-turut, balita berat badan kurang (underweight) dan balita gizi kurang yang mendapatkan makanan tambahan berbahan pangan lokal yang kaya protein seperti telur, daging dan ikan.

Pemberian Makan Bergizi

Pencegahan juga dilakukan dengan meningkatkan pengetahuan dan kemampuan keluarga dalam praktik pemberian makan bergizi seimbang serta pemantauan tumbuh kembang balita.

Gerakan Anak Sehat tidak bisa dilakukan eksklusif oleh pemerintah, tapi inklusif oleh semua pihak.

Berbagai pihak yang telah berkontribusi dalam Gerakan Anak Sehat di antaranya, dilakukan oleh APINDO di tiga lokasi, yaitu Kota Serang, Kabupaten Bogor dan Kabupaten Purbalingga. Kemudian  Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE KIM) yang telah melaksanakan GAS di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

4 dari 4 halaman

Tingkatkan Status Gizi Balita

Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan Ibu Wury Ma’ruf Amin bersama anggota Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE KIM) melakukan peluncuran Gerakan Anak Sehat untuk Mencegah Stunting di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Kabupaten Banyuwangi (25/7/2023).

Gerakan Anak Sehat ditujukan untuk pencegahan balita stunting dengan meningkatkan status gizi balita melalui pemenuhan asupan gizi dan praktik pemberian makan keluarga serta peningkatan keterlibatan multipihak.

Kabupaten banyuwangi menjadi pilot project dalam pelaksanaan program ini.

Gerakan ini dilakukan dengan pemberian makanan tambahan, edukasi dan penimbangan rutin pada balita berisiko stunting yang dilakukan oleh Posyandu, Puskesmas dan organisasi masyarakat dengan sasaran 351 balita di 4 kecamatan.

Hadir dalam kesempatan ini, Ida Gunadi Sadikin selaku Wakil Ketua Bidang 2 OASE-KIM sekaligus Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemenkes.

Menurut Ida, program ini sudah disiapkan dari hasil riset dan kolaborasi dengan berbagai profesor, ahli gizi, dokter anak dan praktisi kesehatan.

“Kami berharap program ini berjalan sesuai dengan yang sudah disiapkan dan sejalan dengan program yang akan diluncurkan oleh Kemenkes,” ujar Ida.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini