Sukses

8 Potret Bos BPJS Kesehatan Gaet Pedagang Pasar Terapung Lok Baintan Jadi Peserta JKN

BPJS Kesehatan Pastikan Peserta JKN Terlayani dengan Baik

Liputan6.com, Banjarmasin - Satu per satu pedagang di Pasar Terapung Lok Baintan atau Pasar Terapung Sungai Martapura, Banjar, Kalimantan Selatan, menyandarkan perahunya ke badan klotok yang ditumpangi Direktur Utama BPJS Kesehatan, Prof Ali Ghufron Mukti, yang sedang menjelaskan manfaat program JKN.

Dalam kesempatan itu Ghufron mengajak para pedagang yang sedang menjajakan dagagannya untuk bergabung bersama 264,5 juta orang lainnya yang telah terdaftar sebagai peserta JKN.

Ghufron bilang BPJS Kesehatan menjamin peserta JKN mendapat layanan optimal di fasilitas kesehatan yang memadai, kelas berapa pun yang nantinya dipilih.

Sampai saat ini, kata Ghufron, terdapat 23.361 fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) seperti puskesmas, klinik, dan dokter praktik perorangan yang telah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.

Tidak hanya itu, 3.018 fasilitas rujukan tingkat lanjutan seperti rumah sakit dan klinik utama pun telah menjalin kerjasama dengan BPJS Kesehatan.

"Ini adalah salah satu langkah strategis guna memastikan bahwa peserta JKN memiliki akses yang mudah dan merata ke fasilitas kesehatan yang diperlukan," kata Ghufron pada Rabu pagi, 1 November 2023.

"Dengan semakin banyaknya fasilitas kesehatan yang bekerja sama, masyarakat tidak lagi pusing harus jauh-jauh mencari fasilitas kesehatan terdekat," dia menambahkan.

Sebelum Ghufron dan rombongan tiba di Pasar Terapung Sungai Martapura, rombongan jurnalis sempat berbincang dengan para penjual sembari membeli dagangan mereka. Dua di antaranya mengaku sudah terdaftar sebagai peserta JKN.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 8 halaman

Kata Pedagang yang Sudah Terdaftar Sebagai Peserta JKN

Mereka adalah Masni dan Rokiyah yang sama-sama memiliki kepesertaan kelas tiga. "Saya pakai BPJS yang kartu biru," kata Masni. "Yang bayarnya Rp17 ribu per bulan," timpal Rokiyah.

Rokiyah yang sehari-hari berjualan buah-buahan seperti durian dan sirsak mengaku sejauh ini belum pernah menggunakannya untuk berobat penyakit yang parah.

"Paling kalau pusing atau sakit yang tiga hari enggak sembuh, saya ke puskesmas, berobat pakai BPJS," kata Rokiyah.

Pun dengan Masni yang kerap menggunakan kartu BPJS Kesehatannya untuk berobat penyakit-penyakit bergejala ringan.

Namun, menurut cerita Masni, banyak warga di tempat tinggalnya yang menggunakan kartu BPJS Kesehatan untuk berobat katarak, yang berujung pada tindakan operasi.

"Kalau di sini pada kena katarak. Jadi (di sini) banyak yang kerjanya petani, bercocok tanam biasanya," katanya.

 

3 dari 8 halaman

WNI Wajib Daftar dalam Program JKN sebagai Wujud Terciptanya Universal Health Coverage (UHC) di Indonesia

4 dari 8 halaman

Fokus Utama BPJS Kesehatan Memberi Pelayanan yang Mudah, Cepat, Setara, Non Diskriminatif bagi Seluruh Masyarakat

5 dari 8 halaman

Inovasi Terus Dikembangkan BPJS Kesehatan, Salah Satunya Aplikasi Mobile JKN

6 dari 8 halaman

Peserta JKN Bisa Ambil Antrean Via Mobile JKN Sebelum ke Fasilitas Kesehatan

7 dari 8 halaman

Mobile JKN Juga Bisa untuk Berkonsultasi dengan Dokter di FKTP Tempat Pasien Daftar

8 dari 8 halaman

Peserta JKN Juga Bisa Jalani Skrining Riwayat Kesehatan Satu Tahun Sekali

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.