Sukses

Pola Makan Pasien Diabetes yang Berisiko Idap Hipertensi dan Asam Urat, Begini Tipsnya

Dokter beri tips soal pola makan yang baik bagi pasien diabetes yang juga berisiko mengidap hipertensi sekaligus asam urat.

Liputan6.com, Jakarta Pasien diabetes perlu menerapkan pola makan sehat untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil. Pola makan pasien diabetes cenderung berbeda dengan pasien asam urat dan hipertensi.

“Penderita asam urat dan hipertensi memiliki pola dietnya sendiri yang dilakukan guna mencegah kekambuhan penyakit, tapi sering kali diet tersebut saling bertolak belakang,” kata Dokter spesialis penyakit dalam Eka Hospital Pekanbaru Hady, M.Med (Int.Med) dalam keterangan pers, Selasa (14/11/2023).

Lantas, bagaimana jika pasien diabetes juga berisiko mengidap hipertensi sekaligus asam urat?

Hady mengatakan, ketiga penyakit tersebut memiliki faktor risiko yang berbeda. Namun, ketiganya sama-sama dapat kambuh dan bertambah buruk melalui makanan dan minuman yang dikonsumsi.

“Oleh sebab itu, ada baiknya untuk memulai pola diet yang sesuai agar terhindar dari risiko diabetes, asam urat, dan hipertensi.”

Pasien diabetes disarankan mengurangi konsumsi makanan tinggi gula. Untuk menurunkan asam uratnya, pasien disarankan mengurangi konsumsi makanan tinggi purin. Sementara, untuk mengontrol hipertensi, disarankan untuk menurunkan kadar kolesterol serta garam.

Selain itu, pola makan yang dapat diikuti oleh pasien diabetes berisiko asam urat dan hipertensi adalah:

Hindari Konsumsi Buah yang Tinggi Fruktosa

Pasien diabetes biasanya disarankan untuk mengonsumsi buah-buahan karena bagus sebagai sumber gula alami yang dibutuhkan tubuh.

Namun, beberapa jenis buah memiliki kandungan fruktosa yang tinggi, yaitu jenis gula di dalam buah yang bisa meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh. Beberapa buah yang tinggi akan fruktosa yaitu apel, pisang, anggur, mangga, hingga semangka.

“Agar menghindari kadar asam urat tidak meningkat, sebaiknya konsumsi buah yang memiliki kandungan fruktosa yang jauh lebih sedikit, seperti jenis buah-buahan citrus (jeruk, lemon, dll), kiwi, beri, hingga persik,” saran Hady.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Terapkan Pola Makan Kaya Serat

Pengidap diabetes yang berisiko asam urat dan hipertensi juga dianjurkan untuk konsumsi makanan kaya serat.

Serat adalah salah satu nutrisi yang memiliki peran penting dalam tubuh, yaitu untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan tetap lancar dan sehat.

Selain manfaatnya untuk sistem pencernaan, serat juga dipercaya dapat membantu mengendalikan kadar asam urat di dalam tubuh. Sehingga, cocok untuk dikonsumsi oleh penderita diabetes yang memiliki asam urat.

“Selain itu, serat juga memiliki manfaat untuk menyerap lemak berlebih dalam tubuh sehingga bisa menurunkan risiko dari hipertensi. Beberapa makanan yang kaya akan kandungan serat antara lain yaitu jenis sayur-sayuran seperti timun, brokoli, dan jenis buah-buahan seperti jeruk dan pir,” jelas Hady.

 

3 dari 4 halaman

Cukupi Kebutuhan Cairan Tubuh

Asam urat bisa larut dan mengendap di dalam darah, tapi bisa pula dikeluarkan melalui urine.

Oleh karena itu, jaga kesehatan ginjal dengan baik untuk mencegah asam urat bisa kambuh.

“Terlebih lagi dalam kondisi diabetes dan hipertensi, Anda memiliki risiko yang lebih tinggi untuk bisa mengalami kerusakan ginjal.”

Salah satu hal yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan ginjal yaitu dengan memenuhi kebutuhan cairan tubuh. Caranya yakni minum delapan gelas air setiap hari, sehingga siklus berurine tidak terganggu dan merusak ginjal.

4 dari 4 halaman

Pilih Sumber Protein Rendah Lemak

Pengidap diabetes selalu disarankan untuk memilih protein sebagai sumber energi karena potensi kadar gula dapat melonjak apabila terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat.

Namun, beberapa sumber protein memiliki kadar lemak yang tinggi sehingga bisa berbahaya untuk penderita hipertensi, seperti daging sapi dan kuning telur.

“Pilihlah sumber protein yang memiliki kadar lemak relatif rendah, seperti putih telur, yoghurt tanpa gula, dada ayam yang diolah tanpa minyak, hingga ikan salmon dan tuna.”

“Itulah beberapa tips yang bisa dilakukan apabila Anda adalah penderita diabetes, asam urat, dan hipertensi. Sebelum menerapkan beberapa tips di atas, ada baiknya untuk berkonsultasi dengan dokter terkait terlebih dahulu, karena setiap orang pasti memiliki kondisi dan respons tubuh yang berbeda-beda,” ujar Hady.

Tips di atas juga bisa diterapkan meski belum memiliki diabetes, asam urat, maupun hipertensi sebagai bentuk pencegahan.

“Yuk sama-sama jauhi risiko dari diabetes dari sekarang! Cek kesehatan secara berkala dan jaga kadar gula darah Anda dengan bijak,” ajak Hady.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.