Sukses

Penyebab Mata Kedutan, Bisa Jadi Akibat Stres dan Cemas

Beberapa penyebab mata kedutan, diantaranya termasuk lantaran stres dan cemas.

Direview oleh:
dr Ainni saat ini adalah dokter umum di Rumah Sakit Bakti Timah, Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau.

Liputan6.com, Jakarta - Semua orang pasti pernah mengalami kelopak mata kedutan pada suatu saat. Meskipun dapat mengganggu, hal ini biasanya tidak disebabkan oleh hal yang mengkhawatirkan.

Jika seseorang mengalami kedutan mata dari waktu ke waktu, National Health Center atau NHS mengatakan kemungkinan besar hal itu disebabkan oleh: 

  • Stres dan kecemasan
  • Kelelahan 
  • Efek kafein atau alkohol
  • Beberapa obat – periksa efek samping pada kemasan atau brosur

Bisa juga karena mata teriritasi atau kering, menurut Johns Hopkins Medicine seperti dikutip dari The Sun, Senin (16/10/23).

Dikatakan bahwa kedutan mata biasanya terbagi dalam dua kategori:

1. Myokymia kelopak mata - kasus kedutan mata ringan yang terjadi sesekali dan sebagian besar pasien tidak memerlukan pengobatan

2. Blepharospasm esensial jinak - kontraksi tak disengaja dan berkelanjutan yang membuat mata tertutup sebagian atau seluruhnya

Jika seseorang terpengaruh oleh kategori kedua ini meskipun biasanya akan membaik dengan sendirinya, seseorang mungkin memerlukan pengobatan, seperti mengutip laman Johns Hopkins Medicine.

Sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2020 menunjukkan bahwa 20 hingga 30 persen orang dengan blepharospasm esensial jinak memiliki riwayat keluarga dengan kondisi tersebut.

Namun mata kedutan  juga dapat disebabkan oleh tempat tinggal atau pekerjaan yang dilakukan. Sebuah penelitian pada tahun 2022 menunjukkan bahwa tinggal di kota, berusaha melakukan pekerjaan yang membuat stres, atau menghabiskan banyak waktu di depan layar atau TV dapat memengaruhi mata.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Cara Mengatasi Mata Kedutan

Mata kedutan mungkin bisa datang dan pergi, tetapi biasanya akan berhenti paling lama dalam beberapa hari atau minggu.

Jika memang kerap terjadi, seperti mengutip laman NHS, disarankan untuk banyak istirahat dan berusaha mencari cara untuk bersantai.

“Cobalah untuk tidak mengkhawatirkannya, kedutan biasanya tidak berbahaya dan kekhawatiran dapat memperburuk keadaan,” katanya.

Mengurangi minuman berkafein seperti teh dan kopi mungkin bisa membantu, begitu juga alkohol.

Namun jika seseorang curiga hal itu disebabkan oleh obat-obatan, jangan berhenti meminumnya sebelum berkonsultasi dengan dokter.

 

3 dari 4 halaman

Saran untuk yang Selalu Habiskan Waktu Depan Layar

Dr Cornelius Rene, konsultan ahli bedah okuloplastik di Rumah Sakit Addenbrooke di Cambridge, memberikan beberapa saran bagi orang yang menghabiskan banyak waktu di depan layar.

Coba ingat aturan 20-20-20. Artinya disarankan istirahat setidaknya 20 detik, setiap 20 menit dan melihat setidaknya sejauh 20 kaki alias 6 meter selama istirahat.

Ingatlah untuk berkedip, tambahnya, karena hal itu dapat menyegarkan mata.

 

4 dari 4 halaman

Kapan Harus ke Dokter?

NHS menyarankan seseorang harus berkonsultasi dengan dokter umum jika:

  • Mengalami kedutan selama lebih dari dua minggu
  • Mengalami kedutan di lebih dari satu tempat 
  • Daerah yang terkena terasa lemah atau kaku
  • Mengira obat yang diresepkan mungkin menyebabkan kedutan

Dr Luke Powles, direktur klinis asosiasi di Bupa Health Clinics mengatakan kedutan berkepanjangan atau perubahan apa pun pada tampilan mata mungkin merupakan indikator awal multiple sclerosis atau penyakit Parkinson, kelainan otak progresif yang dapat menyebabkan kekakuan dan ketegangan otot, membuat otot menjadi kaku dan tegang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.