Sukses

5 Makanan Pereda Stres, Kacang Kenari hingga Coklat

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan tertentu secara rutin dapat membantu meredakan stres.

dr Dinda Meraih Gelar Medical Bachelor, Bachelor of Surgery (M.B.B.S) dan Merampungkan Program Post Graduate Obstetric and Gynecology di Suzhou University, Suzhou, China pada 2014. Lalu Menjadi Dokter Adaptasi di RSUP Sanglah, Denpasar, Bali.

Liputan6.com, Jakarta - Pola makan dapat membantu tubuh mengelola stres. Tekanan atau stres disebabkan berbagai faktor baik faktor internal maupun eksternal

Faktor yang bersifat eksternal contohnya karena keuangan dan masalah dalam hubungan. Sementara, faktor internal contohnya seperti pikiran dan perasaan pribadi.

Stres kronis dapat menyebabkan kesulitan tidur, nafsu makan buruk, dan mudah tersinggung. Seiring berjalannya waktu, ketidakmampuan mengelola stres secara efektif telah dikaitkan dengan efek negatif pada memori, kognisi, kesehatan dan kekebalan tubuh, kesehatan jantung, dan fungsi pencernaan.

“Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan tertentu secara rutin dapat membantu meredakan stres,” mengutip Verywell Health, Senin (6/11/2023).

Selain menerapkan kebiasaan gaya hidup pereda stres seperti berolahraga, bermeditasi, tidur cukup dan berkualitas, berikut beberapa makanan yang dapat membantu mengelola stres secara alami:

Kacang Kenari

Kacang kenari memberikan rasa renyah dan lezat yang memuaskan pada banyak resep. Penelitian telah menunjukkan bahwa makan kenari juga menawarkan beberapa manfaat dalam manajemen stres.

Ketika peneliti membandingkan dua kelompok mahasiswa (satu kelompok yang tidak makan kacang-kacangan dan satu lagi yang makan dua ons kenari sehari selama 16 minggu), mereka menemukan bahwa kelompok pemakan kacang mengalami:

  • Efek perlindungan terhadap beberapa dampak negatif stres akademik.
  • Peningkatan skor tidur yang lebih berkualitas.
  • Peningkatan penanda status kesehatan mental.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Alpukat

Dari golongan buah, ada alpukat yang disebut memiliki manfaat untuk menurunkan stres.

Alpukat merupakan sumber magnesium alami dan terdapat bukti bahwa kekurangan magnesium dapat membuat tubuh lebih rentan terhadap stres.

“Anda akan kesulitan menemukan data penelitian berkualitas yang secara langsung menunjukkan bahwa makan alpukat akan menjadi tiket Anda menuju hari bebas stres, tapi mengonsumsi makanan kaya magnesium seperti alpukat dapat mendukung tujuan tersebut.”

Jika tidak menyukai alpukat, coklat hitam, susu, dan kacang-kacangan juga dapat memberi nutrisi pada tubuh dengan mineral utama seperti yang dimiliki alpukat.

3 dari 4 halaman

Salmon

Salmon adalah salah satu sumber makanan terbaik asam lemak DHA omega-3. Mendapatkan cukup lemak sehat dalam makanan dikaitkan dengan ketahanan stres yang lebih baik dan efek positif lainnya pada kesehatan mental.

“Anda juga akan mendapatkan banyak nutrisi manajemen stres lainnya, termasuk vitamin B dan magnesium, dalam satu porsi salmon.”

Teh Hijau

Teh hijau memiliki senyawa tumbuhan alami yang mendukung kesehatan tubuh. Salah satu senyawa yang ditemukan dalam teh hijau adalah asam amino yang disebut L-theanine yang dikaitkan dengan perbaikan suasana hati, kognisi, dan pengurangan gejala stres serta kecemasan.

Secangkir teh hijau merupakan minuman serbaguna—rasanya enak dan memberi senyawa yang menenangkan baik jika disajikan panas maupun dingin.

4 dari 4 halaman

Coklat

Coklat sering disebut sebagai makanan yang membuat perasaan lebih bahagia.

Sebuah penelitian pada tahun 2014 menemukan bahwa mengonsumsi 40 gram coklat hitam dan coklat susu setiap hari selama dua minggu merupakan cara yang efektif untuk mengurangi stres yang dirasakan partisipan.

Efek coklat dalam mengurangi stres kemungkinan terkait dengan polifenol kakaonya yang telah terbukti mengurangi stres pada orang yang sangat stres dan orang dengan tingkat stres normal.

“Meskipun demikian, warna pilihan coklat itu penting—Anda tidak akan mendapatkan polifenol kuat tersebut dari coklat putih. Cokelat dengan persentase kakao lebih tinggi akan memberi Anda polifenol tersebut dan seringkali juga memiliki lebih sedikit gula.”

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.