Sukses

Diabetes Bisa Berujung Disabilitas Netra, Wajib Tahu tentang Diabetik Retinopati

Diabetik retinopati adalah perubahan pembuluh darah di mata akibat diabetes.

Liputan6.com, Jakarta Penyakit diabetes dapat memicu disabilitas netra. Hal ini disampaikan dokter spesialis penyakit dalam subspesialis endokrinologi metabolik dan diabetes dari RS Pondok Indah – Puri Indah, M. Ikhsan Mokoagow.

Menurut Ikhsan, komplikasi pada pasien diabetes dibagi menjadi dua kelompok besar. Ada yang berhubungan dengan pembuluh darah besar (makroangiopati) dan ada pula yang memengaruhi pembuluh darah kecil (mikroangiopati).

Komplikasi makroangiopati berkaitan dengan pembuluh darah jantung yang jika terjadi dapat pemicu stroke.  Dapat pula berkaitan dengan pembuluh darah kaki.

Sedangkan, komplikasi pembuluh darah kecil atau mikroangiopati dapat berkaitan dengan mata, ginjal, dan di saraf tepi kaki.

“Di mata bisa menyebabkan retina bermasalah, di ginjal menyebabkan gangguan ginjal, dan yang di kaki di saraf-saraf tepinya kadang pasien diabetes suka kesemutan dan sebagainya,” kata Ikhsan dalam Exclusive Media Interview menyambut Hari Diabetes Sedunia secara daring, Senin (13/11/2023).

Ikhsan menjelaskan, retina adalah bagian belakang mata yang merupakan layar penangkap.

“Jika mata melihat sesuatu, akan ditangkap oleh bagian belakang mata yang namanya retina. Nah, memang di retina ini banyak sekali pembuluh darah. Pada orang diabetes, terjadi diabetik retinopati, ada perubahan pembuluh darah di mata, dari mulai yang ringan sampai berat.”

Jika perubahan pembuluh darah ini mencapai pada tempat jatuhnya bayangan di retina, maka dapat terjadi hilangnya penglihatan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penyebab Disabilitas Netra yang Dapat Dicegah

Ikhsan menambahkan, diabetik retinopati adalah salah satu penyebab hilangnya penglihatan yang dapat dicegah.

“Diabetik retinopati merupakan salah satu penyebab disabilitas netra yang dapat dicegah. Jadi kalau kita bisa mencegah dari awal, mengetahui dari awal bahwa seseorang mengalami gangguan pada retinanya, maka kita bisa melakukan pencegahan.”

“Dokter mata bisa melakukan hal-hal tertentu agar tidak menjadi lebih buruk lagi. Di samping tentunya tetap mengendalikan kadar gula darah, kadar kolesterol, dan kadar hipertensi secara bersamaan.”

Jadi, lanjut Ikhsan, diabetik retinopati harus diketahui sejak awal. Bahkan, berbagai organisasi diabetes dan organisasi mata menyatakan bahwa pada saat seseorang terdiagnosis diabetes tipe 2, maka dianjurkan untuk periksa kondisi retina.

3 dari 4 halaman

Diabetes Sering Telat Terdiagnosis

Pemeriksaan kesehatan termasuk periksa diabetes sejak awal menjadi penting lantaran kebanyakan pasien cenderung terlambat terdiagnosis.

“Jadi sebenarnya udah lama diabetes tapi enggak tahu karena enggak ada gejalanya. Ini juga disampaikan International Diabetes Federation, 7 dari 10 orang tidak mengetahui bahwa dia diabetes.”

“Ini sering terjadi di rumah sakit, saat masuk pasien bilang tak memiliki diabetes tapi pas diperiksa rata-rata sudah diabetes tiga bulan lalu.”

4 dari 4 halaman

Menangani Diabetik Retinopati

Seperti diabetes secara umum, diabetes yang memengaruhi mata juga kerap tak disadari.

“Demikian pula di mata, banyak pasien yang tak menyadari bahwa gangguan matanya adalah akibat dari diabetes,” jelas Ikhsan.

Maka dari itu, langkah terbaik untuk mencegah diabetik retinopati ini adalah melakukan skrining sejak dini.

“Menangani diabetes retinopati ini kata kuncinya skrining sejak awal, jadi mengetahui sejak awal apakah seorang penyandang diabetes tipe 2 sudah memiliki komplikasi yang ada di mata? Tidak menunggu sampai ada gejala,” pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.